EMPAT pemain asal kawasan Balkan akan menghiasaiwajah Persebaya Surabaya. Mereka adalah Milos Raickovic asal Montenegro, Dime Dimov dan Risto Mitrevski dari Makedonia Utara, serta penyerang muda Serbia, Dejan Tumbas.
Kombinasi ini langsung menjadi perhatian publik menjelang bergulirnya Liga 1 Indonesia musim baru.
Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, mengungkapkan rasa puasnya memiliki empat pemain asal kawasan Balkan dalam skuad musim 2025/2026.
Keempat pemain ini dinilai mampu menghadirkan dimensi baru dalam permainan Green Force.
Perez menyebut proses rekrutmen dilakukan dengan matang bersama manajemen dan staf pelatih. Semua pemain dipilih berdasarkan profil dan kebutuhan tim yang telah dianalisis secara menyeluruh.
“Kami memilih mereka karena tahu kualitas dan karakter masing-masing,” ujar Perez usai sesi latihan di Lapangan Karanggayam, Minggu (29/6/2025).
“Saya senang dengan skuad yang kami miliki sekarang, terutama dengan kontribusi dari pemain-pemain baru ini.”
Kehadiran empat pemain dari Balkan ini membuat Persebaya Surabaya tampil berbeda dalam masa pramusim. Mereka menunjukkan adaptasi cepat, baik secara teknis di lapangan maupun secara sosial di luar pertandingan.
Para pemain terlihat akrab satu sama lain dan saling mendukung saat latihan maupun pertandingan uji coba. Chemistry yang terbangun pun mulai terasa memberi dampak positif untuk permainan tim.
Milos Raickovic, gelandang bertahan Montenegro berusia 31 tahun, menjadi jenderal lini tengah yang tangguh. Ia memiliki postur 1,87 meter dan kaki dominan kanan, didatangkan dari FK Otrant-Olympic Ulcinj pada Januari 2025.
Raickovic dikenal sebagai gelandang dengan kemampuan distribusi bola yang baik dan insting bertahan yang kuat. Nilai pasar pemain ini mencapai Rp 3,48 miliar, menunjukkan kualitasnya di level profesional.
Sementara itu, Dime Dimov menambah kekuatan di lini belakang dengan pengalaman internasional dan fisik yang kokoh. Bek tengah berusia 30 tahun ini memiliki kewarganegaraan ganda Makedonia Utara dan Bulgaria, serta pernah memperkuat beberapa klub di Eropa Timur.
Dimov bergabung dengan Persebaya Surabaya pada awal Januari 2025 dan baru saja memperpanjang kontraknya hingga akhir Mei 2026. Dengan nilai pasar mencapai Rp 6,08 miliar, ia menjadi pemain Balkan termahal di skuad saat ini.
Bek tengah lainnya, Risto Mitrevski, didatangkan dari Dewa United Banten FC. Pemain berusia 33 tahun asal Skopje ini memiliki kemampuan bertahan yang solid dan kaki dominan ganda, membuatnya fleksibel dalam strategi bertahan.
Mitrevski juga bisa dimainkan sebagai gelandang bertahan, memberikan opsi tambahan bagi Eduardo Perez.
Pemain termuda dari kuartet Balkan ini adalah Dejan Tumbas, penyerang Serbia berusia 25 tahun. Ia bergabung dengan Persebaya Surabaya pada Januari 2025 dan langsung mencuri perhatian dengan kecepatan dan finishing yang klinis.
Tumbas juga mampu bermain melebar sebagai winger kanan, memperkaya variasi serangan tim Green Force. Nilai pasarnya setara dengan Raickovic di angka Rp 3,48 miliar.
Seluruh pemain asal Balkan ini memiliki tinggi rata-rata di atas 1,84 meter, memberi keuntungan tersendiri saat duel udara. Perez menilai faktor fisik ini sangat membantu permainan tim, terutama dalam skema bola mati.
Tak hanya itu, secara karakter, para pemain asal Balkan dikenal tangguh, disiplin, dan punya determinasi tinggi. Ini selaras dengan filosofi kerja keras yang coba ditanamkan pelatih asal Spanyol tersebut di tubuh Persebaya Surabaya.
“Yang paling penting adalah mereka cepat menyatu dengan tim, baik dalam latihan maupun di luar lapangan,” ujar Perez. “Itu sangat penting dalam membangun tim yang kuat dan solid untuk kompetisi panjang.”
Meski baru beberapa bulan bergabung, keempat pemain Balkan ini sudah menunjukkan progres signifikan. Dalam beberapa laga uji coba, mereka tampil kompak dan berperan penting dalam kemenangan Persebaya Surabaya.
Skuad Persebaya Surabaya musim ini memang terlihat lebih segar dan seimbang di setiap lini.
Dengan perpaduan pemain lokal potensial dan pemain asing berkualitas, Green Force siap bersaing di papan atas Liga 1 Indonesia 2025/2026.
Dukungan penuh dari manajemen dan pelatih menjadi faktor penting dalam keberhasilan adaptasi pemain baru. Hal ini juga menciptakan atmosfer kompetitif di internal tim yang sehat dan membangun.
Para Bonek pun mulai optimistis menyambut musim baru dengan komposisi pemain yang menjanjikan. Harapan untuk kembali ke jalur juara pun kembali menggema di Surabaya.
Eduardo Perez sendiri tidak ingin gegabah menargetkan hal muluk sejak awal. Namun ia percaya dengan kualitas pemain yang dimiliki saat ini, Persebaya Surabaya punya potensi besar untuk bersaing dengan klub-klub papan atas.
“Kami akan kerja keras setiap hari dan memberikan yang terbaik untuk para suporter,” tutup Perez. Dengan skuad penuh semangat dan warna baru dari Balkan, Persebaya Surabaya siap mengguncang Liga 1 Indonesia 2025/2026.(jpc)