SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor menargetkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit untuk segera memasang peralatan tambahan layanan cuci darah. Mengingat tingginya permintaan masyarakat terkait pelayanan medis tersebut.
“Kurang lebih satu bulan, saya sudah minta pihak rumah sakit untuk bisa disiapkan layanan cuci darah ini, karena di daerah kita ini cukup banyak penderitanya yang membutuhkan layanan tersebut,” kata, Halikinnor, Rabu (13/10).
Halikinnor menyebutkan, salah satu keluhan masyarakat Kotim yakni susahnya melakukan cuci darah, karena pada saat ini jika pasien ingin melakukan cuci darah harus antre. Sehingga dengan keterbatasan alat tersebut, pasien yang menunggu antrean harus melakukan cuci darah ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya dan RSUD dr Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Dari data rumah sakit, saat ini daftar antri cuci darah oleh masyarakat Kotim sekitar 190 orang. Sedangkan, selama ini untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut masyarakat Kotim harus mencari di rumah sakit luar daerah,” terangnya.
Dikatakannya, sejauh ini masyarakat harus mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi yang tidak sedikit setiap kali ingin melakukan cuci darah. Untuk meringankan beban masyarakat ini, maka Pemkab Kotim berupaya agar layanan cuci darah tersebut bisa dilaksanakan RSUD dr. Murjani Sampit.
“Harapan kami dengan adanya layanan tersebut, warga kita yang ingin cuci darah tidak perlu lagi repot-repot keluar daerah, cukup di RSUD dr Murjani Sampit,” tukasnya.
Halikinnor menambahkan, dari segi gedung untuk pelayanan tersebut telah tersedia di RSUD dr. Murjani Sampit. Namun, masih terkendala izin. Kendati demikian, Pemkab Kotim akan terus berupaya agar izin tersebut dapat dikeluarkan dari Kementerian Kesehatan maupun Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Sedangkan, dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) sudah ada 8 orang tenaga kesehatan yang masih perlu dididik. Dengan jumlah peralatan yang tersedia ada 21 unit. “Ke depan kita akan menambah peralatan tersebut mencapai 50 unit agar dapat mengatasi tingginya daftar antri bagi pasien cuci darah di Kotim,” tegas Halikin. (sli/ans)