Site icon KaltengPos

684 Bangunan Terdampak Ablasi

RAPAT: Kabid Perumahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (Perkim) Kota Palangka Raya Muhammad Alfath (kedua dari kanan) saat menghadiri kegiatan mitigasi bencana abrasi, di Ruang Rapat Peteng Karuhei I kantor Wali Kota Palangka Raya, Rabu (5/7).

PALANGKA RAYA-Ablasi merupakan pengikisan yang terjadi akibat aliran sungai. Hujan yang begitu deras dapat memicu terjadinya ablasi pada pemukiman masyarakat yang tinggal di pinggir sungai kahayan.

Pada pertengahan Januari 2023 fenomenal ablasi ini sempat terjadi, ablasi ini tentu berdampak pada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai di Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahadut. Dalam hal ini Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (Perkim) Kota Palangka Raya melakukan survei kepada masyarakat yang terdampak, yaitu masyarakat sekitar Flamboyan bawah yang sempat mengalami ablasi pada Januari lalu dan masyarakat di jalan Kalimantan yang baru ini terdampak.

Didapatkan sebanyak 684 bangunan terdampak ablasi, data ini didapatkan berdasarkan hasil survei Dinas Perkim Kota Palangka Raya dari dua tempat yang menjadi titik terjadi ablasi. Selain memperoleh data masyarakat yang terdampak ablasi. Dinas Parkim juga menemukan adanya masyarakat yang memiliki aset rumah lain atau memiliki ekonomi yang cukup untuk pindah ke tempat yang lebih aman.

Sampai saat ini pemerintah Kota Palangka Raya bersama pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama-sama mencari cara terbaik dalam mengatasi masalah ablasi. Dari data yang diperoleh masyarakat yang terdampak, data itu kedepannya akan di bagi jumlahnya dan akan dipilih mana masyarakat yang akan menjadi prioritas pertama, kedua dan ketiga untuk dipindahkan jika ada pemindahan nantinya.

“Dari hasil kami survei ada 684 bangunan yang terdampak dari 2 tempat yang menjadi titik terdampak ablasi, yaitu flamboyan bawah yang pinggir itu dan dijalan Kalimantan tapi untuk jalan Kalimantan itu belum semua kami survei, saat ini pemerintah kota bersama pemrograman provinsi masih memikirkan jalan terbaik bagi masyarakat juga pemerintah, mana nanti yang akan menjadi prioritas pertama, kedua dan ketiga jika nanti dipindahkan,” jelas Kepala Bidang Perumahan Muhammad Alfath kepada wartawan, kemarin. (*mut/ans)

Exit mobile version