Senin, Mei 19, 2025
26.7 C
Palangkaraya

Tampilkan Kekayaan Budaya Kalteng

Festival Budaya Isen Mulang 2025 Resmi Dibuka

Palangka Raya – Guber­nur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Agustiar Sabran SIKom resmi membuka Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu (17/5). Acara yang mengusung tema Spirit of Isen Mulang ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo SSos MM, Ketua DPRD Kalteng Arton S Dohong, serta Plt Sekda Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT. Pembukaan ditandai dengan penabuhan Katambung, simbol kebuda­yaan Dayak, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.
Sebelum acara pembukaan, para pengunjung disuguhi parade budaya yang menampilkan berbagai kontingen dari kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah. Parade ini memperlihatkan kekayaan seni dan tradisi daerah, mulai dari pakaian adat, tarian, hingga musik tradisional. Gubernur Agustiar Sabran dalam sambutannya menyatakan bahwa FBIM menjadi momentum untuk mengapresiasi seniman lokal dan pelaku budaya yang telah berkontribusi melestarikan warisan budaya Kalteng.
“Setiap tarian dan karya seni yang ditampilkan hari ini ada­lah bukti nyata dedikasi para pelaku budaya kita. Mere­ka layak mendapat apresiasi yang seti­nggi-tingginya atas kontribusi menjaga warisan leluhur,” jelas Gubernur dalam Sambutannya.
Meskipun diguyur hujan, semangat masyarakat yang hadir di Festival Budaya Isen Mulang 2025 sama sekali tidak surut, terbukti dengan ribuan pengunjung yang tetap memadati Stadion Tuah Pahoe dengan mengenakan jas hujan atau berteduh di tenda-tenda yang disediakan panitia, sambil tetap antusias menyaksikan parade budaya dan berbagai pertunjukan tradisional yang berlangsung tanpa jeda.
Ia juga menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya menampilkan kesenian tradisio­nal, tetapi juga memadukannya dengan unsur modern, menciptakan pertunjukan yang menarik bagi generasi muda. Berbagai aktivitas seperti permainan rakyat, olahraga tradi­sional, dan kuliner khas turut memeriahkan acara. Gubernur berharap FBIM dapat menjadi sarana promosi pariwisata sekaligus penggerak ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.
”Dengan menggandeng UMKM Lokal dan destinasi wisata, FBIM tak sekadar acara budaya, tapi juga pengungkit ekonomi daerah yang mampu bersaing di mancah nasional maupun internasional,” ucapnya.
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, FBIM 2025 juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Dengan begitu, produk lokal dan destinasi wisata Kalteng semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing daerah di kancah global.
Plt. Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung, menyampaikan bahwa FBIM digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, festival ini memiliki tujuan strategis, yakni melestarikan kebudayaan, mempromosikan pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui partisipasi UMKM. Diharapkan, FBIM dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
FBIM 2025 berlangsung selama tujuh hari, dari 17 hingga 23 Mei 2025, dengan berbagai lokasi strategis sebagai tempat penyelenggaraan, seperti Stadion Tuah Pahoe, Museum Ba­langa, dan Dermaga Flambo­yan Bawah. Pengunjung dapat menikmati beragam atraksi, termasuk karnaval budaya, permainan tradisional, serta workshop keterampilan lokal. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk menyajikan penga­laman wisata yang unik dan berkesan bagi semua peserta.
Salah satu rangkaian acara yang patut ditunggu adalah Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan III, yang diikuti oleh perwakilan dari lima provinsi se-Kalimantan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi antar-daerah dalam pengembangan seni dan budaya. Selain itu, akan dilakukan launching kapal susur sungai sebagai upaya meningkatkan fasilitas wisata dan memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung.
FBIM 2025 juga menjadi ajang untuk memamerkan ku­liner tradisional Kalteng, seper­ti juhu singkah, kalumpe, dan berbagai hidangan khas Dayak lainnya. Pengunjung dapat menikmati sajian autentik sambil menyaksikan pertunjukan seni, seperti tari Mandau dan musik karungut. Diharapkan, festival ini dapat memperkenalkan kekayaan kuliner daerah kepada khalayak yang lebih luas.
Pemerintah Provinsi Kalteng optimis bahwa FBIM akan menjadi agenda tahunan yang semakin diminati, tidak hanya oleh masyarakat lokal tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah. Dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, festival ini diharapkan mampu menjadi salah satu ikon pariwisata dan budaya Indonesia. Ke depan, FBIM akan terus dikembangkan dengan inovasi baru agar tetap relevan di era modern. (*ren/nue)

Baca Juga :  Dukung Program 100 Hari Kerja Gubernur, Disdagperin Kalteng Gelar Pasar Murah

