Site icon KaltengPos

Siapa yang Berpeluang Menang di PSU Batara? Ini Kata Pengamat Politik

Peserta Pilkada Batara H Gogo Purman Jaya-Hendra Nakalelo dan Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya.

MUARA TEWEH-Seperti diketahui, PSU akan digelar di TPS 01 Kelurahan Melayu dan TPS 04 Malawaken. Peserta pesta demokrasi ini adalah pasangan Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo (Gogo-Helo) dan pasangan Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya (Agi-Saja). Pada pemilihan serentak 2024 lalu, di TPS 01 Kelurahan Melayu, pasangan Gogo-Helo meraih 281 suara, sedangkan pasangan Agi-Saja meraup 149 suara. Di TPS 04 Desa Malawaken, pasangan Gogo-Helo juga unggul dengan meraih 211 suara, sedangkan Agi-Saja hanya mengoleksi 166 suara. Total suara dari dua TPS ini, pasangan Gogo-Helo meraup 492 suara, sedangkan pasangan Agi-Saja 315 suara.

Menurut pengamat politik dari IAIN Palangka Raya, Hakim Syah, terkait PSU yang akan digelar di Kabupaten Batara, jika mengacu pada basis suara pemilih, maka peluang pasangan Gogo-Helo lebih besar tentu akan meraup suara lebih banyak dengan selisih yang signifikan.

“Itu kalau para pemilih tetap loyal dengan pilihan hati nuraninya, tanpa terpengaruh politik uang atau bujukan apa pun,” kata Hakim Syah.

Selain itu, ia berpendapat bahwa perolehan suara antara kedua pasangan calon akan signifikan atau tidak, bergantung pada tingkat partisipasi pemilih yang menggunakan hak pilih. Setidaknya perolehan suara pasangan calon untuk memenangkan PSU, setidaknya berkisar 80-85 persen dari total jumlah DPT.

Menurutnya, pasangan Gogo-Helo cukup mempertahankan raihan suara seperti sebelum PSU. Dengan begitu, mereka akan tetap menang. Sebaliknya, pasangan Agi-Saja dituntut untuk menang, walaupun sudah unggul 169 suara sesuai putusan MK. Dengan begitu, perolehan suara mereka tidak tersalip pasangan Gogo-Helo.

“Modal Gogo-Helo cukup dengan mempertahankan raihan suara sebelum PSU, sedangkan Agi-Saja perlu menang, walaupun menang tipis di dua TPS itu, dipastikan menang. Kalaupun kalah, jangan sampai kalah dengan selisih suara cukup besar,” ungkapnya.

Kedua pasangan calon tentu akan berikhtiar meraup suara sebanyak-banyaknya, dengan selisih yang signifikan.

Karena itu, semua pihak harus berkomitmen untuk mengawal proses PSU ini, sehingga berjalan lancar, jujur, adil, dan akuntabel. Jangan sampai ada praktik-praktik kecurangan, karena akan ada konsekuensi hukumnya.

“Karena PSU ini dilaksanakan pada bulan suci Ramadan, tentu tantangannya juga besar, termasuk bagaimana menarik antusiasme para pemilih untuk datang ke TPS menggunakan hak pilih,” pungkasnya. (irj/ce/ala)

Exit mobile version