Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Yusra Mardini, Atlet Renang yang Mengungsi dari Syria

BANYAK atlet ikut ambil bagian dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang sedang berlangsung di Jepang saat ini. Salah satu di antaranya adalah Yusra Mardini. Perenang 23 tahun itu adalah salah satu perwakilan IOC Refugee Olympic Team. Ternyata perenang Syria itu memiliki kisah hidup yang cukup inspiratif.

Ya, di Olompiade Tokyo 2020 kali ini, Yusra Mardini bertanding di nomor 300 meter gaya kupu-kupu. Namun dia akhirnya terhenti di babak penyisihan.

Yusra Mardini lahir di Damaskus, Syria, 5 Maret 1998. Saat ini, dia tinggal di Hamburg, Jerman. Rumahnya hancur akibat perang saudara di Syria. Bersama saudara perempuannya, dia lantas mengungsi dari Syria pada Agustus 2015.

Baca Juga :  Target 8 Besar, Tapi Dapat Perunggu

Mereka sampai di Lebanon, kemudian ke Turki, di mana mereka akan diseberangkan ke Yunani dengan perahu bersama 18 pengungsi lainnya.

Perahu yang digunakan sejatinya hanya berkapasitas 6-7 orang. Di tengah laut, mesin perahu mati. Yusra bersama saudaranya, Sara, juga dua pengungsi lain yang bisa berenang turun ke air. Selama sekitar 3 jam, mereka mengupayakan supaya kapal tetap stabil sampai mesinnya hidup kembali. Kapal itu lalu sampai di Lesbos. Kemudian mereka berjalan kaki ke Jerman, di mana mereka lantas menetap di Berlin pada September 2015. Berkat perjuangan kerasnya, Yusra Mardini bisa bertanding di Olimpiade Rio 2016 bersama IOC Refugee Olympic Team. Sekarang, dia juga tampil di Tokyo 2020. Dia juga menjadi pembawa bendera tim di acara pembukaan. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri baginya. (net/jpc)

Baca Juga :  28 Pemain Ikuti Seleksi untuk Tim Futsal Kalteng Menuju Ajang Pra PON

BANYAK atlet ikut ambil bagian dalam Olimpiade Tokyo 2020 yang sedang berlangsung di Jepang saat ini. Salah satu di antaranya adalah Yusra Mardini. Perenang 23 tahun itu adalah salah satu perwakilan IOC Refugee Olympic Team. Ternyata perenang Syria itu memiliki kisah hidup yang cukup inspiratif.

Ya, di Olompiade Tokyo 2020 kali ini, Yusra Mardini bertanding di nomor 300 meter gaya kupu-kupu. Namun dia akhirnya terhenti di babak penyisihan.

Yusra Mardini lahir di Damaskus, Syria, 5 Maret 1998. Saat ini, dia tinggal di Hamburg, Jerman. Rumahnya hancur akibat perang saudara di Syria. Bersama saudara perempuannya, dia lantas mengungsi dari Syria pada Agustus 2015.

Baca Juga :  Target 8 Besar, Tapi Dapat Perunggu

Mereka sampai di Lebanon, kemudian ke Turki, di mana mereka akan diseberangkan ke Yunani dengan perahu bersama 18 pengungsi lainnya.

Perahu yang digunakan sejatinya hanya berkapasitas 6-7 orang. Di tengah laut, mesin perahu mati. Yusra bersama saudaranya, Sara, juga dua pengungsi lain yang bisa berenang turun ke air. Selama sekitar 3 jam, mereka mengupayakan supaya kapal tetap stabil sampai mesinnya hidup kembali. Kapal itu lalu sampai di Lesbos. Kemudian mereka berjalan kaki ke Jerman, di mana mereka lantas menetap di Berlin pada September 2015. Berkat perjuangan kerasnya, Yusra Mardini bisa bertanding di Olimpiade Rio 2016 bersama IOC Refugee Olympic Team. Sekarang, dia juga tampil di Tokyo 2020. Dia juga menjadi pembawa bendera tim di acara pembukaan. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri baginya. (net/jpc)

Baca Juga :  28 Pemain Ikuti Seleksi untuk Tim Futsal Kalteng Menuju Ajang Pra PON

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/