Program vaksinasi di Kalteng terus dikebut seiring makin meluaskan persebaran Covid-19 yang muncul dengan berbagai varian. Sejauh ini baru 21 persen masyarakat Kalteng yang sudah divaksin. Padahal antusiasme untuk mengikuti program vaksinasi sangat tinggi. Butuh perjuangan, hingga rela berdesak-desakan saat antre.
EMANUEL LIU-AGUS JAYA, Palangka Raya
ANTUSIASME masyarakat mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Sayangnya, kurangnya logistik vaksin yang didistribusikan oleh pusat mengakibatkan tak sedikit warga yang gigit jari karena tak dapat jatah vaksinasi. Meski ada vaksinasi gratis yang digelar oleh sejumlah instansi, tetap saja belum mampu mengakomodasi. Kuota yang menjadi sasaran vaksinasi selalu penuh. Pengalaman tersebut dialami oleh beberapa peserta vaksinasi massal di Lapangan Sanaman Mantikei, Palangka Raya, Kamis (5/8).Warga berbondong bondong datang untuk bisa memperoleh vaksinasi Covid-19 untuk suntikan dosis pertama maupun kedua. Banyaknya warga Kota Cantik – julukan Palangka Raya yang mendaftar ikut vaksinasi massal ini menimbulkan antrean yang panjang. Hingga pukul 14.30 WIB, terlihat masih banyak warga yang menunggu giliran.
Seperti yang dialami oleh Muhammad Kuhar. Warga kompleks Amaco yang sehari-hari dipanggil Bapak Adi ini mengaku sudah menunggu di tempat tersebut sejak pukul 9.00 WIB. “Saya sudah tunggu dari jam sembilan pagi tadi, sampai sekarang (pukul 14.30 WIB) belum juga dipanggil,” ucap Kuhar yang duduk di pojok luar halaman Lapangan Sanaman Mantikei ditemani anak perempuannya.
Kuhar datang bersama istrinya bernama Lintik. Mereka ingin mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh ini mengaku bahwa ia ikut vaksinasi massal kali ini setelah mendaftar ke panitia penyelenggara vaksinasi massal di Bundaran Besar pada Rabu malam (4/8). “Saya daftar tadi malam di Bundaran, dapat nomor urut 806,” tuturnya lagi.
Kuhar mengaku sudah berkali-kali mencoba mendaftar vaksinasi massal yang diselengarakan berbagai instansi pemerintah maupun organisasi, tapi tidak pernah berhasil.
“Kami sudah kemana-mana, kami sudah daftar ke Depdikbud gak dapat, terus di Puskesmas Menteng nggak dipanggil-pangil, tahunya habis, terus ke kantor PDIP, katanya ada daftar untuk 50 (orang), pas sampai di sana, juga habis (kuota), pokoknya sudah kemana-mana om,” ujar Lintik menyambung dan membenarkan perkataan suaminya.
Pasangan suami istri ini sangat berharap upaya pendaftaran mereka kali ini berhasil dan bisa mendapat suntikan vaksinasi Covid-19 seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Pria berusia 49 tahun ini mengaku merasa sangat kecewa bila upayanya untuk mendapatkan vaksinasi pada kesempatan kali ini gagal lagi. Apalagi sudah menunggu antrean cukup lama.
“Karena suntik vaksin ini sekarang kan penting untuk kesehatan,” kata Kuhar.
Sementara warga lainnya, Waiz Al Qurni, juga mengaku cukup lama menunggu panggilan untuk divaksin. “Saya dapat antrean nomor 972,” kata pria yang sehari-hari dipanggil Al yang mengaku datang ke lokasi vaksinasi pukul 9.00 WIB.
Meskipun ia harus menunggu lama dan terasa sangat melelahkan, Al berharap bisa divaksin pada kesempatan kali ini.
“Karena selain ikut anjuran pemerintah, saya juga memang memerlukan sertifikat vaksinasi ini,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang pentol itu sambil tersenyum.
Di tempat yang sama, pasangan lanjut usia (lansia) Jumadir (71) dan Sarikem (70), warga Nyai Rendem, Kelurahan Langkai, juga ikut antre dalam vaksinasi massal itu untuk mendapatkan suntikan dosis kedua. Sebelumnya Jumadir dan istrinya mendapat vaksinasi dosis pertama di Pukesmas Kalampangan. Keduanya mengaku tetap sehat usai vaksinasi pertama.
“Enggak apa-apa, sehat-sehat saja, enggak ada keluhan apa-apa,” ucap Jumadir yang mengaku dapat informasi soal vaksinasi masal ini dari pihak keluarga. Ia dan istrinya datang ke lokasi vaksinasi sekitar pukul 12.30 WIB.
Jumadir berharap sesudah vaksinasi dosis kedua, kesehatannya dan sang istri bisa makin baik. “Mudah-mudahan semua penyakit jadi jauh dari saya,” katanya sambil tertawa.
Harapan serupa disampaikan warga bernama P Surbakty (70) dan Lanewati (istri) yang juga ikut vaksinasi massal kali ini.
Surbakty dan istrinya yang sama-sama pensiunan PNS Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng ini datang untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.
“Karena kemarin-kemarin kami mau ikut vaksinasi tidak ada kesempatan, jadi baru sekarang bisa ikut vaksinasi,” kata Surbakty yang mengaku tinggal di Jalan Bukit Bondang, Kelurahan Bukit Tunggal.
Surbakty merasa senang bisa ikut kegiatan vaksinasi, karena menurutnya vaksinasi sangat perlu, terutama untuk yang berusia sepertinya.
