PERSEBAYA Surabaya menyambut musim 2025/2026 dengan dua kabar penting soal pemain: Rachmat Irianto resmi “pulang kampung” ke Green Force, sementara Oktafianus Fernando diam-diam memperpanjang kontrak, meski namanya sempat tak muncul dalam daftar resmi klub.
Kembalinya Rachmat Irianto yang akrab disapa Rian disambut meriah oleh Bonek dan Bonita dalam acara meet and greet di Persebaya Store. Bek 25 tahun ini mengaku kembali ke klub lamanya karena faktor keluarga dan amanat mendiang sang ayah, Bejo Sugiantoro, yang ingin melihatnya juara bersama Persebaya.
Sementara itu, Ofan sapaan Oktafianus memastikan tetap bertahan meski namanya tak tercantum dalam unggahan Instagram resmi klub. Ia mengaku telah menandatangani kontrak baru sejak awal Juni.
Dukungan dari sang adik, Marselino Ferdinan, dan restu ibu membuatnya mantap bertahan di Surabaya.
Rian mengaku sangat senang dan antusias bisa kembali bertemu dengan Bonek dan Bonita. Apalagi sudah tiga tahun dia meninggalkan Green Force.
“Tentu sangat senang ya. Apalagi mayoritas yang datang adalah anak-anak. Melihat antusiasmenya, sangat menyenangkan,” kata pemain yang sejak 2022 bermain untuk Persib Bandung itu.
Pemain jebolan klub internal Indonesia Muda itu mengaku mendapat banyak tawaran dari klub lain.
“Tapi saya lebih memprioritaskan Persebaya. Alasan keluarga jadi faktor utama saya kembali ke Persebaya,” jelas pemain yang pernah berkostum Persebaya pada musim 2017-2022 tersebut. Selain itu, dia sempat mendapat ”wasiat” dari mendiang sang ayah, Bejo Sugiantoro.
“Sebelumnya memang ada petuah dari bapak. Bahwa beliau ingin melihat saya menjadi juara di Persebaya. Jadi saya harus tuntaskan itu. Kalau bisa musim ini (2025-2026), ya Alhamdulillah,” jelas Rian. Ya, Rian punya modal bagus untuk membawa Green Force juara. Sebab, dia turut membawa Persib Bandung juara back-to-back Liga 1.
Rian ingin menularkan mental juara itu kepada skuad Green Force. Cuma, dia tahu itu bukanlah hal mudah.
“Mental juara tidak bisa dibawa oleh satu pemain saja. Tapi harus dibicarakan dengan seluruh staf pelatih, dan teman-teman pemain juga. Kalaupun mau juara, itu karena hasil kerja keras semuanya. Bukan saya saja,” cetusnya.
Cuma, Rian tidak mau sesumbar. Apalagi dia juga baru bergabung kembali dengan Persebaya. “Saya juga belum ketemu dengan teman-teman pemain yang lain. Jadi saya belum bisa melihat gambaran ke¬kuatan timyang sekarang,” jelas Rian. Rencananya, tim akan baru berlatih pada Senin (23/6/2025) mendatang.
Acara meet and greet kemarin berlangsung meriah. Bahkan kedatangan para mahasiswa asal Liverpool, Inggris. “Saya datang ke Surabaya beberapa hari lalu. Saya juga melihat jalanan penuh suporter saat Persebaya merayakan ulang tahun. Saya rasa atmosfer suporter di Surabaya hampir sama dengan di Inggris,” kata salah satu mahasiswa yang hadir, Adam Burchett.
Persebaya Surabaya sudah mengumumkan daftar pemain yang out dan dipertahankan. Semua diumumkan dalam akun instagram klub pada 3 Juni lalu.
Disana disebutkan ada 10 pemain yang out. Lalu ada 15 pemain yang dipastikan stay. Masalahnya, Oktafianus “Ofan” Fernando tidak masuk dalam dua list itu. Lantas, bagaimana nasib kakak kandung dari Marselino Ferdinan itu?
Ternyata, Ofan masih dipertahankan oleh Green Force. Dia bahkan sudah melakukan teken kontrak anyar pada awal bulan ini. Lalu, kenapa namanya malah menghilang?
“Saya sebenarnya juga kaget. Saya tidak tahu apa-apa. Karena itu kan tanggung jawabnya media officer. Tapi saya sih nggak masalah,” kata Ofan kepada Jawa Pos.
Infonya, nama Ofan sudah disetorkan ke tim media. Namanya masuk dalam list pemain yang dipertahankan musim depan. Tapi namanya malah menghilang dalam list yang diumumkan di instagram. Bagi Ofan, itu bukan masalah besar. “Karena yang paling penting saya sudah pasti bertahan di Persebaya,” tegasnya.
Ofan mengaku sempat kepikiran untuk mencari klub lain. Dia sempat bertemu dengan salah satu CEO tim Liga 1 di Jakarta. CEO tersebut menawarinya untuk bergabung.
“Tapi Marsel meyakinkan saya untuk bertahan. Dia bilang ke saya: mikir opo maneh? Nggak usah neko-neko. Sudah fokus di Persebaya saja,” beber pemain yang pernah berkostum PSIS Semarang itu.
Apalagi sang ibu juga meminta Ofan untuk bertahan. Dia tidak setuju Ofan meninggalkan Persebaya dan merantau jauh dari Surabaya. (jpc)