Selasa, Mei 20, 2025
26.2 C
Palangkaraya

UPT Taman Budaya Sukses Menggelar Temu Karya Taman Budaya

Persatukan Seniman se-Pulau Kalimantan

PALANGKA RAYA-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah, melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Provinsi Kalteng, sukses menggelar Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan (TKTBRK) III tahun 2025 dan diresmikan oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, yang mewakili Gubernur Kalteng di Panggung Terbuka UPT Taman Budaya Provinsi Kalteng, Minggu malam (18/5).
Sebelumnya, para peserta TKTBRK III juga menampilkan tarian kolosal Spirit of Isen Mulang dalam pembukaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 pada Sabtu (17/5). Sehingga menjadi hiburan istimewa bagi masyarakat Kalteng sekaligus memperkenalkan kekayaan seni budaya daerah.
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D Binti, menjelaskan bahwa TKTBRK merupakan inisiatif kolaboratif Taman Budaya se-Kalimantan untuk mempererat silaturahmi antar seniman.
Kegiatan ini juga menjadi wadah eksplorasi potensi seni tradisional sekaligus upaya pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011.
“Taman Budaya Kalteng ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan ke-3 dimana penyelenggaran pertama tahun 2023 adalah TB Kalsel dan penyelenggara kedua adalah TB Kalbar,” jelas saat itu.
Rangkaian acara TKTBRK 2025 meliputi Pameran Seni Rupa (15-25/5), Parade Budaya (17/5) di Stadion Tuah Pahoe bersamaan dengan pembukaan FBIM 2025, serta Pentas Karya Seni Tradisi Pedalaman (18/5) dan Pesisir (19/5) di Panggung Terbuka Taman Budaya. Berbagai pertunjukan ini menampilkan kekayaan seni dari lima provinsi di Kalimantan.
“Selain pertunjukan seni, peserta juga diajak berwisata ke sejumlah destinasi unggulan Palangka Raya, seperti susur Sungai Sebangau, Museum Balanga, Arboretum Nyaru Menteng, dan Danum Bahandang Surung Danum. Mereka juga berkesempatan membeli cenderamata khas Kalteng di pusat oleh-oleh kota setempat,” tambahnya.
Sementara itu, Yuas Elko dalam sambutannya menyatakan bahwa TKTBRK merupakan bukti nyata kreativitas seniman Kalimantan yang berlandaskan nilai luhur Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan nasional.
“kita tentu mengetahui, dalam rangka mempertahankan eksistensi kebudayaan bangsa diperlukan peran dari semua pihak. Pemerintah terus berupaya memberikan perhatian besar terhadap pengembangan seni budaya yang ada di kalteng,” jelasnya.
Yuas berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini mampu menggugah dan memberikan dorongan motivasi bagi para seniman untuk lebih giat dan meningkatkan produktivitas sehingga nilai luhur dari adat istiadat dan tradisi yang dimiliki bisa terus terjaga, dilestarikan, dan dikenal hingga seluruh pelosok Nusantara dan dunia Internasional.
Ketua Forum Taman Budaya se-Indonesia, Ary Heriyanto, mengapresiasi penyelenggaraan TKTBRK III sebagai wadah ekspresi bagi pelaku seni. Ia menegaskan perlunya mengenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda agar tidak tergerus zaman. Ary mencontohkan kesuksesan Tari Kecak di Bali sebagai atraksi budaya yang mampu menarik wisatawan. Ia mendorong setiap Taman Budaya di Indonesia menggelar acara rutin serupa untuk mendongkrak ekonomi kreatif sekaligus melestarikan seni tradisional.
Ia juga menjelaskan bahwa generasi muda Indonesia harus dikenalkan dengan berbagai budaya, minimal budaya daerah masing-masing demi membangkitkan minat mereka ddengan seni budaya. Hal ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan agar tidak hilang ditelan zaman.
“Taman Budaya harus mengambil peran untuk melestarikan warisan seni budaya ke generasi muda,” jelasnya.
Melalui TKTBRK 2025, Kalteng berhasil memamerkan kekayaan budayanya sekaligus memperkuat jejaring antar seniman se-Kalimantan. Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk terus memajukan kebudayaan daerah secara berkelanjutan. (*ren/nue)

Baca Juga :  PT Pamapersada Nusantara Beri Santunan Anak Yatim di Dua SDN di Desa Buhut Jaya

