Banjir yang merendam beberapa wilayah di Kabupaten Katingan turut menjadi perhatian semua pihak, termasuk jajaran kepolisian. Untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak di wilayah tersebut, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo menyalurkan bantuan.
JERI, Kasongan
JUMAT sore (3/9), Kapolres Katingan AKBP Paulus Sonny Bhakti Wibowo, S.H., S.I.K., M.I.K. bergegas menuju Kecamatan Katingan Hilir. Sore itu kapolres dan jajaran bergerak menjalankan misi kemanusiaan, dengan menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir di wilayah Katingan.
Bantuan tersebut dari Kapolda Kalteng Irjen Pol Dr Dedi Prasetyo yang merasa prihatin dengan warga Katingan yang terdampak bencana alam banjir. Bantuan diserahkan langsung melalui Kapolres Katingan kepada pihak Kelurahan Kasongan Lama, Kelurahan Kasongan Baru, Desa Tewang Kadamba, dan Desa Tumbang Liting.
Bantuan ini, tutur kapolres, merupakan bantuan langsung dari Kapolda Kalteng untuk warga Katingan yang terkena dampak bencana banjir.
“Kami sangat prihatin dengan warga yang mengalami bencana ini. Untuk itulah Bapak Kapolda memberikan bantuan untuk warga kita di Katingan yang terkena dampak banjir,” jelas kapolres kepada wartawan.
Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Hemat Siburian, Plt Camat Katingan Hilir, hingga pejabat utama di jajaran Polres Katingan.
Bantuan sosial untuk kemanusiaan dari Kapolda Kalteng ini, lanjutnya, dalam bentuk sembako. Bantuan ini dikelola oleh setiap posko yang ada di kelurahan maupun desa.
“Bantuan ini tidak hanya di Kecamatan Katingan Hilir. Sesuai instruksi, juga akan ada untuk kecamatan yang lain. Tapi hari ini (3/9) kami serahkan untuk warga Katingan Hilir dulu. Nanti akan didistribusikan untuk kecamatan lain,” ungkapnya.
Ketika ditanya apakah selama terjadinya banjir dari 19 Agustus lalu telah ada korban jiwa, orang nomor satu di Polres Katingan itu mengatakan, sejauh ini tidak ada korban jiwa selain materi. Pada umumnya warga kehilangan harta benda. Ada juga beberapa hewan ternak warga yang mati.
“Kita tetap berdoa agar jangan sampai ada korban. Untuk itu kami ingatkan masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada dengan bencana banjir ini,” tegasnya.
Kapolres juga mengajak masyarakat untuk tetap semangat dan bersabar meski tengah mengalami bencana seperti ini. “Kita juga berdoa agar cuaca bisa segera normal lagi supaya air segera surut,” ucapnya.
Sementara, Plt Camat Katingan Hilir Dony Merianto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Kalteng dan Kapolres Katingan yang turut membantu warganya di Kecamatan Katingan Hilir. “Semoga Bapak Kapolda dan Bapak Kapolres selalu diberi kesehatan dan sukses selalu,” ucapnya.
Selain menyalurkan bantuan berupa sembako, Polda Kalteng juga mengirimkan tim dan kendaraan khusus dapur lapangan untuk menyiapkan makanan siap saji dan mendistribusikan kepada masyarakat.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Dr Dedi Prasetyo meninjau langsung dapur lapangan tersebut yang dibangun di Jalan Tjilik Riwut Km 13 arah Kasongan – Sampit, Desa Banut Kalanaman, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Minggu (5/9).
Dalam kunjungan itu kapolda didampingi sejumlah pejabat utama Polda Kalteng dan disambut langsung oleh Bupati Katingan Sakariyas, S.E.
Kapolda melalui Kabidhumas Polda Kalteng Kombes Pol. K. Eko Saputro menyampaikan bahwa pada hari itu dapur lapangan Polda Kalteng mendistribusikan 300 bungkus makanan siap saji kepada masyarakat yang terdampak banjir.
