MUARA TEWEH,KALTENG POS–Pasangan Calon bupati dan wakil bupati Barito Utara (Batara) Shalahuddin-Felix (SIF) melakukan blusukan ke pasar dan kampanye dialogis di Desa Luwe Hulu, Kecamatan Lahei Barat. Kedatangan SIF beserta tim pemenangan disambut hangat oleh masyarakat setempat pada Jumat (4/7).Didaoa
Dalam kunjungan tersebut, SIF menyapa para pedagang, bersalaman, dan berdialog singkat sembari memperkenalkan diri. Banyak pedagang dan masyarakat yang ternyata sudah mengenal keduanya. Tak sedikit yang meminta berfoto bersama dan mendoakan SIF memenangkan kontestasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Barito Utara. SIF tampak akrab dengan para pedagang dan masyarakat di pasar Desa Luwe Hulu.
Salah satu pedagang yang mengenal Shalahuddin-Felix mengungkapkan bahwa keduanya merupakan sosok yang ramah, baik, dan luwes. Ia juga mensyukuri kehadiran pasangan SIF yang menggantikan pasangan Gogo-Helo sebelumnya. Menurutnya, program yang diteruskan kepada SIF merupakan program yang tepat bagi masyarakat.
“Keduanya adalah orang baik dan cocok untuk memimpin Kabupaten Barito Utara,” ujarnya.
Beberapa jam setelah blusukan, kegiatan dilanjutkan dengan kampanye dialogis di Desa Luwe Hulu. Dalam kampanye dialogis tersebut, seorang warga bernama Sofia menyampaikan bahwa Desa Luwe Hulu memiliki Sekolah Menengah Atas (SMA), namun sangat disayangkan tidak ada guru atau tenaga pendidik yang tersedia di sekolah tersebut.
“Saya harap, SIF bisa memenangkan PSU Pilkada ini dan semoga bisa menyediakan tenaga pendidik untuk sekolah SMA kami agar anak-anak bisa bersekolah tanpa menempuh perjalanan yang cukup jauh,” jelas Sofia.
Mengenai kebutuhan tenaga pendidik, Shalahuddin menjelaskan bahwa ia akan melakukan pemetaan SMA dan menyampaikan proposal ke Pemerintah Provinsi (Pemprov). Ia menegaskan bahwa pengelolaan SMA merupakan ranah Pemprov. Sebelum itu, ia akan melakukan pemetaan guna melihat potensi peserta didik.
“Kita akan melakukan pemetaan dan riset. Sekolah SMA yang didirikan dan siap mendidik tidak akan bisa berjalan apabila tidak ada siswa yang dididik. Oleh karena itu, pemetaan dan riset mengenai potensi peserta didik sangatlah penting,” jelas Shalahuddin menanggapi aspirasi masyarakat. (ren/ala)
