SEIRING meningkatnya tekanan kepada manajemen Manchester United untuk melakukan perombakan besar squad, serta masa sulit yang dialami di Old Trafford, jedah musim panas tahun ini bisa saja menjadi momentum penting bagi Marcus Rashford untuk memutuskan bertahan atau segera hengkang sebelum jendela transfer ditutup.
Â
Penyerang berusia 27 tahun ini sempat mencicipi masa pinjaman di Aston Villa pada Januari 2025, setelah hubungannya dengan pelatih Ruben Amorim dan manajemen klub merenggang. Di Villa Park, Rashford menunjukkan potensi terbaiknya meski harus mengakhiri musim lebih cepat karena cedera.
Momen ini menjadi titik balik karirnya, sekaligus membuka peluang klub-klub besar Eropa untuk mendekatinya. Apalagi, nomor punggung 10 yang biasa dikenakannya telah diberikan kepada rekrutan anyar Matheus Cunha. Hal itu menjadi sinyal kuat bahwa Rashford tak lagi menjadi prioritas di skuad utama.
Barcelona sudah lama dikaitkan dengan Rashford. Klub asal Katalunya tersebut kembali masuk dalam radar sebagai destinasi favorit sang pemain. Terlebih setelah kegagalan mereka memboyong Nico Williams, yang justru memperpanjang kontrak jangka panjang bersama Athletic Bilbao.
Luis Diaz dari Liverpool pun gagal mereka dekati. Alhasil, Rashford dianggap sebagai solusi yang masuk akal. Hansi Flick, pelatih Barcelona, mencari winger berkaki kanan yang bisa menjadi alternatif di lini serang.
Meski begitu, Rashford harus siap bersaing dengan nama-nama seperti Raphinha dan Lamine Yamal yang tampil impresif sepanjang musim lalu. Namun fleksibilitas Rashford yang bisa bermain sebagai penyerang tengah menjadi nilai tambah, mengingat usia Robert Lewandowski yang telah menyentuh 36 tahun.
Namun, masalah utama Barcelona adalah keuangan. Struktur gaji dan regulasi ketat dari LaLiga menjadi hambatan serius untuk merekrut pemain bintang. Meski demikian, peluang tetap terbuka selama kedua belah pihak bisa menemukan kesepakatan kreatif.
Tak hanya Barcelona, Bayern Munchen juga menjadi peminat serius jasa Rashford. Klub raksasa Jerman itu tengah mencari pengganti Leroy Sane yang hengkang, serta menambal lini serang yang ditinggal Jamal Musiala akibat cedera panjang.
Nama Rashford berada di bawah beberapa opsi seperti Bradley Barcola, Nico Williams, dan Luis Diaz, dalam daftar prioritas. Namun peluangnya bisa meningkat karena ketersediaan Rashford dinilai lebih realistis dibanding nama-nama di atas.
Kebersamaan Rashford bersama Harry Kane di timnas Inggris juga menjadi daya tarik. Dengan gaya main yang suka membuat pergerakan memecah pertahanan lawan, Rashford bisa menjadi tandem ideal bagi Kane maupun Michael Olise yang baru bergabung.
Aston Villa: Reuni yang Sulit Terwujud
Sempat tampil menjanjikan di Villa Park dengan empat gol dan lima assist dari 17 penampilan, Rashford hampir menjadi permanen di skuad Unai Emery. Sayangnya, ketatnya anggaran membuat Villa gagal menebus opsi pembelian sebesar 40 juta Poundsterling.
Meskipun penampilannya diterima positif oleh fans dan pelatih, Rashford enggan kembali ke klub yang tidak berlaga di Liga Champions musim depan. Prioritasnya kini adalah tampil di level tertinggi demi menjaga peluang tampil di Piala Dunia 2026 bersama Inggris.
Meski masa depan Rashford tampak semakin menjauh dari Old Trafford, bukan berarti opsi bertahan sepenuhnya tertutup. Ruben Amorim sempat menyatakan bahwa Rashford masih memiliki tempat di dalam skuadnya.
Namun fakta bahwa Rashford belum kembali ke latihan pramusim serta kabar pergantian nomor punggung menjadi pertanda jelas bahwa hubungan keduanya kian renggang. Di sisi lain, para fans mulai kehilangan kesabaran dan manajemen pun ingin melepasnya secara permanen ketimbang meminjamkan lagi.
Tingginya gaji Rashford menjadi salah satu kendala terbesar bagi klub-klub peminat. Manchester United kabarnya tidak ingin menanggung sebagian gajinya jika ia dipinjamkan, membuat skenario transfer permanen semakin logis.
Liga Lain dan Tawaran Menggiurkan dari Arab Saudi
Selama beberapa tahun terakhir, Rashford sempat dikaitkan dengan klub-klub dari Italia dan Prancis. Namun kenyataannya, hanya sedikit klub dari Serie A atau Ligue 1 yang mampu memenuhi tuntutan gajinya.
Satu-satunya pengecualian adalah klub-klub dari Arab Saudi. Mereka memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk memboyong Rashford sekaligus membayarnya sesuai harapan. Meski begitu, Rashford diyakini masih ingin bermain di Eropa agar tetap masuk radar timnas Inggris.
Bergabung ke liga dengan kualitas lebih rendah bisa mengancam tempatnya di skuad The Three Lions untuk Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, tawaran dari Saudi Pro League kemungkinan besar akan ditolak untuk saat ini.
Spekulasi mengenai masa depan Marcus Rashford masih akan terus bergulir sepanjang jendela transfer musim panas ini. Dengan usia emas yang tengah dijalaninya, keputusan yang diambil dalam beberapa minggu ke depan akan sangat menentukan arah kariernya.
Barcelona dan Bayern Munchen terlihat sebagai dua tujuan potensial, sementara Aston Villa mulai memudar dari radar. Bertahan di Manchester United tetap mungkin, tapi tampaknya hanya menjadi opsi terakhir.
Apapun yang terjadi, satu hal yang pasti, Rashford masih memiliki kualitas kelas dunia, dan banyak klub besar Eropa yang siap memberikan tempat jika dia benar-benar ingin membuka lembaran baru. Kini, semua keputusan berada di tangannya sendiri.
Akankah dia tetap menjadi ikon Setan Merah, atau justru menorehkan sejarah baru di luar Inggris. Menarik untuk dinantikan. (jpc)