KASONGAN – Polemik antara Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan Nanang Suriansyah dengan Kepala Disporbudpar Kabupaten Katingan Risnaduar berlanjut. Akibat insiden di warung makan tersebut, berujung kepada laporan Polisi.
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan Nanang Suriansyah mengatakan, bahwa dirinya sudah melaporkan secara resmi Kepala Disporbudpar Kabupaten Katingan Risnaduar ke Polres Katingan.
“Ini saya laporkan, karena saya merasa tidak nyaman dan terancam, atas tindakan seorang pejabat seperti itu. Jangan-jangan nanti dia bisa melakukan tindakan yang lebih beruntal,” jelas politisi Partai Golkar ini kepada wartawan, didampingi Anggota DPRD Kabupaten Katingan M Efendi, dan Budy Hermano di Polres Katingan, Sabtu (23/7).
Untuk itu dirinya meminta laporan yang dia sampaikan ke Polres Katingan ini bisa ditindak lanjuti, diproses sebagaimana aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
“Saya siap untuk dimintai keterangan terkait masalah ini,” tegas Nanang, seraya mengatakan bahwa ini dia lakukan untuk memberi efek jera bagi pejabat yang bersifat arogan.
Dia juga menceritakan kronologis peristiwa yang menimpa dirinya. Dimana pada hari Jumat (22/7) lalu, dia bersama rekannya Maspek, sedang makan siang di salah satu rumah makan di Kota Kasongan. Secara tidak sengaja, bertemu dengan Kepala Disporbudpar Kabupaten Katingan Risnaduar di tempat yang sama. Lalu selesai makan, awalnya biasa saja dan saling tegur sapa. Setelah dirinya mencuci tangan, pria asal Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah inipun mengaku dihampiri oleh Risnaduar dan langsung bersalaman. Setelah itu Risnaduar duduk di sampingnya.
Kemudian cerita Nanang, Risnaduar menyampaikan permohonan maaf terkait kekurangan pada kegiatan Festival Budaya Penyang Hinje Simpei, maupun kegiatan pekan olahraga Provinsi Kalimantan Tengah tingkat pelajar yang disampaikan melalui media.
“Lalu saya sampaikan, tidak apa-apa pak Risnaduar, itu menjadi bahan evaluasi. Lalu tiba-tiba dijawabnya, jangan lagi sampai dua kali. Kemudian mengatakan, membuat berita seperti itu, seperti menelanjangi saya kata Risnaduar. Saya jawab balik, loh tugas saya sebagai anggota DPRD memang untuk berbicara, menyampaikan pendapat. Itu hak kami saya bilang. Untuk mengoreksi, kritik, saran, pikiran, kepada Pemerintah Daerah. Jangan salah paham. Lalu disitulah dia memukul meja, dan terlihat emosi sambil berdiri. Dia juga menyebutkan bukan kamu yang mengaji saya, katanya. Melihat situasi itu, lalu pak Maspek langsung menghampiri pak Risnaduar dan menenangkan beliau. Itu kronologis kejadiannya,” ungkap Nanang.
Di tempat terpisah Kepala Disporbudpar Kabupaten Katingan Risnaduar ketika dikonfirmasi wartawan mengakui jika dirinya memang ada ketemu di rumah makan yang sama pada waktu itu dengan Nanang Suriansyah.
“Ketika itu memang saya yang menghampiri beliau (Nanang), selesai makan. Saya sampaikan permohonan maaf ke beliau terkait adanya berita melalui media yang disampaikan beberapa waktu lalu. Dimana disitu ada satu lisensi yang saya anggap menyentuh pribadi saya,” ujar Risnaduar dengan sejumlah wartawan.
Selanjutnya di tengah percakapan itu ungkapnya, Nanang Suriansyah menjawab, bahwa itu memang tugas mereka dan meminta jangan alergi dengan kritikan itu.
“Saya bilang, saya ini paling suka dengan kritikan. Tapi tolong, dengan bahasa yang santun dan beretika sedikit. Ternyata beliau ngomong lagi, kami memang digaji untuk itu. Saya bilang berulang-ulang tolong bahasanya yang santun. Udah gitu saja. Terus saya bilang, tolong lain kali jangan lagi (seperti itu). Semakin meninggi juga dia (emosi), makanya saya pukul meja. Tapi saya langsung mundur,” terangnya.
Selanjutnya orang nomor satu di Disporbudpar Kabupaten Katingan inipun mengaku, jika apa yang dia lakukan tindak menyenangkan, meskipun dia merasa di pemberitaan sebelumnya juga kurang nyaman. Dirinya secara pribadi atau kelembagaan, memohon maaf atas apa yang dilakukan. “Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua,” tandasnya.(eri).