Rabu, Juli 9, 2025
25.1 C
Palangkaraya

Misteri Kematian Diplomat Kemenlu, Polisi Tak Temukan Tanda Pembunuhan

KEMATIAN diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan masih menjadi misteri. Meski masih dalam proses penyelidikan, kepolisian tidak menemukan tanda-tanda pembunuhan dalam kasus ini.

Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi, menyatakan bahwa kamar indekos tempat ADP ditemukan dalam keadaan terkunci dari dalam. Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan di pintu maupun jendela.

“Tidak ada kerusakan sama sekali. Bahkan dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” katanya, mengutip kompas.com.

Misteri Kematian Diplomat Kemenlu di Kamar Kos dengan Kepala Tertutup Lakban

Selain itu, polisi juga memastikan bahwa tidak ada barang berharga yang hilang dari dalam kamar. Meski demikian, aparat belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ADP.

“Belum bisa dipastikan apakah ini pembunuhan atau bukan. Karena tidak ada kekerasan maupun kehilangan barang. Kami masih terus melakukan penyelidikan,” kata Rezha.

Baca Juga :  LPG Bersubsidi Dijual di Atas HET?

Terakhir Kontak dengan Istri Pukul 21.00 WIB
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin malam (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

“Istrinya sempat menghubungi lagi sekitar pukul 5 pagi, mungkin untuk mengingatkan salat atau hal lain, tapi tidak ada respons hingga jam 7 atau 8 pagi,” jelas Rezha.

Karena khawatir, sang istri kemudian menghubungi penjaga kos. Dari situ, laporan diteruskan ke Ketua RW setempat, lalu ke pihak kepolisian.

“Penjaga kos menyampaikan ke RW, RW ke Bhabinkamtibmas, baru kami datang ke TKP,” terang Rezha.

Keamanan Kos Ketat, Hanya Istri yang Pernah Berkunjung
Kos tempat tinggal Daru disebut memiliki sistem keamanan cukup ketat, termasuk penggunaan pintu ganda dan akses terbatas.

Baca Juga :  Melestarikan Adat dan Budaya Kalteng di Perantauan

“Itu rumah kos keluarga, bukan kosan terbuka. Ada double pintu, jadi tidak bisa sembarangan orang masuk langsung ke kamar,” kata Rezha

Selama hampir dua tahun tinggal di tempat tersebut, ADP diketahui jarang menerima tamu.

“Dari keterangan penjaga, yang pernah datang hanya istrinya saja. Tidak pernah ada orang lain yang berkunjung,” tambahnya.

Saat ini, polisi masih terus mengumpulkan keterangan dan barang bukti untuk mengungkap penyebab pasti kematian ADP.

Misteri di balik tewasnya diplomat muda ini menjadi perhatian publik dan terus dalam pantauan pihak berwajib. (net/abw)

KEMATIAN diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan masih menjadi misteri. Meski masih dalam proses penyelidikan, kepolisian tidak menemukan tanda-tanda pembunuhan dalam kasus ini.

Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi, menyatakan bahwa kamar indekos tempat ADP ditemukan dalam keadaan terkunci dari dalam. Tidak ditemukan tanda-tanda kerusakan di pintu maupun jendela.

“Tidak ada kerusakan sama sekali. Bahkan dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” katanya, mengutip kompas.com.

Misteri Kematian Diplomat Kemenlu di Kamar Kos dengan Kepala Tertutup Lakban

Selain itu, polisi juga memastikan bahwa tidak ada barang berharga yang hilang dari dalam kamar. Meski demikian, aparat belum bisa menyimpulkan penyebab kematian ADP.

“Belum bisa dipastikan apakah ini pembunuhan atau bukan. Karena tidak ada kekerasan maupun kehilangan barang. Kami masih terus melakukan penyelidikan,” kata Rezha.

Baca Juga :  LPG Bersubsidi Dijual di Atas HET?

Terakhir Kontak dengan Istri Pukul 21.00 WIB
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa komunikasi terakhir antara ADP dan istrinya terjadi pada Senin malam (7/7/2025) sekitar pukul 21.00 WIB.

“Istrinya sempat menghubungi lagi sekitar pukul 5 pagi, mungkin untuk mengingatkan salat atau hal lain, tapi tidak ada respons hingga jam 7 atau 8 pagi,” jelas Rezha.

Karena khawatir, sang istri kemudian menghubungi penjaga kos. Dari situ, laporan diteruskan ke Ketua RW setempat, lalu ke pihak kepolisian.

“Penjaga kos menyampaikan ke RW, RW ke Bhabinkamtibmas, baru kami datang ke TKP,” terang Rezha.

Keamanan Kos Ketat, Hanya Istri yang Pernah Berkunjung
Kos tempat tinggal Daru disebut memiliki sistem keamanan cukup ketat, termasuk penggunaan pintu ganda dan akses terbatas.

Baca Juga :  Melestarikan Adat dan Budaya Kalteng di Perantauan

“Itu rumah kos keluarga, bukan kosan terbuka. Ada double pintu, jadi tidak bisa sembarangan orang masuk langsung ke kamar,” kata Rezha

Selama hampir dua tahun tinggal di tempat tersebut, ADP diketahui jarang menerima tamu.

“Dari keterangan penjaga, yang pernah datang hanya istrinya saja. Tidak pernah ada orang lain yang berkunjung,” tambahnya.

Saat ini, polisi masih terus mengumpulkan keterangan dan barang bukti untuk mengungkap penyebab pasti kematian ADP.

Misteri di balik tewasnya diplomat muda ini menjadi perhatian publik dan terus dalam pantauan pihak berwajib. (net/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/