Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Bartim Krisis Oksigen dan Obat Mulai Menipis

TAMIANG LAYANG-Penularan Covid-19 di Kabupaten Bartim, mulai mengkhawatirkan. Selain beberapa tenaga kesehatan (Nakes) dari dokter maupun perawat yang terpapar, kondisi diperparah dengan stok oksigen hampir habis atau krisis serta obat dalam terapi pasien mulai menipis, Jumat (30/7).

Bupati Ampera AY Mebas menyampaikan, jika stok oksigen krisis dan obat untuk pasien Covid-19 menipis di fasilitas kesehatan (Faskes) rumah sakit daerah. Kondisi tersebut, sambung dia, telah disampaikan ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kepada Gubernur Kalteng.

“Saya juga sudah meminta bantuan ke perusahaan dari PT Adaro Group, PT SEM, CAA Group, SGM, Indopenta, BCL yang beroperasional di Kabupaten Bartim untuk bisa membantu, mudahan hari ini sudah ada penambahan oksigen,” ucap bupati, kepada Kalteng Pos via handphone.

Baca Juga :  Lima Daerah di Kalteng Ini Kasus HIV/AIDS Tertinggi

Menurutnya, kondisi Kabupaten Bartim sedang tidak baik. Namun, pelayanan tetap harus berjalan.

Terpaparnya petugas khususnya dokter umum yang menjaga IGD RSUD Tamiang Layang dari virus corona beberapa hari lalu, menjadikan pelayanan sempat terkendala. Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah tersebut pun mengintruksikan perbantuan dokter dari puskesmas.

“Perbantuan dokter dari puskesmas juga tidak semua, jika terdapat lebih dari satu dokternya membantu di IGD,” sebut bupati.

Pria kelahiran 3 Agustus 1967 tersebut menambahkan, dengan kondisi tersebut hendaknya masyarakat bisa lebih taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, warga dilarang berpergian kecuali mendesak.

TAMIANG LAYANG-Penularan Covid-19 di Kabupaten Bartim, mulai mengkhawatirkan. Selain beberapa tenaga kesehatan (Nakes) dari dokter maupun perawat yang terpapar, kondisi diperparah dengan stok oksigen hampir habis atau krisis serta obat dalam terapi pasien mulai menipis, Jumat (30/7).

Bupati Ampera AY Mebas menyampaikan, jika stok oksigen krisis dan obat untuk pasien Covid-19 menipis di fasilitas kesehatan (Faskes) rumah sakit daerah. Kondisi tersebut, sambung dia, telah disampaikan ke Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kepada Gubernur Kalteng.

“Saya juga sudah meminta bantuan ke perusahaan dari PT Adaro Group, PT SEM, CAA Group, SGM, Indopenta, BCL yang beroperasional di Kabupaten Bartim untuk bisa membantu, mudahan hari ini sudah ada penambahan oksigen,” ucap bupati, kepada Kalteng Pos via handphone.

Baca Juga :  Lima Daerah di Kalteng Ini Kasus HIV/AIDS Tertinggi

Menurutnya, kondisi Kabupaten Bartim sedang tidak baik. Namun, pelayanan tetap harus berjalan.

Terpaparnya petugas khususnya dokter umum yang menjaga IGD RSUD Tamiang Layang dari virus corona beberapa hari lalu, menjadikan pelayanan sempat terkendala. Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah tersebut pun mengintruksikan perbantuan dokter dari puskesmas.

“Perbantuan dokter dari puskesmas juga tidak semua, jika terdapat lebih dari satu dokternya membantu di IGD,” sebut bupati.

Pria kelahiran 3 Agustus 1967 tersebut menambahkan, dengan kondisi tersebut hendaknya masyarakat bisa lebih taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurutnya, warga dilarang berpergian kecuali mendesak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/