Minggu, Juli 6, 2025
23.2 C
Palangkaraya

Dua Mahasiswa UGM Tewas Tenggelam Saat KKN di Maluku Tenggara Ditemukan

TRAGEDI menimpa keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan, ditemukan meninggal dunia pada Selasa (1/7/2025) pukul 23.00 WIT setelah sebelumnya dilaporkan hilang dalam kecelakaan laut di perairan Debut, Maluku Tenggara.

Bagus merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Manyeuw yang tengah menjalankan program Revitalisasi Terumbu Karang.

Dalam kegiatan tersebut, tujuh mahasiswa UGM bersama lima warga lokal menaiki dua perahu motor untuk mengambil pasir guna pembangunan Artificial Patch Reef (APR).

Namun nahas, dalam perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, namun dua lainnya menjadi korban jiwa, Septian Eka Rahmadi (21) dinyatakan meninggal di lokasi, sementara Bagus sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga sekitar.

Baca Juga :  Kedepankan Inklusivitas, Pemerintah Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Rustamadji, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan dua mahasiswa terbaik kampus.

Ia mengenang Bagus sebagai sosok cerdas, rendah hati, dan memiliki semangat tinggi dalam pengabdian.

“Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi luar biasa dalam setiap kegiatan. Kami sangat kehilangan. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ujar Rustamadji melalui siaran pers, mengutip jogjapolitan.harianjogja.com

Saat ini, UGM tengah berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Provinsi Maluku, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta KAGAMA Maluku.

Baca Juga :  LPG Bersubsidi Dijual di Atas HET?

Fokus utama adalah penanganan darurat, pendampingan psikologis bagi rekan-rekan mahasiswa, serta proses pemulangan jenazah ke daerah asal masing-masing.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga masyarakat setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi yang berat ini,” tambahnya.

UGM menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan perlindungan dan keselamatan seluruh peserta KKN. Evaluasi menyeluruh terhadap standar dan prosedur keamanan di lapangan pun akan segera dilakukan.

Kampus menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya dua mahasiswa peserta KKN-PPM ini, yang gugur dalam tugas pengabdian di tengah masyarakat. (net/abw)

TRAGEDI menimpa keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM).

Bagus Adi Prayogo, mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kehutanan, ditemukan meninggal dunia pada Selasa (1/7/2025) pukul 23.00 WIT setelah sebelumnya dilaporkan hilang dalam kecelakaan laut di perairan Debut, Maluku Tenggara.

Bagus merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit Manyeuw yang tengah menjalankan program Revitalisasi Terumbu Karang.

Dalam kegiatan tersebut, tujuh mahasiswa UGM bersama lima warga lokal menaiki dua perahu motor untuk mengambil pasir guna pembangunan Artificial Patch Reef (APR).

Namun nahas, dalam perjalanan pulang, salah satu perahu terbalik akibat gelombang tinggi dan angin kencang.

Lima mahasiswa berhasil diselamatkan, namun dua lainnya menjadi korban jiwa, Septian Eka Rahmadi (21) dinyatakan meninggal di lokasi, sementara Bagus sempat hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh warga sekitar.

Baca Juga :  Kedepankan Inklusivitas, Pemerintah Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Rustamadji, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kehilangan dua mahasiswa terbaik kampus.

Ia mengenang Bagus sebagai sosok cerdas, rendah hati, dan memiliki semangat tinggi dalam pengabdian.

“Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi luar biasa dalam setiap kegiatan. Kami sangat kehilangan. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ujar Rustamadji melalui siaran pers, mengutip jogjapolitan.harianjogja.com

Saat ini, UGM tengah berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Provinsi Maluku, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta KAGAMA Maluku.

Baca Juga :  LPG Bersubsidi Dijual di Atas HET?

Fokus utama adalah penanganan darurat, pendampingan psikologis bagi rekan-rekan mahasiswa, serta proses pemulangan jenazah ke daerah asal masing-masing.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga masyarakat setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi yang berat ini,” tambahnya.

UGM menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan perlindungan dan keselamatan seluruh peserta KKN. Evaluasi menyeluruh terhadap standar dan prosedur keamanan di lapangan pun akan segera dilakukan.

Kampus menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya dua mahasiswa peserta KKN-PPM ini, yang gugur dalam tugas pengabdian di tengah masyarakat. (net/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/