Berdasarkan pantauan Kalteng Pos kemarin (10/9), dari pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB petugas kepolisian melakukan buka tutup jalur. Kendaraan yang melintas hanya menggunakan satu jalur, sehingga antrean kendaraan diperkirakan mencapai 7-8 kilometer (km). Kasatlantas Polres Katingan Iptu Lelina Olin yang turut mengatur lalu lintas saat itu mengatakan, diberlakukannya sistem buka tutup jalan karena gorong-gorong yang sebelumnya rusak hanya bisa dilalui satu jalur.
Diungkapkan Iptu Lelina Olin, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Katingan untuk menimbun material pada sisi gorong-gorong agar bisa dilalui kendaraan. Khusus kendaraan roda 6 diimbau agar berhati-hati saat melewati area yang ditimbun itu.”Kami tekankan bahwa kendaraan roda 6 yang membawa muatan agar melewati area itu perlahan untuk mengantisipasi kerusakan lebih parah lagi, jika nanti dirasa perlu ada penimbunan lagi, akan kami koordinasikankan,” ungkap Iptu Lelina Olin.
Lebih lanjut dikatakan Iptu Lelina, khusus kendaraan yang mengangkut alat berat tidak diperkenankan melewati area tersebut, karena dikhawatirkan gorong-gorong yang tersisa bagian kiri itu ambruk. “Untuk sementara waktu kendaraan pengangkut alat berat tidak diizinkan melewati gorong-gorong itu, hanya kendaraan roda 2, roda 4, dan roda 6 yang bisa lewat,” tegas Iptu Lelina.
Menurutnya, sejauh ini arus lalu lintas cukup terkendali, meskipun terjadi antrean panjang karena diberlakukannya sistem buka tutup untuk setiap 20 unit kendaraan yang melintas. “Jadi untuk pengendara yang melintas kami minta untuk bersabar, karena ada pemberlakuan buka tutup arus lalu lintas, kami harapkan pengendara bisa tertib antre menunggu giliran melewati area itu,” ujarnya.
Terpisah, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mengatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Katingan sudah mulai berangsur surut. Berdasarkan laporan yang diterima, genangan air mulai surut di wilayah Kereng Pangi. Kendaraan pengangkut orang dan barang sudah bisa lewat.”Kita bersyukur untuk itu, tapi banjir ini juga berdampak lagi bagi masyarakat di wilayah hilir. Kami sudah mengirim tim dan bantuan, baik berupa bantuan pribadi dari ASN provinsi maupun dari saya selaku gubernur,” kata Sugianto di halaman Istana Isen Mulang, Jumat (10/9).
Untuk mengantisipasi kondisi pascabanjir, pemprov menyediakan bantuan tenaga kesehatan dan lainnya,agar masyarakat dapat ditangani secara baik.Meskipun pada sejumlah wilayah genangan air mulai surut, tapi banjir susulan di wilayah Kabupaten Katingan masih belum berakhir. Setelah merendam wilayah Kecamatan Katingan Hilir, Kota Kasongan, sekarang banjir menuju wilayah Kecamatan Tasik Payawan dan Kecamatan Kamipang. Akibat serangan banjir besar ini, aktivitas masyarakat di dua kecamatan bagian hilir Katingan itu lumpuh total. “Di Kecamatan Tasik Payawan ada delapan desa dan di Kamipang ada sembilan desa. Semua terendam. Ditambah lagi satu desa di Kecamatan Mendawai, yakni Desa Tumbang Bulan. Rupanya banjir juga sampai ke wilayah Kecamatan Mendawai,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Roby kepada Kalteng Pos, Jumat (10/9).
Yang mengkhawatirkan karena hampir tidak ada dataran tinggi di wilayah hilir Kabupaten Katingan itu. Untuk sementara ini rata-rata warga hanya bertahan di rumah masing-masing. Terutama di sejumlah desa wilayah Kecamatan Tasik Payawan. Untuk bisa bertahan, warga terpaksa membuat tempat panggung yang lebih tinggi. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, tim dari kabupaten dibantu relawan dari Kalimantan Selatan terus bergerak menggunakan perahu untuk mengantarkan makanan siap saji kepada masyarakat.”Total makanan yang kami antar sedikitnya 1.200 nasi bungkus. Itu untuk warga di Desa Luwuk Kiri, Desa Luwuk Kanan, Desa Tewang Tampang, dan beberapa tempat lainnya,” kata Roby.T
Terkait penyakit yang menyerang warga akibat bencana ini, menurutnya, tidak ada yang sampai diopname. Sebab serangan penyakit yang terjadi masih tergolong ringan, seperti gatal-gatal, batuk, pilek, dan demam. “Tim kesehatan sampai saat ini terus bergerak ke permukimam warga, dibantu tim dokter relawan dari Kalimantan Selatan,” bebernya.Mengenai kondisi bencana banjir di Kecamatan Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing, hingga Katingan Hilir, kemarin sore genangan air berangsur turun, walaupun masih ada beberapa titik yang belum. “Seperti di Katingan Hilir, Kota Kasongan penurunan air cukup signifikan. Ada sekitar 30-60 sentimeter penurunannya, tapi di sejumlah ruas jalan masih terendam air,” jelasnya.
Aktivitas warga Kota Kasongan perlahan normal kembali meski belum sepenuhnya.”Kami pastikan di wilayah Katingan Hilir ini air akan terus turun,” tuturnya.Terpisah, Bupati Katingan Sakariyas mengaku telah meninjau kondisi banjir di kecamatan yang barada di wilayah hilir seperti Kecamatan Tewang Sangalang Garing, dan Pulau Malan. Bupati ingin melihat langsung kondisi pasca banjir di dua kecamatan itu. “Kita bersyukur bahwa di dua kecamatan itu air sudah surut,” ungkap Sakariyas kepada wartawan.
Tidak ada waktu untuk memasak. Jadi dibantu melalui dapur umum,” katanya.Terkait bencana yang menimpa wilayah hilir, bupati mengutarakan keprihatinannya atas kondisi yang terjadi. Dari hasil peninjauan yang dilakukan sehari sebelumnya di Kecamatan Tasik Payawan, ada sekitar lima desa yang terendam banjir. Juga tidak bisa dibangun dapur umum.
“Semua wilayah terendam. Kami sangat prihatin sekali. Makanya kemarin saya sempat minta bantu pengusaha feri penyeberangan, kiranya bisa bantu menyediakan feri-nya menjadi dapur umum untuk sementara waktu, agar bisa disediakan makanan untuk masyarakat yang terdampak banjir,” ucapnya.“Setelah meninjau beberapa kecamatan sekaligus menyalurkan bantuan, dalam waktu dekat saya akan meninjau wilayah Kecamatan Kamipang. Nanti akan saya lihat waktunya dulu,” tambah Sakariyas.