Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Vaksinasi Guru dan Pelajar Terus Dikebut

PALANGKA RAYA-Pemerintah provinsi (pemprov) terus mengebut program vaksinasi untuk guru dan pelajar se-Kalteng. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity, sehingga bisa membentengi guru dan anak didik saat dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM). Beberapa sekolah di bawah naungan kabupaten/kota (SD dan SMP) sudah mulai dibuka kembali. Namun untuk tingkat SMA sederajat, sejauh ini belum diizinkan.

Dinas Pendidikan (Didik) Kalteng belum mengeluarkan surat edaran ataupun instruksi kepada sekolah di bawah naungan pemprov untuk menggelar PTM berbatas. Sejauh ini pemprov masih fokus mempercepat vaksinasi untuk guru maupun pelajar di 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Sehingga apabila telah tercipta kekebalan kelompok, maka PTM sudah bisa dilaksanakan.

Plt Kepala Disdik Kalteng H A Syaifudi mengatakan bahwa vaksinasi untuk guru SMA, SMK, dan SLB sudah hampir merata. Persentase vaksinasi guru se-Kalteng sudah hampir 100 persen.

Baca Juga :  Mantan Admin Keuangan Golden Christian School Divonis Dua Tahun

“Untuk vaksinasi guru sudah ideal dan sudah mencapai 95 persen, termasuk tenaga pendidikan lainnya. Yang lain (belum disuntik vaksin, red) karena ada bawaan medis sehingga belum dapat divaksinasi,” kata Syaifudi kepada Kalteng Pos, Senin (30/8).

Khusus untuk siswa SMA, SMK, dan SLB yang merupakan kewenangan pemprov, lanjut kadisdik, Gubernur H Sugianto Sabran terus mendorong pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar usia 12-18 tahun. Sementara untuk kategori SMP merupakan tanggung jawab kabupaten/kota, tapi tetap bersinergi dengan pemprov.

“Untuk kategori SMA sudah dilakukan launching di SMAN-1 Palangka Raya beberapa waktu lalu. Lalu di Pangkalan Bun, gubernur juga melakukan launching vaksinasi pelajar. Selanjutnya akan bergeser ke Kabupaten Sukamara, Kotim, dan menyusul kabupaten lainnya,” terangnya.  

Baca Juga :  Kejari Katingan Gagas Program LANTING

Kadisdik menegaskan bahwa untuk SMA, SMK, dan SLB pihaknya belum mengeluarkan edaran soal PTM terbatas, karena masih fokus pada vaksinasi guru dan pelajar. Setelah Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Sukamara, selanjutnya bergeser ke daerah lainnya. “Karena vaksin merupakan prakondisi saja, maka sambil berjalan sembari menunggu pedoman PTM terbatas yang tengah disusun saat ini,” ucapnya.  

Sementara itu, terkait apakah sekolah boleh melaksanakan PTM jika guru dan siswa sudah divaksin, kadisdik menegaskan bahwa pihaknya tetap memedomani Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait PTM terbatas bagi sekolah yang vaksinasi untuk guru dan anak didiknya sudah lengkap.

PALANGKA RAYA-Pemerintah provinsi (pemprov) terus mengebut program vaksinasi untuk guru dan pelajar se-Kalteng. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity, sehingga bisa membentengi guru dan anak didik saat dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM). Beberapa sekolah di bawah naungan kabupaten/kota (SD dan SMP) sudah mulai dibuka kembali. Namun untuk tingkat SMA sederajat, sejauh ini belum diizinkan.

Dinas Pendidikan (Didik) Kalteng belum mengeluarkan surat edaran ataupun instruksi kepada sekolah di bawah naungan pemprov untuk menggelar PTM berbatas. Sejauh ini pemprov masih fokus mempercepat vaksinasi untuk guru maupun pelajar di 14 kabupaten/kota se-Kalteng. Sehingga apabila telah tercipta kekebalan kelompok, maka PTM sudah bisa dilaksanakan.

Plt Kepala Disdik Kalteng H A Syaifudi mengatakan bahwa vaksinasi untuk guru SMA, SMK, dan SLB sudah hampir merata. Persentase vaksinasi guru se-Kalteng sudah hampir 100 persen.

Baca Juga :  Mantan Admin Keuangan Golden Christian School Divonis Dua Tahun

“Untuk vaksinasi guru sudah ideal dan sudah mencapai 95 persen, termasuk tenaga pendidikan lainnya. Yang lain (belum disuntik vaksin, red) karena ada bawaan medis sehingga belum dapat divaksinasi,” kata Syaifudi kepada Kalteng Pos, Senin (30/8).

Khusus untuk siswa SMA, SMK, dan SLB yang merupakan kewenangan pemprov, lanjut kadisdik, Gubernur H Sugianto Sabran terus mendorong pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar usia 12-18 tahun. Sementara untuk kategori SMP merupakan tanggung jawab kabupaten/kota, tapi tetap bersinergi dengan pemprov.

“Untuk kategori SMA sudah dilakukan launching di SMAN-1 Palangka Raya beberapa waktu lalu. Lalu di Pangkalan Bun, gubernur juga melakukan launching vaksinasi pelajar. Selanjutnya akan bergeser ke Kabupaten Sukamara, Kotim, dan menyusul kabupaten lainnya,” terangnya.  

Baca Juga :  Kejari Katingan Gagas Program LANTING

Kadisdik menegaskan bahwa untuk SMA, SMK, dan SLB pihaknya belum mengeluarkan edaran soal PTM terbatas, karena masih fokus pada vaksinasi guru dan pelajar. Setelah Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, dan Sukamara, selanjutnya bergeser ke daerah lainnya. “Karena vaksin merupakan prakondisi saja, maka sambil berjalan sembari menunggu pedoman PTM terbatas yang tengah disusun saat ini,” ucapnya.  

Sementara itu, terkait apakah sekolah boleh melaksanakan PTM jika guru dan siswa sudah divaksin, kadisdik menegaskan bahwa pihaknya tetap memedomani Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terkait PTM terbatas bagi sekolah yang vaksinasi untuk guru dan anak didiknya sudah lengkap.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/