PALANGKA RAYA-Sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) yang dilakukan oleh Anggota DPR RI H Agustiar Sabran sedikit berbeda dari biasanya. Kali ini sosialisasi dilaksanakan bersamaan dengan aksi sosial membantu masyarakat yang terdampak banjir.
“(Biasanya) sosialisasi digelar di ruangan, tetapi kali ini dilakukan di luar ruangan dengan membagikan paket sembako untuk masyarakat,” kata H Agustiar Sabran Kalteng Pos, Minggu (28/11).
Kegiatan itu dilakukan pada 24 November 2021 lalu, di mana ada ratusan paket sembako yang dibagikan di wilayah RT 3/RW 3 Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya.
“Bantuan itu langsung diterima warga, mereka sangat senang dan antusias dengan perhatian serta kepedulian H Agustiar Sabran yang selalu membantu warga yang terdampak,” kata Anggota DPRD Kota Palangka Raya Sigit Widodo menambahkan.
Kendasi kondisi banjir sudah surut, tapi dampak yang dirasakan warga begitu besar, berupa kerusakan materi maupun kerugian lainnya. Karena itu, bantuan tersebut dinilai sangat bermanfaat.
Selain itu, H Agustiar Sabran juga bergabung bersama tekan-rekan DPD, DPC PDIP, dan kader lainnya untuk turut serta membantu warga di Jalan Murdjani, Panarung Bawah, dan lainnya.
“Ini adalah intisari dari Pancasila yaitu gotong-royong, membantu, berbagi, berempati dengan sesama yang tengah tertimpa musibha banjir dalam bingkai NKRI dan Huma Betang,” tegasnya.
Ditambahkannya, sebagai bangsa yang majemuk yang terdiri dari 714 suku dengan lebih dari 1.100 bahasa lokal yang hidup di lebih dari 17.000 pulau, semangat persatuan merupakan pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semua anak bangsa harus bisa bersatu memperkokoh semangat Bhinneka Tunggal Ika, dalam upaya membentuk bangsa yang kuat dan bangsa yang besar. Semangat berbagi antaranak bangsa untuk kesejahteraan dan kemajuan bersama juga merupakan sebuah keharusan.
“Kita harus bisa berbagi dengan memperkuat etos kepedulian, welas asih, dan saling menghargai dengan penuh empati. Semangat gotong royong yang merupakan budaya luhur bangsa harus terus kita pupuk, sebagai sumber energi besar Indonesia untuk menggapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” tutupnya. (nue/ce/ala)