Sabtu, Juni 7, 2025
30.8 C
Palangkaraya

Viral Tagar #SaveRajaAmpat, Ada Apa?

JAGAT media meraimaikan tagar #SaveRajaAmpat di berbagai platform media sosial. Sebenarnya, ada apa sih dengan Raja Ampat saat ini?

Hal ini ternyata berkaitan dengan unggahan organisasi pemerhati lingkungan Greenpeace Indonesia di berbagai akun media sosial aktif menyuarakan gerakan untuk menyelamatkan Raja Ampat dari eksploitasi mulai didengar masyarakat.

Mengutip dari jogjasuara.com, Greenpeace membagikan kondisi alam di Raja Ampat saat ini. Terlihat beberapa pulau yang berada di kepulauan Raja Ampat dipenuhi dengan kegiatan penambangan nikel oleh perusahaan yang disebut berada di bawah naungan PT. Antam.

Greenpeace menilai kegiatan menambang nikel ini dapat mengancam keberadaan ekosistem bawah laut dan mencemari lingkungan.

Mereka berharap pemerintah dapat mengkaji ulang izin untuk penambangan nikel di Raja Ampat mengingat Raja Ampat adalah tempat wisata yang dijuluki sebagai “surga terakhir” karena keindahannya.

Baca Juga :  Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Lubuk Basung Miliki Empat Program Studi

“The Last Paradise : Satu persatu keindahan alam Indonesia dirusak dan dihancurkan hanya demi kepentingan sesaat dan golongan oligarki serakah.

Pemerintah harus bertanggung jawab atas kehancuran alam yang semakin hari semakin marak terjadi,” demikian tulis Greenpeace di akun Instagram @greenpeaceid.

“Saat ini Raja Ampat, tempat yang dijuluki Surga Terakhir di dunia berada dalam kehancuran yang dilakukan pertambangan Nikel. Hilirisasi Nikel yang digadang sebagai jalan menuju energi bersih telah meninggalkan jejak kehancuran di berbagai tempat dari Sulawesi hingga Maluku, dan kini mengancam Raja Ampat, Papua Barat,” lanjutnya.

Selama ini, pusat pengolahan nikel di Indonesia adalah di Maluku Utara dan Sulawesi.

Namun, saat ini pemerintah yang telah menerapkan proses hilirisasi nikel di Indonesia, sepertinya mulai melirik sumber lain yang bisa menghasilkan nikel, yakni Papua Barat Daya.

Baca Juga :  Pengen Liburan yang Instagramable? Cobalah Beberapa Destinasi Wisata Berikut

Menurut data dari Greenpeace Indonesia, penambangan nikel di Papua Barat ada di Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran. (*)

JAGAT media meraimaikan tagar #SaveRajaAmpat di berbagai platform media sosial. Sebenarnya, ada apa sih dengan Raja Ampat saat ini?

Hal ini ternyata berkaitan dengan unggahan organisasi pemerhati lingkungan Greenpeace Indonesia di berbagai akun media sosial aktif menyuarakan gerakan untuk menyelamatkan Raja Ampat dari eksploitasi mulai didengar masyarakat.

Mengutip dari jogjasuara.com, Greenpeace membagikan kondisi alam di Raja Ampat saat ini. Terlihat beberapa pulau yang berada di kepulauan Raja Ampat dipenuhi dengan kegiatan penambangan nikel oleh perusahaan yang disebut berada di bawah naungan PT. Antam.

Greenpeace menilai kegiatan menambang nikel ini dapat mengancam keberadaan ekosistem bawah laut dan mencemari lingkungan.

Mereka berharap pemerintah dapat mengkaji ulang izin untuk penambangan nikel di Raja Ampat mengingat Raja Ampat adalah tempat wisata yang dijuluki sebagai “surga terakhir” karena keindahannya.

Baca Juga :  Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Lubuk Basung Miliki Empat Program Studi

“The Last Paradise : Satu persatu keindahan alam Indonesia dirusak dan dihancurkan hanya demi kepentingan sesaat dan golongan oligarki serakah.

Pemerintah harus bertanggung jawab atas kehancuran alam yang semakin hari semakin marak terjadi,” demikian tulis Greenpeace di akun Instagram @greenpeaceid.

“Saat ini Raja Ampat, tempat yang dijuluki Surga Terakhir di dunia berada dalam kehancuran yang dilakukan pertambangan Nikel. Hilirisasi Nikel yang digadang sebagai jalan menuju energi bersih telah meninggalkan jejak kehancuran di berbagai tempat dari Sulawesi hingga Maluku, dan kini mengancam Raja Ampat, Papua Barat,” lanjutnya.

Selama ini, pusat pengolahan nikel di Indonesia adalah di Maluku Utara dan Sulawesi.

Namun, saat ini pemerintah yang telah menerapkan proses hilirisasi nikel di Indonesia, sepertinya mulai melirik sumber lain yang bisa menghasilkan nikel, yakni Papua Barat Daya.

Baca Juga :  Pengen Liburan yang Instagramable? Cobalah Beberapa Destinasi Wisata Berikut

Menurut data dari Greenpeace Indonesia, penambangan nikel di Papua Barat ada di Pulau Gag, Pulau Kawe, dan Pulau Manuran. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/