PALANGKA RAYA-Suhu politik di Kabupaten Barito Utara (Batara) menghangat lagi setelah keluar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi dua pasangan calon (paslon) peserta pilkada dan memerintahkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan pemilihan suara ulang (PSU) dengan pesertanya adalah paslon yang baru. Banyak tokoh bermunculan sebagai bakal calon bupati dalam PSU mendatang.
Publik dikejutkan dengan beredarnya sebuah foto pertemuan antara mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Shalahuddin dan mantan calon bupati Batara H. Gogo Purman Jaya alias H Gogo.
Dalam foto yang beredar luas di media sosial itu, keduanya tampak berjabat tangan, memberi sinyal kuat tentang konsolidasi politik baru di balik layar.
Menanggapi hal itu, juru bicara pasangan Gogo-Helo, Mahyudin A. Gani, membenarkan adanya pertemuan dimaksud dan menyebut itu tak lepas dari persiapan menghadapi PSU mendatang.
“Pertemuan itu memang dalam rangka membicarakan pilkada di Batara. Saat ini, Shalahuddin menjadi figur kuat yang kami dorong untuk menggantikan Bapak Gogo Purman Jaya sebagai calon bupati yang diusung Koalisi Barito Utara Bersatu,” ungkap Mahyudin saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Minggu (18/5/2025).
Meski posisi calon bupati hampir pasti, Mahyudin mengatakan pihaknya masih dalam tahap penjajakan dan komunikasi intensif untuk mencari figur yang tepat dan seimbang untuk mengisi posisi wakil bupati. “Masih dicari,” ucapnya.
Tak hanya Shalahuddin, beberapa tokoh lain juga mulai disebut-sebut berpeluang ikut dalam kontestasi ini. Salah satunya Nuryakin, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng. Ia menyambut baik dinamika politik yang berkembang.
Sementara itu, dari kalangan tokoh masyarakat, nama H. Jawawi turut mencuat sebagai salah satu kandidat potensial.
Sosok yang dikenal luas di Batara ini memiliki rekam jejak panjang dalam dunia sosial-keagamaan dan pemberdayaan masyarakat.
Beliau dikenal dekat dengan masyarakat, terutama di wilayah perdesaan. Pendekatan dialogis yang ia gunakan membuatnya dicintai oleh komunitas keagamaan dan adat.
Figur lain yang tak kalah kuat adalah Pajarudinnoor, Sekretaris DPRD Provinsi Kalteng. Ia adalah birokrat senior yang memulai karier ASN-nya di Batara pada 1989 lalu.
Punya pengalaman panjang di dunia pemerintahan, membuat namanya turut dipertimbangkan dalam peta politik jelang PSU.(irj/ce/ram)