PALANGKA RAYA – Pada penghujung pergantian tahun, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Palangka Raya menyampaikan kinerja selama setahun terakhir. Kegiatan yang dihadiri Kasubag Umum BNNK Reny Setyawati, Subkoordinator P2M Cranston Allan Sitompul l, Subkoordinator Rehabilitasi Yuanita Rahmawati, Subkoordinator Pemberantasan Aipda M Jarkasi.
Reny Setiawati setidaknya dalam setahun, BNNK Palangka Raya berhasil meringkus dua orang tersangka yang merupakan pengedar sabu. Dua orang pengedar tersebut berinisial DE dan HE. Dari tangan pelaku, berhasil diamankan barang bukti 10,28 gram sabu.
Pengungkapan di tahun 2022 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan 2021 yang berhasil mengungkap sebanyak empat kasus. Hal itu bukan tanpa dasar, mengingat minimnya personel yang dimiliki oleh BNNK sendiri. Personel yang ada di BNNK Palangka Raya terdiri dari tiga orang Polri, 11 PNS dan 13 tenaga honorer, yang dirasa sangat kurang apalagi untuk penanganan peredaran narkoba.
Meski keterbatasan personel, pihaknya tetap gencar melakukan upaya pencegahan dengan menggandeng berbagai elemen. Baik pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga masyarakat, untuk menjadi kader dalam mengedukasi kepada warga terkait dampak negatif narkoba di Kota Palangka Raya.
“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan bahaya narkoba, tentu peredaran barang haram tersebut juga dapat kami putus, kami juga gencar mengedukasi para generasi muda, kita sosialisasikan bahaya narkoba di lingkungan sekolah, meskipun kebanyakan pengguna itu terdiri dari orang dewasa, namum bagaimana kita juga turut serta membentengi pemuda agar jauh dari penyalahgunaan narkoba,” tutupnya. (ena/ram)