Selasa, November 26, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Dewan Berharap Bantuan Pusat dan Provinsi

SAMPIT – Beberapa tahun terakhir ini abrasi telah menimbulkan dampak buruk terhadap objek wisata Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Akibatnya, berbagai aset hancur. Seperti rumah betang, gazebo, jalan dan bundaran. Saat ini, abrasi mengancam sebuah kubah atau makam ulama yang juga destinasi wisata religi di pantai tersebut. Sementara musalanya sudah hancur.

Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Tmur H Rudianur mengharapkan adanya bantuan pemerintah pusat maupun Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menangani abrasi yang terus menggerus objek wisata Pantai Ujung Pandaran itu.

“Kami berharap adanya bantuan pemerintah pusat maupun Provinsi Kalteng untuk bisa turun tangan membantu. Karena untuk penanganan abrasi tersebut membutuhkan biaya besar. Karena kita harus membangun tanggul penahan ombak. Kalau tidak segera ditangani, kondisinya akan semakin parah. Bisa-bisa objek wisata religi makam seorang ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As`ad Al Banjary akan hancur juga,” kata Rudianur, Selasa (13/7).

Baca Juga :  Sebuah Renungan di Usia 78

Menurut dia, kubah itu menjadi objek wisata religi dan banyak didatangi peziarah dari luar daerah. Jalan menuju kubah itu sudah terputus akibat abrasi juga. Sehingga peziarah harus menggunakan perahu motor menuju ke temapt itu.

“Untuk penanganan darurat, pada Sabtu (10/7) kemarin, kami beserta pemerintah daerah mengerahkan puluhan pegawai untuk bergotong royong membuat tanggul darurat dari karung berisi pasir,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan, penanganan yang mereka lakukan hanya darurat saja. Tapi perlu adanya penanganan secara komprehensif untuk menyelamatkan kubah itu dari abrasi air laut. Untuk itu, pihaknya berharap ada dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan abrasi tersebut.

Baca Juga :  Pemekaran Harus Sesuai Regulasi, Prospek Cerah secara Ekonomi

“Dengan adanya penanganan secara komprehensif untuk menyelamatkan objek wisata Pantai Ujung Pandaran dan wisata religi makam Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As`ad Al Banjary dari abrasi. Sehingga ke depannya bisa menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” pungkasnya. (bah/ens)

SAMPIT – Beberapa tahun terakhir ini abrasi telah menimbulkan dampak buruk terhadap objek wisata Pantai Ujung Pandaran di Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Akibatnya, berbagai aset hancur. Seperti rumah betang, gazebo, jalan dan bundaran. Saat ini, abrasi mengancam sebuah kubah atau makam ulama yang juga destinasi wisata religi di pantai tersebut. Sementara musalanya sudah hancur.

Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Tmur H Rudianur mengharapkan adanya bantuan pemerintah pusat maupun Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menangani abrasi yang terus menggerus objek wisata Pantai Ujung Pandaran itu.

“Kami berharap adanya bantuan pemerintah pusat maupun Provinsi Kalteng untuk bisa turun tangan membantu. Karena untuk penanganan abrasi tersebut membutuhkan biaya besar. Karena kita harus membangun tanggul penahan ombak. Kalau tidak segera ditangani, kondisinya akan semakin parah. Bisa-bisa objek wisata religi makam seorang ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As`ad Al Banjary akan hancur juga,” kata Rudianur, Selasa (13/7).

Baca Juga :  Sebuah Renungan di Usia 78

Menurut dia, kubah itu menjadi objek wisata religi dan banyak didatangi peziarah dari luar daerah. Jalan menuju kubah itu sudah terputus akibat abrasi juga. Sehingga peziarah harus menggunakan perahu motor menuju ke temapt itu.

“Untuk penanganan darurat, pada Sabtu (10/7) kemarin, kami beserta pemerintah daerah mengerahkan puluhan pegawai untuk bergotong royong membuat tanggul darurat dari karung berisi pasir,” ungkapnya.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan, penanganan yang mereka lakukan hanya darurat saja. Tapi perlu adanya penanganan secara komprehensif untuk menyelamatkan kubah itu dari abrasi air laut. Untuk itu, pihaknya berharap ada dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi dalam penanganan abrasi tersebut.

Baca Juga :  Pemekaran Harus Sesuai Regulasi, Prospek Cerah secara Ekonomi

“Dengan adanya penanganan secara komprehensif untuk menyelamatkan objek wisata Pantai Ujung Pandaran dan wisata religi makam Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As`ad Al Banjary dari abrasi. Sehingga ke depannya bisa menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” pungkasnya. (bah/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/