Sabtu, Juni 14, 2025
25.7 C
Palangkaraya

Perang Israel-Iran Pecah, Komandan Garda Revolusi & 2 Ilmuwan Nuklir Iran Tewas

PERANG Israel dan Iran pecah, Jumat (13/6/2025), di mana militer Zionis resmi meluncurkan serangan udara ke negara Islam tersebut.

Israel melancarkan serangan terhadap Iran yang menargetkan situs nuklir dan militernya.

Militer Israel telah menyerang sedikitnya enam pangkalan militer di sekitar Teheran

Pemimpin Garda Revolusi Iran Hossein Salami tewas dalam serangan Israel.
“Mayor Jenderal Hossein Salami, Kepala Korps Garda Revolusi Islam tewas dalam serangan rezim Israel yang menyerang markas besar IRGC,” tulis kantor berita lokal Tasnim sebagaimana dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

Kantor berita Tasnim Iran melaporkan bahwa ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi tewas dalam serangan Israel.

Ali Shamkhani, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, telah “terluka parah” akibat serangan Israel di Teheran, menurut kantor berita milik pemerintah Nour.

Baca Juga : 
Inilah Video Capres Kolombia Miguel Uribe Ditembak di Kepala saat Kampanye

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi ini menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”. Serangan ini menyasar fasilitas atom di Natanz dan ilmuwan nuklir.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan preemptive ke Iran.

“Setelah serangan preemptive Negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” kata Katz.

Operasi ini dijuluki “Bangsa Singa.” IDF mengatakan Iran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat beberapa bom dalam beberapa hari, dan Israel mengeklaim perlu mengambil tindakan melawan “ancaman yang akan terjadi” ini.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan serangan Israel terhadap Iran “sangat mungkin terjadi”. Trump menegaskan kembali preferensinya terhadap resolusi diplomatik terhadap program nuklir Iran, ketika para pejabat AS bersiap untuk putaran perundingan berikutnya dengan Teheran.

Baca Juga : 
Viral! Pria Paralayang Terbang ke Atmosfer Ekstrem, Terselamatkan Secara Ajaib

Rezim Zionis langsung mengumumkan keadaan darurat di seluruh negara Yahudi tersebut.(net/ram)

PERANG Israel dan Iran pecah, Jumat (13/6/2025), di mana militer Zionis resmi meluncurkan serangan udara ke negara Islam tersebut.

Israel melancarkan serangan terhadap Iran yang menargetkan situs nuklir dan militernya.

Militer Israel telah menyerang sedikitnya enam pangkalan militer di sekitar Teheran

Pemimpin Garda Revolusi Iran Hossein Salami tewas dalam serangan Israel.
“Mayor Jenderal Hossein Salami, Kepala Korps Garda Revolusi Islam tewas dalam serangan rezim Israel yang menyerang markas besar IRGC,” tulis kantor berita lokal Tasnim sebagaimana dilansir AFP, Jumat (13/6/2025).

Kantor berita Tasnim Iran melaporkan bahwa ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi tewas dalam serangan Israel.

Ali Shamkhani, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, telah “terluka parah” akibat serangan Israel di Teheran, menurut kantor berita milik pemerintah Nour.

Baca Juga : 
Inilah Video Capres Kolombia Miguel Uribe Ditembak di Kepala saat Kampanye

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi ini menyerang “jantung program pengayaan nuklir Iran”. Serangan ini menyasar fasilitas atom di Natanz dan ilmuwan nuklir.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa Angkatan Udara Israel telah melakukan serangan preemptive ke Iran.

“Setelah serangan preemptive Negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” kata Katz.

Operasi ini dijuluki “Bangsa Singa.” IDF mengatakan Iran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat beberapa bom dalam beberapa hari, dan Israel mengeklaim perlu mengambil tindakan melawan “ancaman yang akan terjadi” ini.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan serangan Israel terhadap Iran “sangat mungkin terjadi”. Trump menegaskan kembali preferensinya terhadap resolusi diplomatik terhadap program nuklir Iran, ketika para pejabat AS bersiap untuk putaran perundingan berikutnya dengan Teheran.

Baca Juga : 
Viral! Pria Paralayang Terbang ke Atmosfer Ekstrem, Terselamatkan Secara Ajaib

Rezim Zionis langsung mengumumkan keadaan darurat di seluruh negara Yahudi tersebut.(net/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/