PANGKALAN BUN-Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya (SIB) menggelar Pelatihan Teknis Budi Daya Kelapa Sawit.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari ini dilaksanakan di Brits Hotel, Pangkalan Bun, dan diikuti oleh para petani sawit dari Kabupaten Lamandau.
Kepala Bidang Perbenihan dan Budi D aya, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, Jayan Wahyudi menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari pembinaan petani sawit yang terbagi dalam tiga wilayah, yakni Timur, Tengah, dan Barat Kalimantan Tengah.
Ia menyebutkan bahwa wilayah Barat menjadi sasaran utama mengingat konsentrasi kebun sawit paling banyak berada di daerah tersebut.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap petani dapat meningkatkan keterampilan serta hasil produksi sawit, sekaligus menuju sertifikasi ISPO dan STDB,” ujarnya.
Direktur Utama PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya, Andi Yusuf Akbar, menjelaskan bahwa pihaknya kembali dipercaya untuk mengelola pelatihan peningkatan SDM petani sawit, yang tahun ini memasuki tahun keempat.
“Kali ini pelatihannya fokus pada teknis budidaya sawit dan diikuti oleh petani dari Kabupaten Lamandau,” jelas Andi.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang agronomi.
Selain pemberian materi di kelas, para peserta juga diajak melakukan kunjungan lapangan ke KUD Tani Subur di Desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat. KUD ini telah mengantongi sertifikasi ISPO dan RSPO.
“Dari kunjungan ini, para peserta bisa melihat langsung bagaimana sebuah kelembagaan dikelola dengan prinsip good agricultural practices,” tambah Andi dilansir dari Radar Sampit (Grup Kalteng Pos, Jawa Pos Grup).
Andi menegaskan bahwa output dari pelatihan ini adalah peningkatan produktivitas sawit melalui penerapan pengetahuan teknis budidaya yang tepat.
Peserta diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh, termasuk dalam pemeliharaan dan proteksi tanaman agar tantangan produksi ke depan dapat dihadapi secara efektif dan efisien.(jpg)