PULANG PISAU-Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau telah melakukan launching percepatan pembangunan kebudayaan dan pariwisata daerah Kabupaten Pulang Pisau, Rabu (17/11) lalu. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau, Tony Harisinta mengatakan, launching itu menjadi momentum yang sangat membahagiakan.
Mengingat adanya upaya semua pihak dengan keinginan yang sama untuk menggerakkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Pulang Pisau setelah hampir dua tahun mengalami masa stagnan akibat pandemi Covid-19 “Kita bersama-sama sudah mendengarkan arahan Bupati Pulang Pisau Ibu Rustaty Narang. Beliau sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan,” kata Tony saat memberikan paparan di hadapan tim pokja percepatan pariwisata yang baru saja di bentuk ulang.
Sehingga, lanjut dia, atas nama pemerintah daerah dia mengajak semua yang hadir dalam kegiatan tersebut untuk secara serius dan terintegrasi memberikan masukan dan ide strategis agar rencana program ini dapat diimplementasikan secara nyata.
Tony juga menyampaikan apresiasi kepada DPRD Pulang Pisau yang belum lama tadi telah melakukan bedah naskah akademis bekerja sama dengan Universitas palangkaraya (UPR) terhadap rancangan perda inisiatif DPRD Kabupaten Pulang Pisau terkait kepariwisataan. Menurut dia, semua pihak mempunyai persepsi yang sama.
Mengingat dengan tersedianya dokumen tersebut dapat menjadi salah satu syarat dinas terkait kepariwisataan dan kebudayaan untuk mengajukan bantuan.
“Baik DAK fisik dan non-fisik pada Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Termasuk di antaranya rencana induk pariwisata Pulang Pisau,” beber dia.
Di hadapan Kajari Pulang Pisau dan Forkompinda lainnya serta sejumlah kepala perangkat daerah yang mendampingi, Tony juga menyampaikan pesan khusus kepada Kepala Dinas Budpar untuk melakukan kerja sama dengan dunia usaha melalui program CSR. Baik perbankan dan perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Pulang Pisau untuk mengambil peran mendukung program yang ada.
“Mengingat kita mempunyai bonus geografi s berada di antara dua kota industri yaitu Banjarmasin dan Palangka Raya. Termasuk di antaranya kekayaan destinasi wisata dan produk unggulan UMKM yang saat ini perlu diberikan kesempatan yang lebih besar terlebih dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,” tandasnya. (art)