Sabtu, Juli 5, 2025
29.7 C
Palangkaraya

Rumkit Bhayangkara Gelar Pelatihan

Rumkit Bhayangkara Palangka Raya Optimalkan AI untuk Diagnosis Keperawatan

PALANGKA RAYA — Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, Polda Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan internal bertajuk “Optimalisasi Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam Diagnosis Keperawatan”, yang berlangsung di Aula Gawi Hapakat, Rabu pagi (2/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam memanfaatkan teknologi AI guna menunjang akurasi diagnosis medis serta mendukung pengambilan keputusan dalam tindakan, pengobatan, dan perawatan pasien secara lebih efektif dan efisien.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, AKBP dr. Anton Sudarto, M.A.R.S., M.H., mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa pemanfaatan AI dalam dunia kesehatan telah berkembang pesat dan menjadi teknologi penunjang yang tak tergantikan.

Baca Juga :  Berbagi dengan Sesama

“Kehadiran AI telah merevolusi bidang diagnostik medis, meningkatkan akurasi prediksi, mempercepat proses identifikasi masalah, dan mengoptimalkan layanan kesehatan,” jelas Karumkit.

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman teknis dan etis seputar penggunaan AI, termasuk berbagai tools dan platform berbasis kecerdasan buatan yang kini banyak digunakan dalam dunia medis.

Pelatihan dipandu oleh Briptu Kevin Adam Kauzar, S.Kep., dan dibuka oleh Kasubbagbinfung Rumkit Bhayangkara, Penata Titik Nurcahyani, S.Kep., Ners. Dalam pemaparannya, Briptu Kevin menjelaskan penggunaan berbagai platform seperti ChatGPT, Bing, dan Gemini, serta memperkenalkan teknik prompt engineering yang efektif untuk menunjang produktivitas tenaga kesehatan.

Tak hanya aspek teknis, pelatihan juga menekankan pentingnya etika dan regulasi hukum dalam penggunaan teknologi AI di sektor kesehatan.

Baca Juga :  Kapolda Kalteng: Jaga Nama Baik Keluarga

“Teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi juga harus digunakan secara bertanggung jawab dan berlandaskan integritas,” tegas Briptu Kevin.

Pelatihan ini diharapkan mampu mendorong para tenaga medis untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan menjadikannya bagian dari pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. (hms)

PALANGKA RAYA — Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, Polda Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan internal bertajuk “Optimalisasi Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam Diagnosis Keperawatan”, yang berlangsung di Aula Gawi Hapakat, Rabu pagi (2/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam memanfaatkan teknologi AI guna menunjang akurasi diagnosis medis serta mendukung pengambilan keputusan dalam tindakan, pengobatan, dan perawatan pasien secara lebih efektif dan efisien.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, AKBP dr. Anton Sudarto, M.A.R.S., M.H., mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa pemanfaatan AI dalam dunia kesehatan telah berkembang pesat dan menjadi teknologi penunjang yang tak tergantikan.

Baca Juga :  Berbagi dengan Sesama

“Kehadiran AI telah merevolusi bidang diagnostik medis, meningkatkan akurasi prediksi, mempercepat proses identifikasi masalah, dan mengoptimalkan layanan kesehatan,” jelas Karumkit.

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman teknis dan etis seputar penggunaan AI, termasuk berbagai tools dan platform berbasis kecerdasan buatan yang kini banyak digunakan dalam dunia medis.

Pelatihan dipandu oleh Briptu Kevin Adam Kauzar, S.Kep., dan dibuka oleh Kasubbagbinfung Rumkit Bhayangkara, Penata Titik Nurcahyani, S.Kep., Ners. Dalam pemaparannya, Briptu Kevin menjelaskan penggunaan berbagai platform seperti ChatGPT, Bing, dan Gemini, serta memperkenalkan teknik prompt engineering yang efektif untuk menunjang produktivitas tenaga kesehatan.

Tak hanya aspek teknis, pelatihan juga menekankan pentingnya etika dan regulasi hukum dalam penggunaan teknologi AI di sektor kesehatan.

Baca Juga :  Kapolda Kalteng: Jaga Nama Baik Keluarga

“Teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi juga harus digunakan secara bertanggung jawab dan berlandaskan integritas,” tegas Briptu Kevin.

Pelatihan ini diharapkan mampu mendorong para tenaga medis untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan menjadikannya bagian dari pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. (hms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/