PURUK CAHU-Bupati Murung Raya (Mura) Perdie M Yosep mengungkapkan, sejauh ini pemerintah daerah terus berbenah untuk menguatkan sektor pendidikan bagi masyarakat melalui program bantuan untuk 10 orang mahasiswa per desa/kelurahan. Untuk jenjang D-2, D-3, S-1, dan S-2 dengan jumlah sasaran 1.250 orang dibantu sebesar Rp12.500.000/tahun periode 2019-2023.
“Program ini berawal dari program prioritas pada periode 2013-2018 yakni Kartu Murung Raya Cerdas (KMC) untuk membantu siswa yang tidak mampu dengan diberikan KMC Silver, sedangkan siswa yang berprestasi diberikan KMC Gold untuk siswa SD, SMP, dan SMA negeri maupun swasta,” kata Perdie M Yoseph, kemarin (28/11).
Dia juga menambahkan, dengan adanya program sekolah penggerak ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan pada sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Mura. Tentunya tidak lepas dari peran penting pengawas, kepala sekolah, dan para guru.
“Mengingat jumlah sasaran sekolah untuk menerapkan program ini terbatas, maka sekolah yang terpilih harus dapat melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya agar terciptanya multiplayer effect yang simultan dalam peningkatan kompetensi SDM, satuan pendidikan, dan membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, serta mampu menjadikan peluang daerah rujukan sekolah penggerak,” tandasnya.
Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, bupati dua periode ini menyampaikan rasa banga dan syukur atas terpilihnya Kabupaten Murung Raya sebagai salah satu piloting program PSP untuk pertama kalinya di Indonesia. Pemerintah daerah akan terus mendukung sepenuhnya pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP), baik dari sisi anggaran maupun pelaksanaannya.
“Ini sebagai sebagai bentuk dukungan dari pemerintah bagi para anak didik di Murung Raya untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka, agar dapat lebih mudah dalam meraih atau mencapai cita-cita, sehingga kelak bisa menjadi orang yang berguna untuk daerah,” pungkasnya. (dad/ce/ala)