PALANGKA RAYA-Menindaklanjuti arahan dan instruksi Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang menginginkan agar arus mudik dan balik lebaran berjalan normal, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng langsung bergerak memastikan infrastruktur jalan dan jembatan tetap fungsional, aman, dan nyaman digunakan masyarakat. Total ada 23 posko lebaran yang disiagakan pada sejumlah ruas jalan yang tersebar di wilayah Kalteng.
“Kami menyiapkan, mengamankan, dan memastikan pergerakan orang selama mudik dan arus balik berjalan aman dan lancar tanpa kendala. Terutama kepastian fungsionalnya infrastruktur jalan maupun jembatan,” kata Kadis PUPR Kalteng H Shalahuddin ST MT saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (25/4).
Keberadaan posko tersebut, kata Shalahuddin, selain untuk kelancaran arus mudik dan balik lebaran, juga untuk memastikan arus barang dan jasa tetap berjalan normal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Bumi Tambun Bungai, terutama sebelum maupun sesudah lebaran.
“Tujuannya juga untuk keselamatan semua masyarakat. Jangan sampai karena jalan yang rusak, malah terjadi kecelakaan dan lainnya yang dapat merugikan masyarakat sendiri,” tegasnya sembari menyebut salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rangka fungsional ruas jalan provinsi sebagai langkah antisipasi arus mudik dan arus balik lebaran adalah dengan melakukan sapu lubang.
Total ada 23 posko yang dibangun Dinas PUPR Kalteng. Di wilayah barat ada 10 posko, wilayah tengah 6 posko, dan wilayah timur 7 posko, dilengkapi dengan peralatan seperti ekskavator, bulldozer, grader, dan lainnya. Dari sejumlah ruas jalan yang ada, ada 10 ruas jalan yang mendapat fokus perhatian lebih. Yakni ruas jalan Bukit Liti-Bawan-Kurun yang sudah dilaksanakan pengerjaan sehingga dapat berfungsi saat H-7 dan H+7 Idulfitri, jalan Pulang Pisau-Pangkoh-Bahaur, serta ruas jalan Kapuas-Palingkau-Dadahup-Lamunti. Saat ini juga sedang dilakukan penanganan pada ruas jalan lain di wilayah tengah Kalteng.
“Untuk wilayah timur ada 7 ruas jalan. Namun yang menjadi perhatian besar adalah ruas jalan Patung-Hayaping-Bentot. Selanjutnya di wilayah barat, yang kami perhatikan adalah jalan penghubung Sampit-Samuda-Ujung Pandaran, jalan Pelantaran-Parenggean-Tumbang Sangai, jalan lingkar Kota Sampit, Pangkalan Bun-Kolam, dan jalan Lingkar Luar Kota Palangka Raya. Sebetulnya semua ruas jalan akan tetap diperhatikan,” tambah H Shalahuddin.
Kesiapsiagaan sudah dilakukan sejak sebulan sebelumnya, dengan harapan tidak ada jalan dan jembatan yang rusak atau tidak fungsional. Ini merupakan instruksi langsung Gubernur H Sugianto Sabran dan sudah ditindaklanjuti Dinas PUPR Kalteng dengan menyiagakan posko-posko.
Penanganan sudah dilakukan sebulan lebih awal, di mana sebagian melalui kontrak multiyears dan dimasukkan melalui penanganan berkala.
Tujuan program multiyears adalah agar sepanjang tahun, ruas jalan menjadi bertuan. Sehingga tidak ada istilah tidak lancar dan tidak fungsional. Penanganan berkala dilakukan di tiga wilayah, yakni wilayah barat, tengah, dan timur.
“Ini merupakan penyangga. Jadi ketika ada ruas jalan rusak, tapi tidak ada kontraknya, maka masuk dalam penanganan berkala yang sudah mencakup semua wilayah yaitu tengah, barat, dan timur. Sehingga selama kepemimpinan Bapak Gubernur H Sugianto Sabran, tidak ada ruas jalan yang tidak bisa dilewati, karena strategi sudah dipersiapkan secara baik,” lanjutnya.
Diakui Shalahuddin bahwa sejauh ini masih ada beberapa ruas jalan yang rusak, karena kendaraan yang melintas memiliki beban angkutan yang dilewati melebihi kapasitas maksimal jalan. Meski demikian, bisa dipastikan bahwa tidak ada ruas jalan yang tidak bisa dilewati selama 1×24 jam, walaupun lalu lintas bakal sedikit macet karena harus mengantre dan lainnya.
“Alat berat dan personel juga disiagakan di setiap titik rawan. Termasuk material juga sudah disiapkan sebagai langkah antisipasi. Sehingga arus pergerakan orang selama mudik lebaran dan balik nanti bisa berjalan lancar. Termasuk angkutan barang dari dan ke wilayah Kalteng,” tutupnya. (nue/ce/ala)