PALANGKA RAYA-Daun Kelor saat ini mulai populer di kalangan masyarakat. Tanaman bernama latin Moringa ini memiliki banyak manfaat. Kandungan antioksidan di dalamnya mampu melawan radikal bebas yang menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit, seperti diabetes, jantung, dan lain sebagainya.
Tidak sedikit masyarakat memanfaatkan daun kelor menjadi peluang usaha dengan mengolahnya menjadi produk makanan dan minuman kesehatan. Besarnya manfaat dan peluang dihasilkan daun kelor turut menarik perhatian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palangka Raya.
Kepala DPKP Renson melalui Kepala Bidang Perkebunan DPKP Kota Palangka Raya Herna Widyarini mengatakan, pihaknya tengah menjalankan serta mengembangkan program budi daya pohon kelor. Program tersebut dijalankan, sesuai arahan dan instruksi Wali Kota Palangka Raya, peran DPKP kota dalam memulihkan sektor perekonomian pascapandemi Covid-19.
Sebelumnya, lanjut Herna, masing-masing bidang diminta untuk mengajukan kegiatan yang dapat menghasilkan dalam jangka pendek. Setelah memilah beberapa tanaman yang bisa menghasilkan dalam waktu yang cukup singkat, akhirnya bidang perkebunan sepakat untuk mengembangkan pohon kelor.
“Selain memiliki banyak manfaat, pohon kelor juga cepat untuk di panen paling lama tiga bulan. Dalam mengerjakaannya, kami memberdayakan masyarakat yang lolos mendaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Palangka Raya, totalnya ada 10 orang. Akhirnya penananam bibit dimulai pada awal bulan Oktober,”jelas Herna, belum lama ini.
Untuk hasil ia mengatakan, sepenuhnya diserahkan kepada kelompok budidaya. Bidang Perkebunan hanya membantu mempersiapkan lahan, alat dan bahan. Untuk pengerjaan hingga tahap panen dilakukan sepenuhnya oleh kelompok budidaya. Mengingat kelompok budidaya masih kesulitan dalam memasarkan hasil panen, maka Bidang Perkebunan turut membantu untuk memasarkan.
“Hasil sepenuhnya kami serahkan ke pembudidaya, kami hanya membantu dalam pemasaran. Meski demikian kami tetap memfasilitasi mereka, seperti cangkul, parang, sepatu boot, arco, pupuk dan lainnya,”terang Herna.
Kelompok budi daya sampai saat ini memasarkan hasil panen hanya dalam bentuk sayuran segar. Ia pun memberikan saran dan motivasi kepada kelompok budidaya untuk mengolah sayuran daun kelor menjadi produk makanan dan minuman, seperti keripik, puding, kue bolu dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut telah dijalankan oleh anggota yang sudah tergabung di bagian pengolahan DPKP.
“Kami berharap, program budidaya pohon kelor ini dapat berjalan sesuai harapan dan berkelanjutan. Semakin banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan daun kelor justru akan semakin bagus, lapangan pekerjaan akan semakin banyak terbuka, bahkan perekonomian pun akan kembali pulih,” pungkasnya.(pra/uni/pk)