Kamis, Mei 29, 2025
27.6 C
Palangkaraya

Nasib Pahit Dua Pemuda Surabaya di Sampit, Terlantar Usai Diberhentikan Kerja

SAMPIT – Perjalanan dua pria asal Surabaya mencari penghidupan di Kotawaringin Timur (Kotim) berakhir di Rumah Singgah Harati.

Jauh dari kampung halaman dan tanpa bekal, keduanya akhirnya dipulangkan ke tempat asal mereka oleh Dinas Sosial Kotim setelah telantar di Sampit.

Kepala Dinas Sosial Kotim, Hawianan, mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat membantu dua orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut setelah mendapat laporan terkait kondisi mereka.

Keduanya sempat bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di pedalaman Kecamatan Antang Kalang.

“Pemkab Kotim melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan berbagai pihak memfasilitasi kepulangan mereka. Ini bagian dari tanggung jawab sosial pemerintah terhadap warga yang membutuhkan,” ujar Hawianan, Minggu (26/5/2025).

Baca Juga :  Perlu Sinergisitas untuk Mencegah Sengketa Tanah di Kalteng

Kisah keduanya bermula dari informasi lowongan kerja yang mereka temukan di media sosial Facebook. Dengan harapan bisa mendapatkan penghasilan lebih baik, mereka nekat berangkat dari Surabaya menuju Sampit melalui jasa penyalur tenaga kerja.

Sesampainya di Sampit, mereka langsung diarahkan ke lokasi perusahaan tempat mereka akan bekerja. Namun, harapan itu tak berlangsung lama. Setelah menjalani pelatihan selama seminggu, mereka justru diberhentikan karena dianggap tidak sesuai dengan perjanjian kerja yang dijanjikan sebelumnya.

“Setelah diberhentikan, mereka tidak memiliki lagi bekal untuk bertahan hidup. Lalu mereka melapor ke Polres Kotim dan kemudian diarahkan ke rumah singgah milik Dinas Sosial,” tambah Hawianan.

Dinas Sosial melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memastikan kondisi mereka, termasuk kelayakan untuk dipulangkan. Selama menunggu kepastian jadwal keberangkatan, kedua pria tersebut ditampung sementara di Rumah Singgah Harati yang berlokasi di Jalan S. Parman.

Baca Juga :  Teka-Teki Tewasnya Juru Masak PT BAP, Ada Upaya Kaburkan Fakta?

“Setelah dinyatakan layak dipulangkan, kami fasilitasi kepulangan mereka menggunakan kapal laut dengan tujuan Kota Surabaya,” terang Hawianan. (mif/ram)

SAMPIT – Perjalanan dua pria asal Surabaya mencari penghidupan di Kotawaringin Timur (Kotim) berakhir di Rumah Singgah Harati.

Jauh dari kampung halaman dan tanpa bekal, keduanya akhirnya dipulangkan ke tempat asal mereka oleh Dinas Sosial Kotim setelah telantar di Sampit.

Kepala Dinas Sosial Kotim, Hawianan, mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat membantu dua orang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut setelah mendapat laporan terkait kondisi mereka.

Keduanya sempat bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit di pedalaman Kecamatan Antang Kalang.

“Pemkab Kotim melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan berbagai pihak memfasilitasi kepulangan mereka. Ini bagian dari tanggung jawab sosial pemerintah terhadap warga yang membutuhkan,” ujar Hawianan, Minggu (26/5/2025).

Baca Juga :  Perlu Sinergisitas untuk Mencegah Sengketa Tanah di Kalteng

Kisah keduanya bermula dari informasi lowongan kerja yang mereka temukan di media sosial Facebook. Dengan harapan bisa mendapatkan penghasilan lebih baik, mereka nekat berangkat dari Surabaya menuju Sampit melalui jasa penyalur tenaga kerja.

Sesampainya di Sampit, mereka langsung diarahkan ke lokasi perusahaan tempat mereka akan bekerja. Namun, harapan itu tak berlangsung lama. Setelah menjalani pelatihan selama seminggu, mereka justru diberhentikan karena dianggap tidak sesuai dengan perjanjian kerja yang dijanjikan sebelumnya.

“Setelah diberhentikan, mereka tidak memiliki lagi bekal untuk bertahan hidup. Lalu mereka melapor ke Polres Kotim dan kemudian diarahkan ke rumah singgah milik Dinas Sosial,” tambah Hawianan.

Dinas Sosial melakukan asesmen terlebih dahulu untuk memastikan kondisi mereka, termasuk kelayakan untuk dipulangkan. Selama menunggu kepastian jadwal keberangkatan, kedua pria tersebut ditampung sementara di Rumah Singgah Harati yang berlokasi di Jalan S. Parman.

Baca Juga :  Teka-Teki Tewasnya Juru Masak PT BAP, Ada Upaya Kaburkan Fakta?

“Setelah dinyatakan layak dipulangkan, kami fasilitasi kepulangan mereka menggunakan kapal laut dengan tujuan Kota Surabaya,” terang Hawianan. (mif/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/