Minggu, Oktober 6, 2024
26.9 C
Palangkaraya

Bantu Warga Isoman, Mulai dari Makanan hingga Mengasuh Anak

Menghadapi kondisi yang tidak baik-baik saja ini, dukungan dan saling menguatkan menjadi salah satu penyemangat bagi mereka yang sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19. Para pejuang isolasi mandiri (isoman) contohnya. Aktivitas mereka hanya bisa dilakukan di dalam rumah. Tanpa ada interaksi sosial. Posko solidaritas hadir mengulurkan tangan untuk mereka.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

SATU setengah tahun bangsa ini berjuang melawan pandemi Covid-19. Pada awal-awal terjadinya pandemi 2020 lalu, semua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dirawat di fasilitas kesehatan (faskes).

Namun saat ini tidak semua pasien Covid-19 harus dirawat di faskes. Para pasien bergejala ringan dibolehkan menjalani perawatan sendiri dengan menjalani isolasi mandiri. Kehadiran Posko Solidaritas Covid-19 yang beranggotakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), dan individu yang punya kepedulian diharapkan dapat membantu para isoman yang memerlukan uluran tangan dan bantuan sesama.

Baca Juga :  Jaga Kualitas PPG UPR

Koordinator Posko Solidaritas Covid-19 Arie Rompas mengatakan, awal mula terbentuknya Posko Solidaritas Covid-19 ini karena adanya keinginan membantu teman-temannya yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isoman. Akhirnya muncul ide mendirikan posko untuk membantu masyarakat, khususnya yang sedang menjalani isoman.

”Posko ini didirikan secara resmi bulan lalu, karena kami melihat banyak orang yang saat ini menjalani isoman,” katanya saat diwawancarai, belum lama ini.

Diungkapkannya, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan warga yang menjalani isoman. Berdasarkan pengalaman, rata-rata ditemukan dalam satu rumah semua anggota keluarga menjalani isoman. Hal itu sangat menyulitkan mereka yang menjalani isoman, karena kebutuhan hidup harian tak mudah dipenuhi. Misalnya ada pasien isoman yang memerlukan bantuan untuk periksa kesehatan ke fasilitas kesehatan. Ada juga yang memiliki anak yang masih aktif atau memerlukan banyak pengawasan.

Baca Juga :  Waspada, Dua Daerah di Kalteng Ini Belum Bebas Malaria

“Iya, jadi relawan di posko ini akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka, ada yang mengantar periksa ke RS, ada yang menyediakan makanan, bahkan ada juga yang membantu mengasuh anak dari pasien isoman,” ungkapnya.

Dijelaskan Arie, posko ini juga memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya adalah UMKM yang menjual produk ramuan jahe. Pihaknya menilai bahwa pandemi ini membuat peluang bagi para pelaku UMKM untuk menjalankan usaha terbatas.

Menghadapi kondisi yang tidak baik-baik saja ini, dukungan dan saling menguatkan menjadi salah satu penyemangat bagi mereka yang sedang berjuang untuk sembuh dari Covid-19. Para pejuang isolasi mandiri (isoman) contohnya. Aktivitas mereka hanya bisa dilakukan di dalam rumah. Tanpa ada interaksi sosial. Posko solidaritas hadir mengulurkan tangan untuk mereka.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

SATU setengah tahun bangsa ini berjuang melawan pandemi Covid-19. Pada awal-awal terjadinya pandemi 2020 lalu, semua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus dirawat di fasilitas kesehatan (faskes).

Namun saat ini tidak semua pasien Covid-19 harus dirawat di faskes. Para pasien bergejala ringan dibolehkan menjalani perawatan sendiri dengan menjalani isolasi mandiri. Kehadiran Posko Solidaritas Covid-19 yang beranggotakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Aman), dan individu yang punya kepedulian diharapkan dapat membantu para isoman yang memerlukan uluran tangan dan bantuan sesama.

Baca Juga :  Jaga Kualitas PPG UPR

Koordinator Posko Solidaritas Covid-19 Arie Rompas mengatakan, awal mula terbentuknya Posko Solidaritas Covid-19 ini karena adanya keinginan membantu teman-temannya yang terpapar Covid-19 dan harus menjalani isoman. Akhirnya muncul ide mendirikan posko untuk membantu masyarakat, khususnya yang sedang menjalani isoman.

”Posko ini didirikan secara resmi bulan lalu, karena kami melihat banyak orang yang saat ini menjalani isoman,” katanya saat diwawancarai, belum lama ini.

Diungkapkannya, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan warga yang menjalani isoman. Berdasarkan pengalaman, rata-rata ditemukan dalam satu rumah semua anggota keluarga menjalani isoman. Hal itu sangat menyulitkan mereka yang menjalani isoman, karena kebutuhan hidup harian tak mudah dipenuhi. Misalnya ada pasien isoman yang memerlukan bantuan untuk periksa kesehatan ke fasilitas kesehatan. Ada juga yang memiliki anak yang masih aktif atau memerlukan banyak pengawasan.

Baca Juga :  Waspada, Dua Daerah di Kalteng Ini Belum Bebas Malaria

“Iya, jadi relawan di posko ini akan memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka, ada yang mengantar periksa ke RS, ada yang menyediakan makanan, bahkan ada juga yang membantu mengasuh anak dari pasien isoman,” ungkapnya.

Dijelaskan Arie, posko ini juga memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya adalah UMKM yang menjual produk ramuan jahe. Pihaknya menilai bahwa pandemi ini membuat peluang bagi para pelaku UMKM untuk menjalankan usaha terbatas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/