Sehari setelah dilantik, Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) periode 2023-2027 Dr Muhamad Yusuf langsung tancap gas. Hari pertama kerja, sang rektor langsung melakukan peninjauan sarana dan prasarana kampus dan menyusun komposisi wakil rektor yang akan mendampinginya dalam menyukseskan program kerja ke depan.
IRPAN JURAYZ, Palangka Raya
SETELAH resmi dilantik menjadi rektor UMPR pada Selasa (17/1), Dr Muhamad Yusuf langsung meninjau sarana prasarana kampus. Salah satunya fasilitas umum yang ada di kawasan parkiran, yang tiap kali hujan deras akan menimbulkan genangan setinggi mata kaki.
“Parkiran ini kalau hujan deras akan terjadi genangan air yang cukup tinggi, jadi harus segera diperbaiki, gerbangnya pun akan ditata kembali,” ucap Dr Muhamad Yusuf kepada Kalteng Pos sembari berjalan keliling kampus, Rabu (18/1).
Saat ditanya soal berapa wakil rektor yang akan mendampinginya selama menjabat, Muhamad Yusuf menyebut akan ada empat wakil rektor. Formasi tersebut akan diisi dengan nama-nama baru dari kalangan muda.
“Wakil rektor itu kan bisa tiga bisa empat, tergantung kebutuhan, nanti saya akan memilih empat wakil yang diisi nama-nama baru, saya beri kesempatan kepada yang lebih muda dari perwakilan fakultas,” tegasnya.
Para wakil rektor ini, lanjut Muhamad Yusuf, tiap semester akan dievaluasi kinerjanya. Jika ada yang kurang maksimal bekerja, maka akan diganti.
Penyusunan formasi wakil rektor ini akan dilakukan di hari kedua masa kerja melalui rapat kerja. Selanjutnya pada Senin mendatang, tim wakil rektor mulai aktif bekerja.
Muhamad Yusuf punya keinginan mewujudkan Fakultas Kedokteran di UMPR. Ruang belajar untuk kedokteran telah disediakan gedung khusus di kampus dua yang berlokasi di daerah Kereng.
“Dulu pernah terkendala laboratorium, kini sudah kami sediakan di kampus dua untuk dibuka Fakultas Kedokteran, kami juga sedang mempersiapkan dosen-dosen yang menjadi syarat dibukanya fakultas tersebut, selain itu akan dibuka juga prodi baru dan jenjang baru seperti S-2 dan S-3,” sebutnya.
Modifikasi dan pengembangan pola perkuliahan di UMPR melalui “kolaborasi mahasiswa-dosen” pada seluruh program studi diploma, strata satu (S-1), dan strata dua (S-2), hingga program doktoral (S-3) yang segera dimulai proses pengusulan pendirian ke Kemendikbud Ristek, merupakan interaksi antara mahasiswa dengan dosen yang sudah lebih dahulu mendapatkan teori dan empirical atau pengalaman, lalu mentransformasikan atau memindahkan kepada orang-orang muda itu melalui pengamatan bersama pada fenomena untuk program studi keilmuan eksakta dan observasi pada realitas sosial atau segala persoalan yang terjadi di tengah masyarakat untuk prodi rumpun keilmuan sosial.
“Suasana seperti inilah model perkuliahan yang dirancang di seluruh prodi, tersebar pada enam fakultas di UMPR saat ini, dengan melalui pengabdian di lapangan yang saya sebut dengan relawan,” ucap Yusuf.
Dijelaskannya bahwa tugas rektor yang baru dari perserikatan Muhammadiyah yakni membangun kampus di seluruh kabupaten/kota di Kalteng. UMPR berkewajiban untuk membina kampus yang akan berdiri di wilayah Kalteng, termasuk STKIP Muhammadiyah Sampit.
“Selama ini telah berjalan perkuliahan UMPR di luar Palangka Raya, seperti di Katingan dan Pulang Pisau, yang nanti akan dipersiapkan menjadi perguruan tinggi,” ucap Yusuf.
Salah satu mahasiswa dari Fakultas Kesehatan, Army Sabhara menilai rektor yang baru dilantik ini merupakan figur yang baik, bertanggung jawab, berintegritas, dan memiliki kualitas kepemimpinan yang baik. Terbukti dari track record saat menjabat sebagai Dekan FISIP.
“Kebijakan beliau sebagai dekan sangat bagus dan cukup membantu mahasiswa, walaupun masih ada beberapa hal yang bisa lebih baik lagi, semoga kepemimpinan baik beliau sewaktu menjabat dekan bisa dilanjutkan ketika memimpin universitas ini,” ucap Army.
Muhammad Iqbal Zulkarnain, mahasiswa dari FISIP mengakui Muhamad Yusuf sebagai sosok yang sederhana tapi progresif serta selalu mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa di bidang akademik maupun nonakademik.
“Beliau bukan hanya seorang dosen, pun juga sosok ayah dalam membimbing mahasiswa di kampus,” tutur Iqbal.
Ia juga berharap rektor yang baru ini mendukung penuh seluruh kegiatan kemahasiswaan yang akan dilaksanakan ke depan.
“Selain itu Ormawa/UKM yang ada di ruang lingkup UMPR kiranya juga lebih diperhatikan, dimulai dari sekretariat hingga alokasi dana kemahasiswaan yang lebih transparan, karena melalui organisasi intrakampus inilah wadah awal bagi para mahasiswa mengembangkan soft skill maupun hard skill-nya,” ungkapnya.
Sementara itu, dosen dari FISIP UMPRA Farid Zaki berpendapat bahwa Yusuf merupakan sosok yang merangkul. “Kita dengar bersama bagaimana Pak Yusuf dalam sambutannya menyampaikan terkait kolaborasi, kata-kata ini yang identik dengan anak-anak muda, sepertinya Pak Yusuf akan mengutamakan peran anak muda dalam program kerja ke depannya,” kata Farid.
Ia juga berharap, UMPR di bawah kepemimpinan Yusuf bisa berkontribusi lebih terhadap pembangunan daerah dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, unggul, dan berkarakter. (*/ce/ala)