Era baru dimulai. Legenda Real Madrid, Luka Modriฤ, kini resmi menjadi bagian dari AC Milan. Setelah lebih dari satu dekade menghiasi lini tengah Los Blancos, sang maestro Kroasia akan melanjutkan kariernya di Serie A ย gratis, sebagai free agent.
Kontrak berdurasi satu tahun telah ditandatangani dan disahkan, mengikat Modriฤ hingga Juni 2026 bersama Rossoneri. Dan seperti yang sudah dibocorkan lebih dari sebulan lalu, ia akan tiba usai tampil di ajang Piala Dunia Antarklub bersama Real Madrid, sebelum akhirnya mengucap salam perpisahan yang emosional.
Legenda Bernama Modriฤ: Ke Milan dengan Status Penuh Kehormatan
Luka Modriฤ bukan sekadar gelandang. Ia adalah ikon, simbol kesetiaan dan elegansi, serta pemain paling berprestasi dalam sejarah Real Madrid. Dengan segudang trofi termasuk lima Liga Champions ย Modriฤ menutup petualangan panjangnya di Santiago Bernabรฉu dengan kepala tegak dan hati penuh cinta.
Kini, di usia 39, Modriฤ memilih tantangan baru. Bukan sekadar untuk pensiun dengan tenang, tapi untuk terus bermain di level tertinggi, bersama klub penuh sejarah AC Milan.
Mengapa AC Milan?
Milan bukan pilihan acak. Klub merah-hitam ini tengah membangun ulang kejayaan mereka, dan kehadiran Modriฤ adalah bukti keseriusan manajemen.
โDia bukan hanya pemain. Dia adalah pemimpin, pemenang, dan inspirasi,โ ujar seorang sumber internal klub.
Modriฤ diproyeksikan menjadi penyeimbang lini tengah, mentor untuk para pemain muda seperti Yacine Adli dan Tijjani Reijnders, serta sosok kunci di ruang ganti. Kombinasi pengalamannya dan mental juara diyakini dapat mengembalikan Milan ke jalur juara, baik di Serie A maupun Eropa.
Kehadiran Modriฤ di Milan akan terlaksana pada bulan Agustus 2025, setelah ia menyelesaikan tanggung jawab terakhirnya bersama Real Madrid di Piala Dunia Antarklub. Fans Milan di seluruh dunia tentu tak sabar menyambutnya di San Siro stadion legendaris yang akan menjadi panggung baru bagi si โjenderal lapanganโ.
Transfer Luka Modriฤ ke AC Milan bukan hanya soal taktik atau strategi. Ini adalah cerita tentang keanggunan yang abadi, tentang karier yang belum selesai, dan tentang cinta pada permainan itu sendiri.
Kini, pertanyaannya: Siapkah Milan melihat sang maestro mengenakan jersey merah-hitam, mengatur tempo, dan membawa semangat pemenang ke jantung tim?
Satu hal yang pasti: Serie A akan jauh lebih istimewa musim depan.
Benvenuto, Luka Modriฤ. Forza Milan! (*cha)