SAMPIT-Di balik tantangan yang dihadapi sektor perkebunan, Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, tetap melihat potensi besar yang dimiliki daerahnya.
Ia yakin, meski sempat terpukul akibat penertiban kawasan hutan beberapa waktu lalu, sektor kelapa sawit di Kotim akan kembali bangkit dan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
“Potensi kelapa sawit di Kotim luar biasa. Kita memang menghadapi penyesuaian karena kebijakan pusat, tapi ini bukan akhir dari segalanya. Justru ini saatnya kita memperkuat kerja sama dan meningkatkan produktivitas,” katanya, beberapa hari lalu.
Perkebunan kelapa sawit selama ini menjadi salah satu penopang utama pendapatan daerah. Meski Dana Bagi Hasil (DBH) sempat menurun dari Rp46 miliar di tahun 2023 menjadi Rp13 miliar tahun ini, Halikinnor menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam.
Pemerintah daerah terus mencari jalan agar industri sawit tetap berjalan dan memberi manfaat bagi banyak pihak.
“Kami percaya, dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kita bisa melewati masa sulit ini. Yang penting, produktivitas tidak boleh menurun. Justru harus kita dorong naik,” ucapnya dengan optimis.
Menurutnya, kondisi saat ini harus dilihat sebagai momentum untuk berbenah. Ketika aturan berubah, adaptasi dan inovasi menjadi kunci.
Halikinnor yakin, pelaku industri sawit di Kotim mampu menyesuaikan diri dan terus berkembang.
“Kita tetap punya peluang besar. Sawit masih jadi komoditas unggulan nasional. Kalau diolah dan dikelola dengan baik, nilai tambahnya akan luar biasa, termasuk bagi pendapatan daerah kita,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung segala upaya pemulihan sektor perkebunan. Mulai dari perbaikan infrastruktur, pendampingan petani, hingga upaya menarik investasi tetap menjadi prioritas.
“Dengan semangat kebersamaan, saya yakin sektor sawit Kotim akan tetap menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Mari kita jaga dan kembangkan bersama,” tutupnya.(mif)