Atlet asal Kabupaten Katingan yang tengah hamil tua itu dikalahkan atlet panahan Jawa Timur, Diananda Choirunisa, yang tak lain merupakan atlet panahan Indonesia yang tampil pada Olimpiade Tokyo 2020.Pada race pertama dan kedua, Linda Lestari tertinggal dengan skor 0-2 dan 0-4. Race ketiga Linda sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 2-4.
Namun pada race terakhir ia tertinggal lagi, sehingga skor berakhir 2-6. Dengan hasil itu maka pupus sudah harapan Kalteng untuk mendapatkan medali emas dan perak dari nomor tersebut. Linda hanya berpeluang memperebutkan medali perunggu yang akan dipertandingkan pada 4 Oktober di Venue Panahan, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.
Sementara rekannya, Alex Edward, juga gagal di babak delapan besar. Sultan Mahaputra pun terhenti di babak enam belas besar recurve putra. Peluang Kalteng dari cabang olahraga (cabor) panahan tersisa dari nomor compound putra melalui Fitriansyah dan nomor mix team recurve (putra-putri) oleh Linda Lestari dan Alex Edward.Ketua Pengprov Persatuan Panahan Indonesia (Perpani Kalteng) Kalteng Ade Supriadi mengatakan, hasil yang diraih Linda Lestari memang telah diprediksi sejak awal.
Ade berharap nomor compound putra atas nama Fitriansyah dapat menggantikan atlet peraih medali emas PON 2016 di Jawa Barat lalu yaitu Sapriatno untuk menyumbangkan emas bagi Kalteng di PON XX Papua.”Dari persiapan yang dilakukan selama ini, kamu juga optimistis untuk nomor compound ini. Jadi Doakan saja semoga meraih hasil terbaik bagi Bumi Tambun Bungai,” tuturnya.
“Kami tetap mengapresiasi atlet yang sudah bertanding hari ini, karena telah berjuang maksimal untuk memberikan yang terbaik, hasil ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan,” terangnya kepada Kalteng Pos di Teluk Youtefa, kemarin.Hal yang sama disampaikan atlet dayung Kalteng, Poliansyah. Dia menjelaskan bahwa semua upaya terbaik sudah dilakukan, tapi belum memberikan hasil memuaskan.