PEMERINTAH Brasil dan keluarga korban pendaki, Juliana Marins, berencana menempuh jalur hukum internasional terkait insiden jatuhnya Marins di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menyatakan dukungan penuh agar Pemerintah Indonesia membuka ruang kerja sama dan transparansi dengan pihak Brasil.
“Kami di DPR tentu sangat mendukung langkah eksekutif untuk memberikan penjelasan sejelas-jelasnya dan menjalin kerja sama erat dengan Brasil agar peristiwa ini bisa diselesaikan secara baik dan terang,” ujar Willy, Jumat (4/7/2025) mengutip detik.com.
Jenazah Juliana Marins Diautopsi Ulang, Ada Kemungkinan Gugatan Internasional
Willy menegaskan, sudah menjadi kewajiban setiap negara untuk memberikan perlindungan dan kejelasan bagi warganya, seperti yang kini dilakukan Brasil terhadap keluarga Marins.
“Brasil tentu tidak akan membiarkan warganya berjuang sendiri dalam situasi ini. Indonesia pun pasti akan melakukan hal yang sama jika warga kita mengalami hal serupa di luar negeri,” katanya.
Ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi terkait peristiwa tersebut. Menurutnya, Pemerintah Indonesia harus bekerja sama dengan lembaga terkait untuk menjelaskan kronologi kejadian sesuai fakta dan aturan hukum yang berlaku.
“Tidak ada yang perlu ditutupi. Sampaikan saja apa adanya, sesuai peristiwa di lapangan dan sesuai aturan yang berlaku,” tegas politisi Partai NasDem itu.
Willy juga mengingatkan bahwa dalam penyelesaian kasus seperti ini, semua pihak harus saling menghormati ketentuan hukum masing-masing negara, termasuk Indonesia.
“Baik Indonesia maupun Brasil memiliki sistem hukum yang harus dihormati bersama. Saya yakin Brasil juga akan menghormati aturan hukum yang berlaku di Indonesia,” ujarnya.
Meski berawal dari insiden yang tragis, Willy berharap peristiwa ini bisa menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Brasil, seperti yang pernah terjadi antara Indonesia dan Australia pasca peristiwa Bom Bali.
“Kita pernah lihat bagaimana tragedi Bom Bali membuka jalan kerja sama erat antara Indonesia dan Australia dalam hal pencegahan terorisme. Kami berharap, kasus Juliana Marins ini juga menghasilkan bentuk kerja sama positif antara Indonesia dan Brasil,” pungkasnya. (net/abw)