PALANGKA RAYA-Luapan Sungai Kahayan mulai merangsek masuk ke permukiman padat penduduk di Jalan Anoi I, Jalan Mendawai I, Jalan Arut, serta Petuk Katimpun. Banjir yang sudah membuat aspal jalan tenggelam itu selalu terjadi saban tahun. Tak pelak aktivitas warga pun mulai terganggu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya sudah melakukan pemantauan dan pengecekan ke lokasi banjir tahunan yang terjadi di Kota Palangka Raya ini. “Ini bisa katakan banjir musiman yang merupakan banjir kiriman dari Sungai Kahayan,” kata Sekretaris BPBD Kota Palangka Raya Anna Menhur kepada Kalteng Pos, Kamis (27/5).
Srikandi yang dikenal aktif berpatroli ini menyampaikan, berdasarkan hasil pemantauan lapangan, di Jalan Mendawai I, Anoi, dan Arut tinggi air sekitar 30 cm dari badan jalan. Pada lokasi pemukiman, khusus di Jalan Arut dan Anoi, ada beberapa rumah warga yang terasnya mulai terendam banjir. Warga sekitar mengaku terganggu dalam beraktivitas. Bahkan sudah ada warga yang bersiap-siap mengungsi apabila ketinggian air terus bertambah.
Sedangkan, untuk hasil pemantauan lapangan di daerah Petuk Katimpun, debit air sudah mulai naik dan mulai menggenangi ruas jalan utama dan jalan menuju permukiman warga. Meski demikian, aktivitas masyarakat di wilayah tersebut terpantau masih normal. Jumlah rumah warga yang terendam air sekitar kurang lebih 10 hingga 15 rumah.
“Mengenai pemberian bantuan, kami masih belum dapat arahan, tapi hasil peninjauan lapangan sudah kami sampaikan kepada pimpinan,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengungkapkan, banjir yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Palangka Raya diakibatkan oleh fenomena alam yang tentunya tidak bisa diprediksi.
Untuk upaya agar kompleks Mendawai tidak terjadi banjir, pihak pemko melalui BPBD Kota Palangka Raya selalu mengingatkan warga untuk selalu mewaspadai potensi banjir yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Untuk di Jalan Mendawai, Anoi, dan Arut kan sudah beberapa kali dilakukan peninggian ruas badan jalan agar tidak terendam banjir lagi. Selain itu, pemko juga sudah menyiapkan bank sampah induk agar masyarakat bisa mengelola sampah rumah tangga,” pungkasnya. (ahm/abw/ce/ram)