SAMPIT– Gerakan Peduli Tani Nelayan (GPTN) Wilayah Kalimantan Tengah segera melengkapi pendirian koperasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Koperasi ini merupakan unit usaha resmi GPTN yang dibentuk untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dalam Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Kotim menjadi daerah kedua di Kalimantan Tengah yang akan memiliki koperasi GPTN, setelah sebelumnya unit usaha serupa lebih dulu didirikan di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, pada 24 Maret 2025.
Koordinator Wilayah GPTN Kalimantan Tengah, Sabirin, menyebutkan bahwa koperasi ini akan menjadi wadah pemberdayaan petani dan nelayan secara langsung. Selain memperkuat sistem ekonomi pertanian, koperasi GPTN juga akan mendorong penguatan sektor perikanan yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Koperasi GPTN adalah bagian penting dari strategi kami. Ini bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga alat perjuangan petani dan nelayan untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan,” kata Sabirin, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, keberadaan koperasi ini akan menjadi pusat kegiatan usaha GPTN di daerah, mulai dari pengelolaan hasil pertanian dan perikanan, distribusi, hingga akses pasar dan kemitraan strategis. Ia menegaskan bahwa petani dan nelayan harus menjadi aktor utama dalam membangun ketahanan pangan bangsa.
“Kita ingin mewujudkan kedaulatan pangan dari bawah, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam program Asta Cita. Ini kontribusi nyata GPTN untuk memastikan petani dan nelayan punya wadah yang kuat dan berdaya,” tegasnya.
Di Kotim, selain fokus pada sektor pertanian seperti padi, hortikultura, dan komoditas perkebunan, koperasi GPTN juga akan menyentuh sektor perikanan, terutama di kawasan potensial seperti Kecamatan Teluk Sampit yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil ikan air tawar dan laut.
“Kita tahu Teluk Sampit dan beberapa kecamatan lain memiliki potensi perikanan yang luar biasa. Nelayan di sana harus kita bantu agar bisa terorganisasi dan mendapatkan nilai ekonomi yang layak dari hasil tangkap maupun budidaya mereka,” ujar Sabirin.
Rencananya, koperasi GPTN akan dibentuk secara bertahap di 14 kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah sepanjang 2025.
GPTN juga akan bersinergi dengan pemerintah daerah, BUMN, dan mitra usaha lainnya untuk memperluas manfaat koperasi bagi masyarakat.
“Kami ingin koperasi ini menjadi fondasi ekonomi kerakyatan. Di sinilah petani dan nelayan bisa tumbuh bersama dan berdaulat atas hasil kerja mereka,” pungkas Sabirin.(mif/b/ram)