“Saya pikir kita perlu berjaga-jaga untuk sekarang ini, lebih cepat (vaksinasi) lebih baik,” kata pria yang diketahui merupakan salah seorang guru perintis cikal bakal berdirinya SMA 3 Palangka Raya ini dengan penuh semangat.
Saat diminta pendapat terkait kegiatan vaksinasi massal yang diadakan pemerintah, Subekty mengaku sangat setuju dengan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah begitu perduli dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat di masa pendemi ini.
“Ini bukti negara sayang kepada penduduknya, jadi pemerintah itu betul-betul menjalankan tanggung jawabnya untuk melindungi rakyat supaya tidak terpapar Covid-19,” ujarnya.
Surbekty mengaku sering mendengar kabar atau berita negatif soal vaksinasi Covid-19. Namun ia mengaku tidak terpengaruh kabar tersebut.
“Saya cuek saja dengan kabar seperti itu, karena menurut saya kemampuan setiap orang belum tentu sama ketika menerima suntikan vaksin, tergantung imun orang itu sendiri,” kata Surbekty.
Ditanya soal efek yang dirasakan sesudah disuntik vaksin dosis pertama, Subekty menyebut sehat-sehat saja. “Senang sekali, enak, enggak ada keluhan apa-apa,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Sandi Mustofa mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi.
“Vaksinasi massal hari ini berjalan tertib, lancar, dan sesuai protolol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lainnya,” kata kapolresta kepada Kalteng Pos, Kamis (5/8).
Vaksinasi massal yang digelar kemarin disiapkan untuk 4.500 orang. Pelaksanaannya di dua tempat, yaitu di UPR untuk 1.500 orang dan di Sanaman Mantikei untuk 3.000 penerima.
“Pelibatan tenaga kesehatan dibantu mahasiswa UPR yaitu sebanyak 50 orang dan petugas keamanan TNI-Polri serta Satpol PP sebanyak 200 orang. Semua bersinergi untuk menyukseskan pelaksanaan vaksinasi,” terang Sandi.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi sangat tertib dan sesuai prokes sehingga berjalan lancar dan aman. Masyarakat pun mengapresiasi dan berterima kasih untuk vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh TNI Polri bersama pemerintah.
“Akan lebih banyak lagi masyarakat yang ikut vaksinasi massal, akan tetapi tidak melupakan prokes dalam pelaksanaannya, kami akan terus mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pelayanan vaksinasi massal ini sehingga bisa memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, serta sesuai standar prokes,” terangnya.
Vaksinasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah bersama pihak terkait untuk mencegah penularan virus. Kapolresta mengajak masyarakat ikut berpartisipasi menyukseskan program vaksinasi ke depannya.
Sandi juga mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin mnerapkan protokol kesehatan 5M; yakni terus memakai masker, menjaga jarak aman ketika berbicara dengan orang lain, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Apabila semua anjuran terkait upaya pencegahan virus corona dijalankan, maka pendemi Covid-19 bisa segera diatasi dengan baik dan kehidupan kita akan normal kembali seperti sediakala,” tutupnya.
Vaksinasi Serentak untuk Kejar Dosis Kedua
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan, saat ini pemerintah dan pihak terkait fokus melaksanakan vaksinasi serentak untuk dosis kedua.
“Akan diberikan kepada 25.000 orang dan akan berlanjut, untuk mengejar utang kurang lebih 150 ribu orang. Ini akan dipercepat dan pelaksanaan dilakukan di 204 titik se-Kalteng, tapi yang skala besar hanya di Mantikei dan UPR,” katanya kepada media di Lapangan Mantikei, Kamis (5/8).
Terkait evaluasi bulanan peningkatan kasus, disebutkan Suyuti memang terjadi kenaikan. Namun untuk evaluasi harian, beberapa hari belakangan angka kematian mulai turun.
“Jika ada kerja sama dan saling mendukung, maka diharapkan minggu depan sudah turun drastis kasus terkonfirmasi positifnya, bahkan bisa landai nanti. Kalau untuk menghentikan memang belum bisa, karena harus seluruh dunia,” tuturnya.
Adanya pemberlakukan PPKM pun diharapkan bisa menurunkan kasus Covid-19. Meski demikian tetap diperlukan kerja sama semua elemen. Jika tak ada kedisiplinan dalam menerapkan prokes, maka akan sulit melakukan penanganan.
Target secara keseluruhan vaksinasi di Kalteng adalah 1,8 juta. Saat ini diperkirakan baru mencapai 21 persen. Namun tetap diupayakan mengejar target 70 persen pada akhir Oktober nanti, sembari menyesuaikan jumlah vaksin yang diterima Kalteng.
Ditanya soal antisipasi terhadap potensi kerumunan warga saat mendaftar vaksinasi, dijelaskannya bahwa pemerintah provinsi sebenarnya sudah mendorong masyarakat untuk ikut pendaftaran online, bahkan sudah memfasilitasi untuk kerja sama.
Persoalannya bahwa antusiasme masyarakat untuk mendapat vaksinasi tak seimbang dengan ketersediaan vaksin, sehingga masyarakat berebutan untuk divaksin. Karena itu ke depannya akan dimaksimalkan pendaftaran online, seperti yang dilakukan di beberapa puskesmas dan beberapa pihak lainnya melalui WhatsApp.
Sementara untuk vaksin booster belum ada pedoman dan hanya dikhususkan untuk tenaga kesehatan menggunakan moderna. Karena di tengah maraknya penyebaran virus, maka kesehatan para nakes sebagai garda terdepan diprioritaskan. “Nakes yang akan mendapatkan booster adalah nakes yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” pungkasnya. (*/ce/ala)