Site icon KaltengPos

Agustiar Tanamkan Spirit Huma Betang, Jaga Persatuan dan Kesatuan Rakyat Dayak

 

PALANGKA RAYA – Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah Agustiar Sabran tekankan pentingnya menjaga nilai-nilai falsafah Huma Betang. Kepada masyarakat Dayak, Agustiar bertekad untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan.

Hal itu disampaikan Agustiar saat menghadiri Musyawarah Wilayah II Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Provinsi Kalteng.

Dalam sambutannya, Calon Gubernur Kalteng itu mengajak rakyat Dayak untuk selalu mengedepankan falsafah Huma Betang dalam kehidupan.

“Ormas Dayak di Kalimantan Tengah agar memiliki spirit yang sama untuk mengangkat harkat dan martabat Dayak dengan spirit Falsafah Huma Betang dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Agustiar dalam sambutannya di Balai Guru Penggerak (BGP) Palangka Raya, Kamis (19/9/2024).

Menurut Agustiar, falsafah Huma Betang adalah identitas asli masyarakat Dayak di Kalteng. Dayak bagi Agustiar adalah sebuah etnis masyarakat yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

Kehidupan gotong royong merupakan cerminan nyata kehidupan masyarakat Dayak. Sehingga, falsafah Huma Betang harus tetap dilestarikan dan dijaga oleh seluruh masyarakat Dayak Kalteng.

“Di Huma Betang itu memiliki nilai banyak seperti kesetaraan, kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan, persatuan, dan ketaatan pada hukum, itu adalah inti dari identitas kita sebagai masyarakat Dayak,” ujarnya.

Lanjut Agustiar, dengan menanamkan nilai-nilai Huma Betang, masyarakat Dayak bisa menjadi bangsa yang besar dan kuat. Agustiar optimis, masyarakat Dayak Kalteng mampu wujudkan keamanan dan ketertiban untuk menjadikan Kalteng semakin maju dan berkah.

Tekad Agustiar sangat nyata mengangkat harkat dan martabat rakyat Dayak. Sebab itu, ia merangkul seluruh masyarakat Dayak Kalteng untuk menanamkan prinsip Huma Betang dalam kehidupan sehari-hari.

“Nilai-nilai inilah yang menjadi dasar kekuatan kita sebagai masyarakat Dayak untuk memberikan kemajuan nyata bagi Bumi Tambun Bungai,” pungkas Agustiar. (tim/ram)

Exit mobile version