PROSTITUSI online seakan tak pernah kehabisan cerita. Kali ini, jagat maya kembali dibuat geger dengan pengakuan seorang mahasiswi berinisial RH yang nekat menjajakan diri lewat aplikasi.
Lebih bikin geleng-geleng, RH mengaku pelanggan setianya adalah kepala desa alias kades.
Dilansir dari akun Instagram @jatengupdates, Senin (7/7/2025) malam, mahasiswi 20 tahun yang duduk di semester lima di salah satu kampus di Makassar itu, terang-terangan menyebut kades sering membooking dirinya setiap kali dana desa cair.
Cak Imin Kaget Maraknya Prostitusi di Sekitar IKN: Waduh, Gawat!
“Pakde (kepala desa) kadang sekali datang dalam enam bulan. Kalau datang kadang kita di-booking tiga hari, sehabis pencairan gaji (dana desa),” ungkap RH, dikutip @jatengupdates.
Tak hanya satu, RH mengaku punya beberapa pelanggan tetap yang semuanya pejabat daerah dari beberapa kabupaten.
“Ada beberapa, kebanyakan dari kabupaten dan desa. Nggak usah saya sebutkan alamatnya,” ujarnya santai.
Kisah panas ini langsung memancing reaksi netizen yang lebih pedas dari sambal rawit.
Akun @al_hasrori nyeletuk, “Kalo dana desa cair kades dapet brp persen ya?,”ucapnya.
Komentar lain dari @aertebu2 juga tak kalah sengak, “La emang cairnya gimana..Koo malah buat booking MiChat..cair kan ada bendaharanya, ada PK-nya, ada pendamping desanya…itu patut dipertanyakan,” ujarnya.
Tak ketinggalan, akun @rashel3458 menulis satir, “Pak kades membantu usaha lokal,” disusul akun @ny_meh yang nyeletuk super frontal, “UMKM (Usaha M*ki Kalangan Mahasiswi),” tulisnya.
Ada pula komentar menohok dari @seno_m.u, “Dana desa itu uang rakyat bukan uang kades. Seharusnya bisa dipertanggungjawabkan ke rakyat,” sebutnya.
Akun lain, @dino_putra_perwira, malah menyindir wacana perpanjangan masa jabatan, “Pantesan minta jabatan 9 tahun, dana desa cuma buat beli apem berlendir,” tuturnya.
Netizen ramai-ramai menuntut pengawasan ketat atas penggunaan dana desa yang memang ditujukan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, bukan untuk booking mahasiswi. (mif/ram)