SAMPIT– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) resmi menutup pendaftaran calon ketua KONI Kotim, Selasa (1/7/2025) lalu.
Usai mengambil formulir pendaftaran, para calon akan menjalani beberapa tahap sebelum ditetapkan sebagai calon ketua.
Caretaker Ketua KONI Kotim, Heriansyah mengatakan, pemilihan calon Ketua KONI semacam ini baru pertama kali dilaksanakan.
Ada 10 kandidat yang telah mengambil formulir.
Mereka yang mendaftar akan diberikan waktu untuk melengkapi berkas dan persyarakat sebelum mengembalikan formulir pendaftaran.
“Ada syaratnya diantaranya tidak ada tersandung hukum yang dibuktikan dari SKCK dari kepolisian. Lalu kalau dia ASN atau semacamnya wajib mencantumkan surat izin dari atasannya. Kalau kepala dinas berarti dari Sekda,” ujarnya saat dibincangi, Rabu (2/7/2025).
Ia menyebut, usai mengembalikan formulir, tahapan selanjutnya adalah verifikasi oleh Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP). Selain itu, kandidat juga harus mengantongi dukungan dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor) yang memiliki SK aktif paling sedikit 30 persen.
Calon ketua KONI Kotim sendiri tidak mutlak dari seseorang yang mempunyai latar belakang olahraga.
Sehingga siapapun asal dapat memenuhi syarat, bisa mendaftar dan mampunyai waktu untuk mengurus KONI secara menyeluruh.
“Kandidat harus mengantongi paling tidak 30 persen suara. Jadi maksimal calonya nanti adalah tiga orang,” katanya.
Ia melanjutkan sejauh ini sudah ada 27 cabor yang memiliki SK aktif hingga memiliki suara yang sah.
Pihaknya masih menunggu enam cabor lagi untuk mengaktifkan SK nya hingga penyerahan formulir pendaftaran calon Ketua KONI Kotim ditutup.
“Total ada 33 cabor. Yang belum aktif itu futsal, atletik, renang, sepak bola, sepak takraw dan billiard. Kita tunggu mereka mengaktifkan SK sampai 7 Juli. Kalau tidak hak suara mereka hilang,” sebutnya.
Pengambilan suara rencananya akan digelar pada 12 Juli mendatang. Ia berharap pemilihan itu melahirkan pemimpin yang peduli terhadap olahraga.
“Kriterianya orang yang memang peduli terhadap olahraga. Lalu banyak waktunya untuk mengurus olahraha dan loyal terhadap apapun. Dia juga bisa berkomunikasi dengan atlet dan masyarakat,” tandasnya. (mif)