Sabtu, Mei 24, 2025
26.8 C
Palangkaraya

Usai Direlokasi, Curahan Hati Pedagang Pasar Mini Begitu Mengiris Hati

PALANGKA RAYA –Lima hari sudah pedagang direlokasi dari kawasan Jalan Yos Sudarso, tepatnya depan gedung TVRI, ke Pasar Mini Datah Manuah.

 

Para pedagang kaki lima mulai menyesuaikan diri dengan suasana baru. Mereka cuga mencurahkan hati hampir sepekan berjualan di sana.

 

Meski sempat mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung, mereka tetap menunjukkan sikap kooperatif terhadap kebijakan pemerintah.

 

Salah satu pedagang angkringan yang ikut pindah, Arista, mengaku masih mencoba beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Ia menyebutkan bahwa meskipun suasana pasar tidak seramai saat masih berjualan di Taman Yos Sudarso, tetap ada pengunjung yang datang, terutama pada malam hari.

 

“Sudah lima hari ini meski tidak seramai di taman, tapi masih ada pengunjung. Biasanya ramai sekitar pukul 20.00 WIB ke atas. Mungkin karena beberapa hari ini hujan, jadi agak sepi,” ujar Arista saat ditemui pada Kamis malam (22/5/2025).

 

Arista, yang biasa mulai membuka lapaknya sejak pukul 18.30 WIB dan tutup hingga dini hari sekitar pukul 01.00 atau 02.00 WIB.

Ia berharap pemerintah bisa mempertimbangkan untuk memberikan ruang kembali di taman seperti sebelumnya. Namun demikian, ia menegaskan bahwa dirinya siap mengikuti aturan yang berlaku.

 

“Kami mengikuti arahan dan regulasi dari pemerintah. Kalau belum diizinkan untuk kembali ke taman, ya tidak apa-apa. Yang penting kami tetap bisa jualan,” ujarnya.

Baca Juga :  Sambut Ramadan, Pasar Wadai di Palangka Raya Siap Menjual Aneka Makanan

Sementara Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyampaikan bahwa penataan ini dilakukan demi menciptakan lingkungan kota yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

 

Ia menegaskan bahwa penataan kota bukan hanya demi estetika, tetapi juga untuk memastikan fasilitas umum dan arus lalu lintas tidak terganggu.

 

Salah satu contoh kawasan yang menjadi sorotan adalah area di depan TVRI, yang selama ini sering digunakan PKL untuk berjualan. Menurut Achmad Zaini, lokasi tersebut mengganggu pengguna jalan dan masyarakat sekitar.

 

“Jadi begini, semua orang pedagang awalnya yaa merasa sepi, tapi tergantung kreativitas dan inovasi dari pedagangnya, mita juga mendengarkan saran, masukan, dan keluhan dari masyarakat, bahwa ada yang merasa terganggu begitu dengan pemakaian bahu-bahu jalan untuk PKL, untuk itu, pemerintah kota mencarikan solusi,” tegasnya.

 

Salah satu solusi yang disiapkan adalah merelokasi PKL ke Pasar Mini Datah Manuah. Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan fasilitas pendukung di lokasi tersebut agar nyaman dan layak bagi para pedagang maupun pengunjung.

 

“Konsepnya itu seperti gula, pedagang itu gula dan konsumen itu semut. Kalau penjualnya bagus, bersih, dan punya kelebihan, pasti didatangi pembeli atau konsumen, itu pasti,” ujarnya.

 

Achmad Zaini juga mengakui bahwa sebelumnya Pasar Mini Datah Manuah sempat ramai ketika dijadikan tempat relokasi, namun fasilitas yang belum sempurna saat itu membuat kondisi tidak bertahan lama.

Baca Juga :  Logo Kalteng Expo 2025 dan Simbol Sakral Dayak Iban, Ini Makna Bunga Terong

Kini, pemerintah berkomitmen menyiapkan segala kebutuhan sarana dan prasarana dengan lebih baik dan lebih nyaman untuk pedagang maupun untuk masyarakat yang bertransaksi di pasar tersebut.

 

Ia juga mendorong PKL untuk terus berinovasi dalam berdagang, menjaga kebersihan, dan menerapkan ilmu-ilmu sederhana terkait pemasaran agar mampu menarik konsumen. Pemerintah juga akan menurunkan dinas terkait untuk melakukan pemantauan rutin dan menampung keluhan pedagang demi penyelesaian masalah di lapangan.

 

“Kita tidak ingin mematikan UMKM, justru ingin UMKM di Kota Palangka Raya berkembang, mungkin bisa melakukan semacam marketing yang sederhana, serta inovasi yang membuat jualannya memiliki nilai lebih sehingga pembeli itu tertarik” tegasnya.

 

Kebijakan relokasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk menata kawasan publik dan ruang terbuka hijau agar lebih tertib dan fungsional.

Meski awalnya diwarnai keluhan soal pengunjung yang menurun, kehadiran Pasar Mini Datah Manuah diharapkan bisa menjadi pusat kuliner alternatif yang nyaman dan tertata, baik bagi pedagang maupun masyarakat.

