Selasa, Juni 24, 2025
23.9 C
Palangkaraya

Catat! Inilah Prediksi Cuaca di Sampit Sepekan ke Depan

SAMPIT – Meski sudah memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit memprakirakan hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Kotawaringin Timur (Kotim) dalam sepekan ke depan, terhitung sejak Selasa (24/6) hingga awal Juli mendatang.

Kepala BMKG H Asan Sampit, Mulyono Leo Nardo mengatakan, salah satu penyebab munculnya potensi hujan adalah keberadaan bibit siklon di wilayah sekitar Kalimantan yang memicu terbentuknya awan hujan.

“Saat ini masih terpantau adanya bibit siklon di wilayah kita. Ditambah dengan adanya belokan angin, terjadi penumpukan awan yang meningkatkan potensi hujan,” jelas Leo, Selasa (24/6).

Ia menerangkan, meskipun sebagian wilayah mulai beralih ke musim kemarau, kondisi cuaca yang tidak menentu ini merupakan ciri khas masa peralihan atau pancaroba, terutama di wilayah selatan Kotim hingga Kota Sampit.

Baca Juga :  Banjir Rob Rendam Wilayah Samuda, Dampak Fenomena Super New Moon

Pada masa transisi ini, hujan dapat turun secara tiba-tiba, disertai angin kencang dan kilat atau petir.

“Cuaca bisa berubah cepat, khususnya pada siang atau sore hari. Masyarakat perlu tetap waspada,” ucapnya.

Selain mewaspadai cuaca ekstrem, masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati saat berkendara karena jalanan bisa licin saat hujan turun. Ancaman bencana seperti pohon tumbang, genangan air hingga petir juga perlu diantisipasi.

“Jangan berteduh di bawah pohon atau bangunan yang berisiko roboh ketika hujan disertai petir. Ikuti terus informasi cuaca resmi dari BMKG yang kami perbarui secara berkala,” imbau Leo. (mif/ram) 

SAMPIT – Meski sudah memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) H Asan Sampit memprakirakan hujan masih berpotensi terjadi di wilayah Kotawaringin Timur (Kotim) dalam sepekan ke depan, terhitung sejak Selasa (24/6) hingga awal Juli mendatang.

Kepala BMKG H Asan Sampit, Mulyono Leo Nardo mengatakan, salah satu penyebab munculnya potensi hujan adalah keberadaan bibit siklon di wilayah sekitar Kalimantan yang memicu terbentuknya awan hujan.

“Saat ini masih terpantau adanya bibit siklon di wilayah kita. Ditambah dengan adanya belokan angin, terjadi penumpukan awan yang meningkatkan potensi hujan,” jelas Leo, Selasa (24/6).

Ia menerangkan, meskipun sebagian wilayah mulai beralih ke musim kemarau, kondisi cuaca yang tidak menentu ini merupakan ciri khas masa peralihan atau pancaroba, terutama di wilayah selatan Kotim hingga Kota Sampit.

Baca Juga :  Banjir Rob Rendam Wilayah Samuda, Dampak Fenomena Super New Moon

Pada masa transisi ini, hujan dapat turun secara tiba-tiba, disertai angin kencang dan kilat atau petir.

“Cuaca bisa berubah cepat, khususnya pada siang atau sore hari. Masyarakat perlu tetap waspada,” ucapnya.

Selain mewaspadai cuaca ekstrem, masyarakat juga diimbau untuk berhati-hati saat berkendara karena jalanan bisa licin saat hujan turun. Ancaman bencana seperti pohon tumbang, genangan air hingga petir juga perlu diantisipasi.

“Jangan berteduh di bawah pohon atau bangunan yang berisiko roboh ketika hujan disertai petir. Ikuti terus informasi cuaca resmi dari BMKG yang kami perbarui secara berkala,” imbau Leo. (mif/ram) 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/