Palangka Raya – Guber­nur Kalimantan Tengah (Kalteng), H Agustiar Sabran SIKom resmi membuka Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu (17/5). Acara yang mengusung tema Spirit of Isen Mulang ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo SSos MM, Ketua DPRD Kalteng Arton S Dohong, serta Plt Sekda Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT. Pembukaan ditandai dengan penabuhan Katambung, simbol kebuda­yaan Dayak, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.
Sebelum acara pembukaan, para pengunjung disuguhi parade budaya yang menampilkan berbagai kontingen dari kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah. Parade ini memperlihatkan kekayaan seni dan tradisi daerah, mulai dari pakaian adat, tarian, hingga musik tradisional. Gubernur Agustiar Sabran dalam sambutannya menyatakan bahwa FBIM menjadi momentum untuk mengapresiasi seniman lokal dan pelaku budaya yang telah berkontribusi melestarikan warisan budaya Kalteng.
“Setiap tarian dan karya seni yang ditampilkan hari ini ada­lah bukti nyata dedikasi para pelaku budaya kita. Mere­ka layak mendapat apresiasi yang seti­nggi-tingginya atas kontribusi menjaga warisan leluhur,” jelas Gubernur dalam Sambutannya.
Meskipun diguyur hujan, semangat masyarakat yang hadir di Festival Budaya Isen Mulang 2025 sama sekali tidak surut, terbukti dengan ribuan pengunjung yang tetap memadati Stadion Tuah Pahoe dengan mengenakan jas hujan atau berteduh di tenda-tenda yang disediakan panitia, sambil tetap antusias menyaksikan parade budaya dan berbagai pertunjukan tradisional yang berlangsung tanpa jeda.
Ia juga menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya menampilkan kesenian tradisio­nal, tetapi juga memadukannya dengan unsur modern, menciptakan pertunjukan yang menarik bagi generasi muda. Berbagai aktivitas seperti permainan rakyat, olahraga tradi­sional, dan kuliner khas turut memeriahkan acara. Gubernur berharap FBIM dapat menjadi sarana promosi pariwisata sekaligus penggerak ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.
”Dengan menggandeng UMKM Lokal dan destinasi wisata, FBIM tak sekadar acara budaya, tapi juga pengungkit ekonomi daerah yang mampu bersaing di mancah nasional maupun internasional,” ucapnya.
Selain sebagai ajang pelestarian budaya, FBIM 2025 juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI). Dengan begitu, produk lokal dan destinasi wisata Kalteng semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing daerah di kancah global.
Plt. Sekda Kalteng, Leonard S. Ampung, menyampaikan bahwa FBIM digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, festival ini memiliki tujuan strategis, yakni melestarikan kebudayaan, mempromosikan pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui partisipasi UMKM. Diharapkan, FBIM dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
FBIM 2025 berlangsung selama tujuh hari, dari 17 hingga 23 Mei 2025, dengan berbagai lokasi strategis sebagai tempat penyelenggaraan, seperti Stadion Tuah Pahoe, Museum Ba­langa, dan Dermaga Flambo­yan Bawah. Pengunjung dapat menikmati beragam atraksi, termasuk karnaval budaya, permainan tradisional, serta workshop keterampilan lokal. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk menyajikan penga­laman wisata yang unik dan berkesan bagi semua peserta.
Salah satu rangkaian acara yang patut ditunggu adalah Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan III, yang diikuti oleh perwakilan dari lima provinsi se-Kalimantan. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi antar-daerah dalam pengembangan seni dan budaya. Selain itu, akan dilakukan launching kapal susur sungai sebagai upaya meningkatkan fasilitas wisata dan memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung.
FBIM 2025 juga menjadi ajang untuk memamerkan ku­liner tradisional Kalteng, seper­ti juhu singkah, kalumpe, dan berbagai hidangan khas Dayak lainnya. Pengunjung dapat menikmati sajian autentik sambil menyaksikan pertunjukan seni, seperti tari Mandau dan musik karungut. Diharapkan, festival ini dapat memperkenalkan kekayaan kuliner daerah kepada khalayak yang lebih luas.
Pemerintah Provinsi Kalteng optimis bahwa FBIM akan menjadi agenda tahunan yang semakin diminati, tidak hanya oleh masyarakat lokal tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah. Dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, festival ini diharapkan mampu menjadi salah satu ikon pariwisata dan budaya Indonesia. Ke depan, FBIM akan terus dikembangkan dengan inovasi baru agar tetap relevan di era modern. (*ren/nue)

Baca Juga :  Dukung Program 100 Hari Kerja Gubernur, Disdagperin Kalteng Gelar Pasar Murah

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/