BEBERAPA waktu lalu tersiar kabar melalui media sosial keluhan seorang warga Tasikmalaya yang kecewa akibat penajuan permohonan bantuan biaya rawat inapnya senilai Rp7 juta ditolak Baznas.
Ia mengaku telah mengikuti prosedur RSUD dan menunggu hingga 10 hari kerja. Kabar lanjutan yang di dapatnya dari Baznas adalah bantuan maksimal sebesar Rp. 1 juta dan parahnya itu belum tentu disetujui.
Tidak berselang dari kabar tersebut, pengakuan dari Kepala Baznas Kabupaten Tasikmalaya, Eddy Abdul Somadi membenarkan, bahwa anggaran sebesar Rp 1.433.500.000 (Rp 1,43 miliar) digunakan untuk membeli kendaraan roda empat operasional para pimpinan.
Dia beralasan, bahwa pembelian lima unit mobil tersebut untuk menunjang kinerja para pimpinan Baznas Kabupaten Tasikmalaya yang sebelumnya memakai kendaraan pribadi.
“Kendaraan tidak punya, masing-masing pimpinan punya kendaraan. Ya, untuk meningkatkan kinerja sementara kemarin pakai mobil masing-masing,” katanya.
Sebelumnya, beredar informasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tasikmalaya tercatat sebagai penerima dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2023 sebanyak Rp4,4 miliar.
Sebanyak Rp1,4 miliar digunakan untuk membeli sebanyak lima kendaraan roda empat untuk para pimpinannya.
Hal ini menimbulkan ironi kenyataan bahwa pihak Baznas memilih untuk menggunakan dana hibah yang dialihkan ke pembelian mobil operasional sementara, dana tersebut juga dibutuhkan oleh masyarakat dalam kondisi yang kritis.
Langsung saja hal ini ramai jadi perbincangan netizen yang mengatakan bahwa fakta ini disebut sebagai korupsi tersistem.
“Korupsi itu ter sistem. Contoh pengadaan kursi.. misal aku pejabat yg punya kuasa untuk nyari vendor. Tinggal bikin aja CV. Kasih nama sodara atau kawan. Harga kursi yg standartnya 200rb. Bikin aja 1juta…. data semua lengkap.. mau di audit kekmana pun, aman. Krn harga 1juta itu dr CV yg dalam hal ini pengusaha. Makanya sejauh ini rata2 yg kena OTT ya ga jauh2 dr gratifikasi. Krn proses lelang vendor ini,” kata @dronk_ss
“Sikat pak… Dana umat malah buat foya foya,” sindir @muhammad_miftah_jepara
“Miris membacanya 😢 ketika manusia tidak menjadi lebih prioritas .. menolong orang dalam kesusahan itu sebuah kebanggaan untuk diri kita, menjadi berkat untuk orang lain..,” ujar @yosuafebrian17
“Emang harus ya mobil pimpinan sampe ber milyar milyar? Pake yang murah kan bisa,” sebut @rezaaditya6701
“INDONESIA KRISIS MORAL,” ketik @malakais_1949.(*afa)