“Selain meninjau dapur lapangan, kapolda juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat, dengan rincian 100 paket sembako, 100 dus Indomie, dan 50 dus Popmie,” terang Eko.
Eko menambahkan, sebagai bentuk kepedulian pimpinan kepada personel yang bertugas di dapur lapangan, kapolda juga memberikan 10 dus air mineral, 9 dus susu Ultramil, 5 dus minuman Buavita, serta kue kering.
“Semoga dengan adanya dapur lapangan ini bisa membantu masyarakat di Kabupaten Katingan yang terdampak banjir dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama makanan,” tutupnya.
Banjir Melumpuhkan Aktivitas Warga
Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Katingan makin memprihatinkan. Banjir yang sudah berlangsung selama kurang lebih 15 hari di sejumlah wilayah Katingan, melumpuhkan sebagian besar aktivitas masyarakat. Tak hanya itu, akses penyaluran logistik ke wilayah hulu Katingan juga terputus. “Karena ada beberapa titik jalan seperti di wilayah Tumbang Lahang, Telok Bua, dan tempat lainnya terendam banjir,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan Roby kepada Kalteng Pos, Minggu sore (5/9).
Setelah merendam sejumlah wilayah hulu Katingan, kata Roby, kini banjir susulan sudah sampai wilayah Kecamatan Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, dan Katingan Hilir. Kondisi di wilayah Kecamatan Pulau Malan sangat parah. Begitu pun dengan sebagian wilayah Kecamatan Tewang Sangalang Garing. Sedangkan di Kecamatan Katingan Hilir, saat ini air sudah mulai merangkak naik.
“Di Kecamatan Pulau Malan, kantor kecamatan yang sebelum-sebelumnya tidak pernah terendam banjir, sekarang sudah terendam, banjir sangat parah,” ungkapnya.
Banjir susulan kali ini, lanjut Roby, ketinggian airnya melebihi banjir pada Agustus 2021 lalu. Dimana ketinggiannya kurang lebih 20-30 centimeter dibandingkan banjir sebelumnya. Artinya bencana banjir kali ini merupakan bencana banjir terbesar yang pernah menimpa wilayah Kabupaten Katingan.
“Kami sangat prihatin sekali. Di Kecamatan Katingan Hilir (ibu kota Kabupaten Katingan) ini saja, banjir sebelumnya belum surut total, ditambah lagi dengan banjir susulan, makanya debit airnya bisa lebih tinggi lagi,” terangnya.
Dia mengingatkan warga di wilayah Katingan Hilir dan tempat lainnya agar selalu waspada dengan ancaman banjir susulan. “Amankan barang-barang dan harta benda mulai dari sekarang. Tempatkan di tempat yang aman,” ujarnya.
Akibat banjir susulan ini, lanjut Roby, banyak warga yang terpaksa mengungsi. Bahkan di wilayah Katingan Tengah, ada beberapa pasien yang sebelumnya dirawat di puskesmas darurat harus dirujuk ke RSUD Mas Amsyar Kasongan, karena tempat perawatan darurat pun tak luput dari banjir. Sedangkan di tempat-tempat yang lain juga sudah disiapkan tempat penampungan bagi warga.
“Ada beberapa tempat di Kasongan ini kami siapkan, selain yang ada di bawah Jembatan Katingan. Selama banjir memang ada juga warga yang memilih bertahan di rumahnya, dengan cara membuat tempat-tempat khusus yang lebih tinggi sebagai tempat bertahan selama terjadi banjir,” ucapnya.
Mantan Kabag Umum Setda Katingan ini membeberkan, selama bencana banjir terjadi, jumlah korban yang terdampak tercatat sebanyak 12 ribu kepala keluarga di 11 kecamatan. “Hanya Kecamatan Mendawai dan Kecamatan Katingan Kuala yang tidak terkena banjir,” tandasnya. (*/ce/ala)