 

Dengan penataan ini, diharapkan tercipta keseimbangan antara kenyamanan publik dan keberlangsungan usaha para PKL sebagai bagian dari roda perekonomian kota.(mut/ram)

PALANGKA RAYA –Lima hari sudah pedagang direlokasi dari kawasan Jalan Yos Sudarso, tepatnya depan gedung TVRI, ke Pasar Mini Datah Manuah.

 

Para pedagang kaki lima mulai menyesuaikan diri dengan suasana baru. Mereka cuga mencurahkan hati hampir sepekan berjualan di sana.

 

Meski sempat mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung, mereka tetap menunjukkan sikap kooperatif terhadap kebijakan pemerintah.

 

Salah satu pedagang angkringan yang ikut pindah, Arista, mengaku masih mencoba beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Ia menyebutkan bahwa meskipun suasana pasar tidak seramai saat masih berjualan di Taman Yos Sudarso, tetap ada pengunjung yang datang, terutama pada malam hari.

 

“Sudah lima hari ini meski tidak seramai di taman, tapi masih ada pengunjung. Biasanya ramai sekitar pukul 20.00 WIB ke atas. Mungkin karena beberapa hari ini hujan, jadi agak sepi,” ujar Arista saat ditemui pada Kamis malam (22/5/2025).

 

Arista, yang biasa mulai membuka lapaknya sejak pukul 18.30 WIB dan tutup hingga dini hari sekitar pukul 01.00 atau 02.00 WIB.

Ia berharap pemerintah bisa mempertimbangkan untuk memberikan ruang kembali di taman seperti sebelumnya. Namun demikian, ia menegaskan bahwa dirinya siap mengikuti aturan yang berlaku.

 

“Kami mengikuti arahan dan regulasi dari pemerintah. Kalau belum diizinkan untuk kembali ke taman, ya tidak apa-apa. Yang penting kami tetap bisa jualan,” ujarnya.

Baca Juga :  Sambut Ramadan, Pasar Wadai di Palangka Raya Siap Menjual Aneka Makanan

Sementara Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyampaikan bahwa penataan ini dilakukan demi menciptakan lingkungan kota yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

 

Ia menegaskan bahwa penataan kota bukan hanya demi estetika, tetapi juga untuk memastikan fasilitas umum dan arus lalu lintas tidak terganggu.

 

Salah satu contoh kawasan yang menjadi sorotan adalah area di depan TVRI, yang selama ini sering digunakan PKL untuk berjualan. Menurut Achmad Zaini, lokasi tersebut mengganggu pengguna jalan dan masyarakat sekitar.

 

“Jadi begini, semua orang pedagang awalnya yaa merasa sepi, tapi tergantung kreativitas dan inovasi dari pedagangnya, mita juga mendengarkan saran, masukan, dan keluhan dari masyarakat, bahwa ada yang merasa terganggu begitu dengan pemakaian bahu-bahu jalan untuk PKL, untuk itu, pemerintah kota mencarikan solusi,” tegasnya.

 

Salah satu solusi yang disiapkan adalah merelokasi PKL ke Pasar Mini Datah Manuah. Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan fasilitas pendukung di lokasi tersebut agar nyaman dan layak bagi para pedagang maupun pengunjung.

 

“Konsepnya itu seperti gula, pedagang itu gula dan konsumen itu semut. Kalau penjualnya bagus, bersih, dan punya kelebihan, pasti didatangi pembeli atau konsumen, itu pasti,” ujarnya.

 

Achmad Zaini juga mengakui bahwa sebelumnya Pasar Mini Datah Manuah sempat ramai ketika dijadikan tempat relokasi, namun fasilitas yang belum sempurna saat itu membuat kondisi tidak bertahan lama.

Baca Juga :  Logo Kalteng Expo 2025 dan Simbol Sakral Dayak Iban, Ini Makna Bunga Terong

Kini, pemerintah berkomitmen menyiapkan segala kebutuhan sarana dan prasarana dengan lebih baik dan lebih nyaman untuk pedagang maupun untuk masyarakat yang bertransaksi di pasar tersebut.

 

Ia juga mendorong PKL untuk terus berinovasi dalam berdagang, menjaga kebersihan, dan menerapkan ilmu-ilmu sederhana terkait pemasaran agar mampu menarik konsumen. Pemerintah juga akan menurunkan dinas terkait untuk melakukan pemantauan rutin dan menampung keluhan pedagang demi penyelesaian masalah di lapangan.

 

“Kita tidak ingin mematikan UMKM, justru ingin UMKM di Kota Palangka Raya berkembang, mungkin bisa melakukan semacam marketing yang sederhana, serta inovasi yang membuat jualannya memiliki nilai lebih sehingga pembeli itu tertarik” tegasnya.

 

Kebijakan relokasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk menata kawasan publik dan ruang terbuka hijau agar lebih tertib dan fungsional.

Meski awalnya diwarnai keluhan soal pengunjung yang menurun, kehadiran Pasar Mini Datah Manuah diharapkan bisa menjadi pusat kuliner alternatif yang nyaman dan tertata, baik bagi pedagang maupun masyarakat.

 

Dengan penataan ini, diharapkan tercipta keseimbangan antara kenyamanan publik dan keberlangsungan usaha para PKL sebagai bagian dari roda perekonomian kota.(mut/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/