VAKSIN Covid-19 awalnya diharapkan membawa kehidupan kembali normal. Kemudian muncul varian Delta. Sudah divaksinasi penuh pun tetap masih bisa terinfeksi. Berdasar itu, masker dinilai sebagai senjata paling efektif untuk mencegah penularan Covid-19 varian Delta.
Tindakan pencegahan yang harus dilakukan oleh individu yang divaksinasi lengkap, tetap wajib memakai masker. Peneliti dari Stanford Amerika Serikat dr Yvonne Maldonado mengungkapkan perilaku harus tetap konsisten untuk patuh protokol kesehatan. Dia sendiri tidak pernah berhenti memakai masker di tempat umum dan di dalam ruangan.
“Saya akan mengizinkan anak-anak ke sekolah jika sekolah memastikan bahwa para guru divaksinasi, dan semua orang memakai masker. Masker tetap efektif,” tuturnya.
Namun, dia masih belum siap untuk pergi ke teater dalam waktu dekat, duduk di sebuah ruangan, dengan ventilasi yang buruk selama beberapa jam. Dia mengaku masih khawatir terinfeksi.
Sementara itu, ahli vaksin dari Amerika Serikat dr. Gregory Poland mengatakan idealnya, tidak seorang pun semestinya berada di dalam ruangan bersama banyak orang lain tanpa mengenakan masker yang tepat. Dan, jangan berada di lingkungan luar yang ramai tanpa mengenakan masker yang tepat.
“Anda tidak akan bepergian dengan pesawat terbang, kecuali sangat penting. Saya dan istri saya akan berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil, dengan teman-teman dokter lain yang telah divaksinasi lengkap, atau dengan satu atau dua pasangan lain,” katanya.
Perilaku para dokter berubah semenjak terjadinya penyebaran Covid-19 varian Delta. Mereka tetap khawatir tertular meski sudah divaksin. Kekhawatiran terbesar dr. Poland adalah terinfeksi dan menyebarkannya ke orang lain.
“Maka tindakan memakai masker dan mencegah kerumunan adalah langkah yang tepat,” katanya.(jpc)