PALANGKA RAYA– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaksanakan sosialisasi Sub Nasional Indonesia’s Folu Net Sink 2030 di Kalteng. Kegiatan bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Drs H Nuryakin MSi, Rabu (3/8).
“Saya sangat mengapresiasi atas komitmen yang diiringi langkah kerja nyata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajaran, yang menaruh perhatian besar terhadap isu pengendalian perubahan iklim,” ujar Nuryakin.
Kalteng dengan luas wilayah 15,3 juta hektare ( lebih luas dari daratan Pulau Jawa ) , sekitar 77,61 % adalah kawasan hutan atau seluas 11,93 juta hektare. Luasnya hutan ini adalah aset yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan iklim global.
Keberhasilan perlindungan dan pengelolaan hutan tidak akan tercapai tanpa keterlibatan dan peran serta masyarakat. Untuk itu, Pemprov Kalteng juga telah menetapkan sasaran strategis provinsi pada Misi 1 RPJMD 2021-2026, yaitu meningkatkan luas kawasan hutan yang dikelola masyarakat melalui perhutanan sosial. Hal ini ditetapkan sebagai prioritas daerah, untuk mendukung prioritas nasional dalam rangka memperluas akses kelola hutan bagi masyarakat.
“Kebijakan untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim perlu terus ditingkatkan dan lebih terstruktur, mulai dari tingkat nasional, provinsi, sampai kabupaten atau kota,” ujarnya Nuryakin.
Sementara Direktur Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Herban Heriandana SHut MSc, mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara pertama yang mendeklarasikan bahwa pada tahun 2030 sudah netral antara gas rumah kaca dan penyerapannya.
“Nah untuk menuju target 2030 ini perlu effort yang serius baik secara nasional maupun sub nasional seperti yang dilaksanakan pada hari ini,” ucapnya kepada awak media, Rabu (3/8).
Herban juga mengatakan , Kalteng merupakan suatu provinsi yang strategis dan potensial dalam rangka pencapaian target net sink 2030 karena kawasan hutan cukup luas 11.3 juta hektar, dengan harapan tutupan areal hutan tetap dijaga dengan melakukan penanaman pohon pohon sehingga target 2030 tadi akan lebih cepat tercapai. (soc/Yan/b-5/ko).