Site icon KaltengPos

Jelang Hari Kartini, Pertunjukan Seni Digelar di UPT Taman Budaya Kalteng

PALANGKA RAYA-UPT Taman Budaya Kalimantan Tengah (Kalteng) riuh rendah dengan berbagai penampilan seni, Selasa malam (11/4). Pertunjukan seni kali ini dibawakan oleh para Kartini masa kini. Semuanya merupakan wanita dari Bumi Tambun Bungai. Mereka yang berkarya di berbagai lini layaknya laki-laki, yang juga kaya akan prestasi.

Pertunjukan bertajuk Gelar Seni Budaya Kalteng 2023 yang diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng ini dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 21 April mendatang.

MELESTARIKAN BUDAYA: Kepala Disbudpar Kalteng Adiah Chandra Sari (tiga dari kanan) membuka Gelar Seni Budaya Kalteng 2023, Selasa (11/4).AKHMAD DHANI/KALTENG POS

Habis gelap terbitlah terang. Kartini disimbolkan sebagai wanita yang cerdas dan pintar pada zamannya. Kecerdasan dan kepintarannya tidak membuatnya abai untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Nilai inilah yang kemudian menjadi prinsip penting sebagai representasi sosok Raden Ajeng (RA) Kartini.

Nilai-nilai hidup RA Kartini, visi emansipasi, dan jati diri sebagai perempuan berbudaya terepresentasi pada tema acara dan pertunjukan para penampil yang memeriahkan kegiatan dengan tema Kartini Kalteng Gaya, Jaya, Berdaya tersebut. Grup selawat Al Mawaddah menjadi penampil pertama pada pagelaran seni malam itu. Dilanjutkan dengan penampilan parade Kartini cilik oleh 10 anak perempuan yang mengenakan kebaya khas Jawa. Kemudian ada penampilan tari Rhumba yang dibawakan grup Manis Manja dari Sanggar Lelin Line Dance. Setelah itu ada penampilan Sanggar Warapsari milik Polwan Polda Kalteng dan diakhiri dengan penampilan modern cover dance GXDC Pky.

Kepala UPT Taman Budaya Kalteng Wildae Desyanthy Binti mengatakan, kegiatan itu dimaksudkan untuk melestarikan dan mencintai seni budaya yang dimiliki daerah-daerah di Kalteng, sekaligus memperingati lahirnya pejuang emansipasi wanita di Indonesia, RA Kartini.

“Untuk memeriahkan acara malam ini, kami mempersiapkan tujuh penampil, yakni Sanggar Warapsari Polda Kalteng, grup selawat AL Mawaddah, Sanggar Kahanjak Huang, Sanggar Lelin Line Dance, parade Kartini cilik Kalteng by YENNI Management, talk show Putri Kalteng for Indonesia by RUKMI, dan penampilan modern dance cover yang dibawakan GXDC Pky,” beber Wildae saat membacakan laporan saat pembukaan kegiatan.

 

Di tempat yang sama, Kepala Disbudpar Kalteng Adiah Chandra Sari membacakan sambutan Ketua TP PKK Kalteng Yulistra Ivo. Dikatakannya, gelar seni dan budaya merupakan salah satu sarana dalam rangka melestarikan dan memperkenalkan seni dan budaya.

“Penyelenggaraan gelar seni budaya ini kiranya dapat menjadi wadah menjalin silaturahmi dan memupuk rasa kebersamaan di antara para pelaku seni budaya, sehingga bisa bersinergi dalam memajukan seni budaya Kalteng,” ucap Adiah dalam sambutan.

Ia mengatakan, seni budaya berperan sebagai wujud nyata dan upaya pelestarian, pengembangan, sekaligus promosi seni dan budaya, serta mendorong peran pelaku seni dan sanggar budaya untuk terus mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam meningkatkan kualitas seni budaya yang dilakoni. “Sehingga dapat menarik para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kalteng,” tambahnya.

Bertepatan dengan peringatan hari lahirnya RA Kartini, pihaknya sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada R.A Kartini, yang merupakan pahlawan perempuan Indonesia yang berhasil memperjuangkan emansipasi dan menyuarakan hak-hak perempuan pada masanya.

“Bagi para Kartini masa kini kami berharap agar bisa meraih, mewujudkan, serta mengejar mimpi dan melakukan apa yang menjadi passion-nya. Saya ajak para perempuan Indonesia, khususnya di Kalimantan Tengah agar selalu bisa menjadi sosok inspiratif bagi sesama perempuan di sekitar,” tuturnya.

Untuk menyempurnakan hari yang bersejarah yang selalu diperingati tiap tanggal 21 April, lanjut Adiah, banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan. Salah satunya melalui pagelaran seni dan budaya seperti yang dilaksanakan malam itu, yang mana seluruh pengisi acara merupakan perempuan-perempuan hebat Kalteng. (dan/ce/ram)

Exit mobile version