Site icon KaltengPos

“Dengan Menjadi Seorang Dokter, Saya Bisa Menolong Sesama”

dr Karina Agusta Putri

Karina Agusta Putri merupakan salah satu gadis Kalteng yang berhasil menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Palangka Raya (UPR). Gadis kelahiran Palangka Raya, 23 Agustus 1999 itu kini telah menyandang gelar dokter (dr). Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,62 dan berpredikat sangat memuaskan.  

 

IRPAN JURAYZ, Palangka Raya

 

MENJADI seorang dokter bukanlah tentang profesi yang identik dengan baju putih dan stetoskop yang bergantung di leher, tetapi bagaimana seorang individu yang dipercaya membantu merawat dan menyembuhkan sesama dari penyakit yang diderita. Hal itulah yang tertanam dalam diri dokter muda bernama Karina Agusta Putri. Keinginannya adalah selalu bisa hadir membantu sesama.

Karina mengaku cita-cita menjadi seorang dokter telah tumbuh sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kala itu di tempat asalnya cukup sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Di kecamatan ada dokter umum yang tinggal di sekitar rumah kami, beliau sering membantu tetangga, tidak memandang waktu, misalkan ada tetangga yang akan melahirkan, beliau pasti bantu proses persalinan sambil merujuk ke rumah sakit. Atau saat ada yang terluka, beliau bantu membersihkan luka dan mengobati. Kalau ada yang bertamu ke rumah, beliau layani dengan baik jika sedang tidak ada kesibukan di puskesmas,” beber Karina.

Sosok dokter yang rendah hati, tidak pernah mengeluh, dan tidak pernah meminta balasan jasa itu, memotivasi Karina untuk mengikuti jejaknya menjadi seorang dokter.

Karena keinginan yang kuat itu, Karina tekun belajar demi menggapai cita-cita. Dengan dukungan keluarga, tahun 2017 lalu ia memutuskan untuk mengikuti tes masuk fakultas kedokteran. Ia pun makin menemukan passion-nya sebagai seorang dokter.

“Saya ingin menuangkan pikiran dan kehidupan saya melalui profesi yang saya senangi. Dengan menjadi seorang dokter, saya bisa menolong sesama,” ucapnya saat ditemui Kalteng Pos, Selasa (8/8).

Dengan usaha yang gigih, anak tertua dari tiga bersaudara itu akhirnya menuntaskan pendidikan dan telah mengambil sumpah dokter angkatan XXV FK UPR.

Menuntaskan pendidikan kedokteran, bagi Karina merupakan pengalaman yang sangat berharga. Jika diceritakan satu per satu, tiap cerita dalam perjalanan penuh kesan dan pesan, memiliki ungkapan, dan menyenangkan.

“Dengan menimbang pemikiran demikian, secara singkat kehidupan semasa kuliah di sini adalah masa yang seru untuk dikenang, sudah ditempa dan dididik di sini adalah suatu hal yang saya syukuri,” ungkapnya.

Ia mengaku mengenyam pendidikan di fakultas kedokteran memang menyita banyak waktu, bahkan tenaga dan sumber daya.

“Meski demikian, semua hal yang saya alami itu merupakan pengalaman berharga dalam pembentukan diri menjadi manusia yang berkenan bagi Tuhan, jadi saya menikmati tiap proses yang telah dipercayakan pada saya,” tuturnya sembari menambahkan bahwa ia punya rencana untuk mengikuti internship untuk memperdalam ilmu kedokteran. (*/ce/ala)

 

Exit mobile version