PALANGKA RAYA-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalimantan Tengah, melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Budaya Provinsi Kalteng, sukses menggelar Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan (TKTBRK) III tahun 2025 dan diresmikan oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, yang mewakili Gubernur Kalteng di Panggung Terbuka UPT Taman Budaya Provinsi Kalteng, Minggu malam (18/5).
Sebelumnya, para peserta TKTBRK III juga menampilkan tarian kolosal Spirit of Isen Mulang dalam pembukaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 pada Sabtu (17/5). Sehingga menjadi hiburan istimewa bagi masyarakat Kalteng sekaligus memperkenalkan kekayaan seni budaya daerah.
Kepala UPT Taman Budaya Kalteng, Wildae D Binti, menjelaskan bahwa TKTBRK merupakan inisiatif kolaboratif Taman Budaya se-Kalimantan untuk mempererat silaturahmi antar seniman.
Kegiatan ini juga menjadi wadah eksplorasi potensi seni tradisional sekaligus upaya pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011.
“Taman Budaya Kalteng ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan ke-3 dimana penyelenggaran pertama tahun 2023 adalah TB Kalsel dan penyelenggara kedua adalah TB Kalbar,” jelas saat itu.
Rangkaian acara TKTBRK 2025 meliputi Pameran Seni Rupa (15-25/5), Parade Budaya (17/5) di Stadion Tuah Pahoe bersamaan dengan pembukaan FBIM 2025, serta Pentas Karya Seni Tradisi Pedalaman (18/5) dan Pesisir (19/5) di Panggung Terbuka Taman Budaya. Berbagai pertunjukan ini menampilkan kekayaan seni dari lima provinsi di Kalimantan.
“Selain pertunjukan seni, peserta juga diajak berwisata ke sejumlah destinasi unggulan Palangka Raya, seperti susur Sungai Sebangau, Museum Balanga, Arboretum Nyaru Menteng, dan Danum Bahandang Surung Danum. Mereka juga berkesempatan membeli cenderamata khas Kalteng di pusat oleh-oleh kota setempat,” tambahnya.
Sementara itu, Yuas Elko dalam sambutannya menyatakan bahwa TKTBRK merupakan bukti nyata kreativitas seniman Kalimantan yang berlandaskan nilai luhur Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mempertahankan eksistensi kebudayaan nasional.
“kita tentu mengetahui, dalam rangka mempertahankan eksistensi kebudayaan bangsa diperlukan peran dari semua pihak. Pemerintah terus berupaya memberikan perhatian besar terhadap pengembangan seni budaya yang ada di kalteng,” jelasnya.
Yuas berharap dengan diselenggarakannya kegiatan ini mampu menggugah dan memberikan dorongan motivasi bagi para seniman untuk lebih giat dan meningkatkan produktivitas sehingga nilai luhur dari adat istiadat dan tradisi yang dimiliki bisa terus terjaga, dilestarikan, dan dikenal hingga seluruh pelosok Nusantara dan dunia Internasional.
Ketua Forum Taman Budaya se-Indonesia, Ary Heriyanto, mengapresiasi penyelenggaraan TKTBRK III sebagai wadah ekspresi bagi pelaku seni. Ia menegaskan perlunya mengenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda agar tidak tergerus zaman. Ary mencontohkan kesuksesan Tari Kecak di Bali sebagai atraksi budaya yang mampu menarik wisatawan. Ia mendorong setiap Taman Budaya di Indonesia menggelar acara rutin serupa untuk mendongkrak ekonomi kreatif sekaligus melestarikan seni tradisional.
Ia juga menjelaskan bahwa generasi muda Indonesia harus dikenalkan dengan berbagai budaya, minimal budaya daerah masing-masing demi membangkitkan minat mereka ddengan seni budaya. Hal ini bertujuan untuk melestarikan kebudayaan agar tidak hilang ditelan zaman.
“Taman Budaya harus mengambil peran untuk melestarikan warisan seni budaya ke generasi muda,” jelasnya.
Melalui TKTBRK 2025, Kalteng berhasil memamerkan kekayaan budayanya sekaligus memperkuat jejaring antar seniman se-Kalimantan. Acara ini diharapkan menjadi momentum untuk terus memajukan kebudayaan daerah secara berkelanjutan. (*ren/nue)

Baca Juga :  PT Pamapersada Nusantara Beri Santunan Anak Yatim di Dua SDN di Desa Buhut Jaya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/