Beberapa penelitian menyebutkan vaksin Barat memiliki nilai efikasi yang tinggi untuk melindungi tubuh dari Covid-19, termasuk varian Delta. Di awal-awal peluncurannya, isu trombotik atau penggumpalan darah sebagai dampak dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sempat muncul terkai suntikan vaksin AstraZeneca. Namun, AstraZeneca memastikan hal itu tak terjadi.
Dalam keterangan resmi, Jumat (6/8), vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki efektivitas sekitar 80-90 persen mencegah penyakit parah dan rawat inap akibat Covid-19 dan sangat efektif terhadap semua varian Covid-19 yang saat ini tengah menjadi perhatian, termasuk Beta dan Delta. Keamanan keseluruhan vaksin AstraZeneca sebanding dengan vaksin lain.
Kejadian trombotik (penggumpalan darah) yang sangat langka dapat diatasi dengan diagnosis dini. Dan, tidak ada peningkatan risiko kejadian trombotik yang sangat langka ini setelah dosis kedua.
Hingga saat ini, 1 miliar dosis vaksin AstraZeneca telah didistribusikan kepada lebih dari 170 negara dan menyumbang sekitar dua pertiga dari pasokan COVAX hingga saat ini. AstraZeneca adalah perusahaan farmasi global pertama yang bergabung dengan COVAX pada Juni 2020 dan terus memasok vaksin Covid-19 secara global secara nirlaba selama masa pandemi melalui COVAX, serta dengan pengiriman langsung ke pemerintah.
AstraZeneca juga kembali mengirimkan 594.200 dosis vaksin Covid-19 tambahan untuk digunakan di Indonesia. Pengiriman hari ini merupakan bagian kedua dari perjanjian bilateral AstraZeneca dengan pemerintah Indonesia, setelah pengiriman pertama 1.041.400 dosis vaksin pada Juli lalu. Melalui perjanjian bilateral ini, AstraZeneca berkomitmen untuk mengirimkan langsung total 50 juta dosis vaksin ke Indonesia, disamping jutaan dosis lainnya yang dipasok melalui COVAX dan donasi dari negara lain. “Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lainnya untuk mengirimkan vaksin ke Indonesia secara nirlaba, demi mendukung pemulihan Indonesia dalam jangka waktu secepat mungkin,” kata Country President AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon.(jpc)